Katolikana.com—Richard Valdi merupakan pengrajin alat musik tradisional Sape’ asal Kalimantan Barat. Alat musik Sape’ biasanya digunakan untuk mengiringi pertunjukan-pertunjukan adat di Kalimantan.
Tingkat kerumitan pembuatan alat musik dawai satu ini membuat sejumlah orang enggan untuk belajar. Namun beda cerita dengan Valdi.
“Belajar membuat Sape’ adalah pengalaman seru yang pernah saya coba,” terang Valdi.
Valdi masuk ke dunia produksi Sape’ sejak duduk di bangku SMA.

Awal Mula
Di sela-sela kesibukan sebagai mahasiswa Teknik Sipil di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Valdi tetap menjalankan usaha produksi Sape’.
Bermula dari ajakan teman mengambil kayu untuk membuat sebuah Sape’, akhirnya hingga sekarang Valdi terus mengasah skill memproduksi Sape’.
“Awal membuat Sape’ itu tidak disengaja. Saya diajak Teen mengambil kayu untuk diolah menjadi alat musik Sape’. Ternyata ada kayu tersisa. Karena saya gabut akhirnya saya ikut belajar membuat Sape’,” terang Valdi.
Setelah itu, Valdi mencoba menerima pesanan dari teman-temannya. Seiring perjalanan waktu, alat musik Sape’ yang ia buat makin bagus dan ukiran-ukirannya kian rapi.
“Saat melihat produksi Sape’ kedua selesai dan melihat hasilnya lebih bagus dari yang pertama, akhirnya saya memutuskan untuk terus membuka orderan produksi Sape’,” ujarnya.
Menjadi pengrajin Sape di usia muda tak membuat Valdi merasa minder.
“Saya tidak pernah merasa minder karena saya melakukannya dengan senang dan tidak memikirkan pandangan orang lain terhadap kegiatan yang saya lakukan,” jelasnya.
Selain membuat alat musik Sape’, Valdi juga mahir memainkan alat musik tersebut.
Alur dan Harga
Alat musik Sape’ tetap eksis baik di Kalimantan maupun di luar Kalimantan.
Hal ini membawa keuntungan bagi Valdi selaku pengrajin Sape’ di Yogyakarta.
“Sekarang masih banyak yang pesan. Semua tergantung cara saya memasarkan ke orang-orang,” terangnya.
Selama menempuh studi di Yogyakarta, Valdi tetap mengutamakan kuliah. Namun jika ada orderan, ia tetap menerima.
“Saya tidak terlalu fokus memproduksi Sape’ ketika sedang masa perkuliahan. Namun, kalau ada yang order saya tetap menerima. Namun pengerjaannya lebih lama dari biasanya,” jelas Valdi.

Orang-orang yang ingin memesan Sape’ buatan Valdi, biasanya menghubungi melalui akun Instagram @richardjilbertvaldi.
Setelah itu, konsumen akan saling berdiskusi terkait ukuran, model, dan harga.
“Untuk model dan ukuran Sape’ bisa menyesuaikan permintaan konsumen. Namun, jika mereka tidak memiliki ide biasanya saya menawarkan model-model yang ada,” jelasnya.
Harga Sape’ bervariasi menyesuaikan ukuran, kerumitan model, serta bentuk ukiran di badan Sape’.
Kisaran harga alat musik Sape’:
- Ukuran standar: Rp1.800.000,00 – Rp2.500.000,00
- Ukuran mini (di bawah satu meter) : Rp800.000,00 – Rp1.500.000,00
Kontributor: Putri Lomo (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.