Dua Menteri Katolik Era SBY Dilantik sebagai Penasihat Khusus Presiden dan Utusan Khusus Presiden

Mantan Menteri ESDM dan Menteri Pertahanan era SBY, Purnomo Yusgiantoro, ditunjuk sebagai Penasihat Khusus Presiden. Sementara eks Menteri Perdagangan dan Menteri Parekraf era SBY, Mari Elka Pangestu, dipercaya menjadi Utusan Khusus Presiden.

0 5,315

Katolikana.com, Jakarta — Dua nama menteri beragama Katolik yang menjabat di masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto untuk bergabung di pemerintahan. Kedua nama tersebut yakni mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, serta mantan Menteri Perdagangan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Mari Elka Pangestu.

Presiden Prabowo menunjuk Purnomo dan Mari untuk masing-masing menjadi Penasihat Khusus Presiden dan Utusan Khusus Presiden. Pelantikan keduanya dilangsungkan pada Selasa pagi (22/10/2024), di Istana Negara, Jakarta.

Keputusan Presiden (Keppres) tentang Pengangkatan Penasihat Khusus Presiden dan Pengangkatan Utusan Khusus Presiden dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara, Nanik Purwanti. Setelah itu, mereka berdua mengucapkan janji jabatan, bersama dengan para pejabat lain yang mengangkat sumpah jabatan.

Pengalaman panjang Purnomo di sektor energi membuat Prabowo mempercayainya untuk menjadi Penasihat Khusus Presiden di bidang keahliannya itu. “Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc. M.A, Ph.D, sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang Energi,” lugas Nanik saat membacakan Keppres pengangkatan Purnomo.

Sedangkan Mari yang memiliki rekam jejak solid di sektor perdagangan internasional juga didapuk untuk menjadi Utusan Khusus Presiden di bidang tersebut. “Prof. Mari Elka Pangestu, Ph.D, sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Perdagangan Internasional dan Kerjasama Multilateral,” ucap Nanik.

Setelahnya, Presiden Prabowo memandu mereka untuk mengucapkan sumpah/janji jabatan. “Bagi Saudara-saudara yang beragama Kristen dan Katolik: Demi Tuhan, saya berjanji,” pandu Prabowo.

“Demi Tuhan, saya berjanji,” Purnomo dan Mari menirukan dengan lancar. Setelahnya, mereka berdua melanjutkan prosesi mengangkat sumpah/janji jabatan bersama para pejabat lainnya.

Di akhir pembacaan sumpah/janji jabatan, Prabowo secara khusus kembali memandu Purnomo dan Mari, “Bagi Saudara-saudara yang beragama Kristen dan Katolik: Kiranya Tuhan menolong saya.”

“Kiranya Tuhan menolong saya,” ucap mereka berdua dengan lugas sekaligus menutup prosesi pembacaan sumpah/janji jabatan.

 

Baca juga: Mari Pangestu, Perempuan Katolik Indonesia Dipercaya Jadi Direktur Bank Dunia

 

Profil Singkat

Purnomo merupakan menteri dalam dua periode masa kepemimpinan SBY. Ia sejatinya sudah menjabat sebagai Menteri ESDM sejak era kepresidenan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati. Saat kemudian SBY dilantik sebagai presiden, Purnomo ternyata masih dipercaya untuk menduduki pos tersebut di sepanjang periode pertama kepresidenan SBY. Terbilang, ia menjabat sebagai Menteri ESDM selama sembilan tahun, pada kurun waktu 2000-2009.

Setelah memenangkan Pemilu 2009, Presiden SBY masih mempercayai alumnus SMA Kolese Loyola Semarang ini untuk masuk di menteri kabinetnya. Kali ini, SBY menugaskannya untuk menempati kursi Menteri Pertahanan pada periode 2009-2014.

Dengan demikian, Purnomo mencatatkan sejarah sebagai Menteri Pertahanan kedua yang berasal dari kalangan sipil, setelah Mahfud MD di era kepresidenan Gus Dur. Meskipun bukan seorang tentara, Purnomo memiliki catatan khusus sebagai satu dari sedikit orang non-militer yang pernah menamatkan pendidikan di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas).

Sedangkan Mari mencetak sejarah tersendiri saat dilantik Presiden SBY menjadi Menteri Perdagangan. Ia adalah perempuan Tionghoa pertama yang berhasil masuk di jajaran kabinet Indonesia. Putri dari J. Panglaykim —tokoh Center for Strategic and International Studies (CSIS)— ini menduduki kursi Kementerian Perdagangan selama tujuh tahun, terhitung dari 2004 hingga 2011.

Pada reshuffle kabinet 2011, SBY mengembalikan urusan Kebudayaan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud. Sementara itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) diubah nomenklaturnya dengan menambahkan urusan Ekonomi Kreatif ke dalamnya dan menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Mari lantas dipercaya untuk menjabat sebagai menteri di kementerian yang baru ini.

Seperti Purnomo, Mari juga menjadi salah satu menteri non-partai SBY yang sanggup bertahan selama dua periode masa kepresidenan SBY.

 

Daftar 28 Pejabat

Secara total, Prabowo telah melantik 28 orang pejabat negara sekaligus pada Selasa ini. Diantaranya adalah Ketua Mahkamah Agung, Gubernur Lemhanas, Penasihat Khusus Presiden, Utusan Khusus Presiden, serta Staf Khusus Presiden.

Presiden juga melantik sejumlah pimpinan badan. Mereka adalah Kepala dan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji serta Kepala dan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.

Lantas, Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, Kepala dan Wakil Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, serta Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus

Berikut adalah daftar lengkap pejabat negara yang dilantik oleh Presiden Prabowo pada Selasa (22/10/2024):

Ketua Mahkamah Agung

Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H.

Gubernur Lemhanas

Tubagus Ace Hasan Syadzily

Penasihat Khusus Presiden

1. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Penasihat Khusus Presiden urusan Haji

2. Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D., Penasihat Khusus Presiden urusan Energi

3. Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D., Penasihat Khusus Presiden urusan Ekonomi

4. Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M., Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional

5. Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K)., Penasihat Khusus Presiden urusan Kesehatan Nasional

6. Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, Penasihat Khusus Presiden urusan Investasi

7. Jenderal TNI (Purn.) Wiranto, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan

Utusan Khusus Presiden

1. H. Muhamad Mardiono, B.A., Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan

2. H. Setiawan Ichlas, Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan

3. K.H. Miftah Maulana Habiburrahman, S.Pd., Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan

4. Dr. (HC.) H. Raffi Farid Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni

5. H. Ahmad Ridha Sabana, S.E., M.B.A., Ph.D., Utusan Khusus Presiden Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Ekonomi Kreatif dan Digital

6. Prof. Mari Elka Pangestu, M.Ec., Ph.D., Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan

7. Hj. Zita Anjani, S.Sos., M.Sc., Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata

Staff Khusus Presiden

Yovie Widianto, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif

Badan Penyelenggara Haji

1. K.H. Moch. Irfan Yusuf, Kepala Badan Penyelenggara Haji

2. Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, S.E., M.E., Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal

1. Dr. Haikal Hassan, S.T., M.T., Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal

2. Dr. Ir. Afriansyah Noor, M.Si., IPU., Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara

1. H. Muliaman Darmansyah Hadad, S.E., M.P.A., Ph.D., Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara

2. Dr. Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang, M.Eng., Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara

Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan

1. Budiman Sudjatmiko, M.A., M.Phil., Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan

2. Nanik Sudaryati Deyang, Wakil I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan

3. Ir. Iwan Sumule, Wakil II Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan

Badan Gizi Nasional

Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional 

Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus

Aris Marsudiyanto, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (*)

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Leave A Reply

Your email address will not be published.