Pranata Candra Perdana Putra Bantu Ciptakan Lingkungan Bebas Sampah Melalui Komunitas Seangle Semarang

Komunitas Seangle ini berbasis pada sampah laut.

0 1,515

Katolikana.com—Cara masyarakat dalam memandang sampah masih belum mencapai arah yang benar. Hal ini dirasakan oleh Koordinator Komunitas Seangle Semarang Pranata Candra Perdana Putra.

Sebagai mahasiswa jurusan Perikanan Tangkap di Universitas Diponegoro, ia tergerak untuk membantu Indonesia, khususnya wilayah kota Semarang menjadi lingkungan bebas sampah.

Pranata C. P. Putra, Koordinator Seangle Semarang. Foto: Istimewa

“Komunitas Seangle ini berbasis pada sampah laut. Jadi, fokus pada bagaimana cara kita mengatasi, menanggulangi, mengurangi sampah-sampah yang bermuara di laut,” kata Pranata kepada Katolikana, akhir April 2022 lalu.

Pria kelahiran tahun 2001 yang kerap disapa Pranata ini dipercayakan oleh anggota Seangle Semarang menjadi koordinator selama hampir dua periode.

Ia ingin Seangle Semarang setidaknya bisa menjadi jawaban bagi permasalahan sampah yang bermuara di laut.

“Kota Semarang itu salah satu kota pesisir di pulau Jawa. Dengan begitu, Seangle bisa hidup dan bertahan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut,” ujarnya.

Respon terhadap sampah

Pranata mengaku beberapa anggota masyarakat di pesisir kota Semarang sudah mulai memahami bahaya limbah atau sampah di lautan.

Salah satunya, desa di daerah Mangkuwo yang sering menjadi destinasi komunitas Seangle Semarang dalam melaksanakan kegiatannya.

Tentu pencapaian pemahaman terhadap sampah laut oleh penduduk di sana tidak langsung terjadi begitu saja.

Komunitas Seangle Semarang perlu melakukan pendekatan sosial kepada mereka secara berkala sejak 2018.

Awalnya masyarakat menolak karena berpikir untuk apa mereka harus patuh membuang sampah ke tempat yang sesuai.

Padahal tangan itu tangan mereka sendiri. Masyarakat acuh terhadap hal tersebut.

“Edukasi terhadap masyarakat khususnya di daerah pesisir sangat susah. Tingkat pemahaman masyarakat yang berbeda-beda menjadi salah satu tantangan,” tutur Pranata, koordinator Seangle Semarang.

Baginya, kerja sama dalam pemberian edukasi kepada masyarakat pesisir sangatlah susah.

Diperlukannya pendekatan sosial dan budaya soal dampak dari sampah laut.

Ia merasa bahwa menjaga lingkungan bebas dari sampah itu sangat penting.

Pranata ingin agar orang-orang mau menggunakan hati nurani mereka untuk memandang bagaimana dampak yang ditimbulkan ketika sampah dibiarkan.

Apalagi di daerah pesisir rawan adanya rob, pasang surut karena adanya climate change atau perubahan iklim.

“Ketika kita biarkan sampah itu tidak ditangani dengan baik ya bakal berdampak lagi ke masyarakat pesisir di kota Semarang,” jelas Pranata.

Anggota Komunitas Seangle Semarang Melakukan Kegiatan Sampling Sampah. Foto: Istimewa

Situasi bukan penghalang

Gerakan sosial yang dibawa oleh komunitas Seangle Semarang berasal dari niat para relawan untuk membantu mengurangi timbnlan sampah, terlebih yang berakhir di lautan.

Meski sempat terjadi beberapa perubahan program karena pandemi, Seangle Semarang tidak kehabisan ide untuk terus menggaungkan edukasi soal sampah.

Salah satu program kerja utama yang difokuskan oleh komunitas ini adalah RUPIAH yang merupakan singkatan dari Rumah Pendidikan Sampah.

“Kita mengedukasi anak-anak desa di daerah pesisir tentang penanggulangan sampah dan bahaya sampah sesuai kurikulum yang kita susun,” tuturnya.

Seangle Semarang juga sering mengadakan kegiatan daur ulang sampah.

Mereka menargetkan ibu-ibu anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di desa untuk bisa mendaur ulang produk sampah yang memiliki nilai jual.

Menariknya, kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas tersebut tidak berpusat soal pemberian edukasi saja.

Setiap akhir bulan, anggota komunitas melakukan sampling atau pendataan sampah.

“Data sampling sampah tersebut kita kirimkan ke Dinas atau pihak mana pun yang membutuhkan agar mereka tahu bahwa sampah di daerah tersebut masih banyak,” kata Pranata.

Berpegang pada komitmen

Perjalanan Pranata sebagai koordinator tidak semudah yang dibayangkan.

Dalam menjalankan program, Seangle Semarang terkadang harus mencari sponsor maupun membuka donasi.

“Kita tidak memiliki instansi yang berikatan langsung dengan Seangle untuk support dana. Maka dari itu ada pengalihan beberapa program kerja, bagaimana caranya supaya kita tetap eksis di masyarakat,” ujar Pranata.

Bahkan saat pelaksanaannya pun, muncul tantangan yang dirasa tidak dapat dihindari seperti SDM.

Pranata merasa kadang banyak anggota belum bisa aktif dan justru menghilang.

Tetapi ia juga tidak bisa mengelak fakta bahwa mereka yang bergabung bersifat relawan dan tidak ada kontrak yang mengikat.

“Semuanya kembali lagi pada komitmen masing-masing bahwa kita bergabung ke Seangle Semarang untuk berkontribusi aktif,” tuturnya.

Tahapan Mengelola Sampah yang Baik. Infografis: Hosea Richard S

Permasalahan bersama

Semangat Pranata untuk menciptakan lingkungan bebas sampah ternyata juga dirasakan oleh Farah Risti Fortuna dan Angelina Syafa Salsabiela, anggota komunitas.

Farah memilih bergabung dengan komunitas Seangle Semarang berangkat dari keresahan dirinya.

“Aku ingin membuat orang sekitarku bisa aware dan berdampak terhadap permasalahan sampah di Indonesia,” jelas Farah.

Ia ingin masyarakat kota Semarang bisa lebih sadar dan turut menjaga kelestarian lingkungan bahkan dari hal kecil sekalipun.

Tidak berbeda dari impian Farah, Angelina berharap agar masyarakat menjadi lebih bijak dan peduli.

“Ayo mulai jaga lingkungan kita karena apa pun yang kita lakukan pasti akan berdampak untuk diri kita,” kata Angelina.

Motivasi dari anggota seperti itulah yang dijadikan oleh Pranata sebagai kekuatan dalam mempertahankan Seangle Semarang.

“Selagi kita masih bisa bergerak, ayo kita jaga bumi kita!” tegas Pranata Candra Perdana Putra.**

Kontributor: Hosea Richard S (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

 

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.