Tidak Tamat SMP, Pemuda Ini Jadi Pengusaha Bakmi Jawa

Terpaksa putus sekolah, Alfi Putra Aditya, merintis usaha bakmi jawa dari nol. Sekarang ia mampu menggaji lima orang karyawan.

0 478

Katolikana.com—Bakmi Jawa merupakan kuliner yang populer di kalangan masyarakat Yogyakarta. Makanan berbahan dasar mie ini memiliki cita rasa otentik. Di dalamnya kaya akan rempah dan kentalnya kuah berpadu dengan telur bebek.

Alfi Putra Aditya (22) merupakan pemilik usaha bakmi jawa di Kota Yogyakarta. Pemuda asal Boyolali, Jawa Tengah, ini sejak 2017 memberanikan diri merantau ke kota Yogyakarta untuk bekerja.

Ia merantau di usia 17 tahun dan hanya berpikir mendapat pekerjaan dan mendapat uang.

Putra terpaksa putus sekolah saat memasuki Sekolah Menengah Pertama. Kehidupannya berubah setelah ia mampu memiliki usaha warung bakmi jawa.

Alfi Putra pemilik Bakmi Jawa Mas Kabul. Foto: Istimewa

“Pertama kali saya melamar kerja di warung makan bakmi jawa. Saya belum berpengalaman bekerja di tempat makan dan belum punya keahlian,” tutur Putra.

Perjalanan Putra diawali dengan bekerja di warung makan bakmi selama lima tahun. Ia bekerja sekaligus belajar di Sekolah Akademi Bakmi Jawa Mas Timbul, di mana ia mendapat ilmu mengenai usaha bakmi jawa.

“Saya belajar mengelola uang, belanja, menjadi kasir, hingga akhirnya saya bisa memasak. Pokoknya, belajar dari nol hingga sekarang saya bisa buka warung bakmi jawa sendiri.”

Perjalanan Putra membangun usaha bakmi jawa tidaklah mudah. Lima tahun ia belajar dari nol. Sebagai seorang yang putus sekolah saat SMP, pengetahuan dan pemikirannya kala itu masih jauh dari cukup.

Selama bekerja di warung bakmi jawa, pemikiran ia pun berubah. Ia mulai belajar bagaimana cara mengelola uang dan warung.

Seorang teman mengajaknya membuka usaha dengan modal yang ada.

“Saya ketemu teman saya. Dia sudah punya modal, terus mengajak saya membuka usaha. Dia yang memodali, saya yang langsung turun ke lapangan buat eksekusi,” jelas Putra.

Tahun 2020—saat usianya 20 tahun—Putra memberanikan diri membuka usaha bakmi dengan nama Bakmi Jawa Mas Kabul di Jalan Nusa Indah, Dero, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Ia berharap apa yang diinginkan bisa terkabul, karena nama adalah doa.

Saat ini, usaha Bakmi Jawa Mas Kabul memiliki lima orang karyawan.

Sebagai mantan karyawan warung bakmi, Putra tidak takut bahwa akan bersaing dengan tempat kerjanya.

“Semua mendukung saya membuka warung bakmi jawa, terutama pemilik warung bakmi jawa Mas Timbul tempat saya kerja dulu. Jadi, tidak ada masalah” jelas Putra.

“Bakmi merupakan kuliner khas Jogja selain gudeg. Saya ingin memperkenalkan kuliner ini agar lebih dikenal oleh masyarakat lokal juga wisatawan,” tambah Putra.

Putra mengaku memiliki kemampuan dan pengalaman mumpuni terkait bisnis bakmi jawa dari hasil belajarnya selama bekerja di warung makan bakmi jawa mas timbul.

Ia yakin bisa menghandle dan menjalankan usaha bakmi jawa ini.

Ia ingin membangun jiwa mandiri, sehingga tidak harus terus bergantung kepada orang lain.

Usaha yang ia lakukan selama lima tahun kini membuahkan hasil. Ia mampu menggaji lima orang karyawan. Penghasilan pun dapat berkembang.

Infografis: Yohana Reni

Selama pandemi penghasilan dari warung bakmi jawa ini menurun sekitar 30 persen dari biasanya.

Namun, menurut Putra kunci dari semuanya adalah kesabaran. “Jika kita sabar dalam setiap proses yang dijalankan, maka akan selalu ada jalan,” ujarnya.

Putra menjalani proses hingga menjadi pengusaha. Kini pemikirannya lebih kritis, berbeda dengan sebelumnya di mana pemikirannya hanya terpaku pada uang.

Ia harus berpikir cara menyelesaikan masalah di warungnya, cara membentuk strategi agar warungnya tetap ramai, dan sebagainya.

Perbedaan yang cukup dominan ia tidak lagi bergantung pada orang. Dengan bekerja untuk mendapat uang, ia bisa membuka lapangan pekerjaan.**

Kontributor: Yohana Reni Anggraeni (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.