Katolikana.com—Dari Makassar, Yulma Rombe datang ke Jogja untuk menimba ilmu di Universitas Kristen Duta Wacana.
Di sela-sela waktu studi, Yulma secara otodidak mengawali eksperimen memotret dengan kamera digital miliknya.
Ia mulai tertarik dunia fotografi tahun 2007. Ketika itu itu Nokia lagi naik daun.
“Saat itu telepon genggam tapi dapat digunakan sebagai kamera dan terlihat sangat keren. Sejak saat itu mulai penasaran apa itu megapixel dan bagaimana proses sebuah gambar itu tercipta,” ujar Yulma.
Tahun 2016 dia membeli kamera digital pertama. “Dari situ saya mulai lebih mendalami fotografi secara teknik yang baik dan benar,” tambahnya.

Memaknai Foto
Foto-foto hasil jepretan Yulma memiliki aliran yang berbeda-beda, mulai dari human interest, street photography dan culture photography.
Masing-masing foto memiliki pesan dan makna berbeda.
Sebagai perantau di Kota Jogja, membuat Yulma menyimpan dan mengabadikan berbagai foto dalam berbagai momen. Menurutnya, makna dari sebuah foto adalah menciptakan momen yang belum tentu bisa diulang lagi.
“Hal yang menyenangkan dari fotografi adalah menciptakan momen. Banyak hal di dunia yang tidak bisa diulang. Sehingga membidik sesuatu momen yang sangat baik dan pesannya dapat tersampaikan itu menjadi kepuasan tersendiri,” paparnya.
Tak Perlu Mahal
Buang pikiran jauh-jauh bahwa menghasilkan foto yang bagus bak fotografer, harus menggunakan kamera profesional.
Nyatanya mau semahal apapun kameranya jika tidak terampil dalam mengambil gambar, hasilnya akan terlihat biasa saja.
Hal tersebut bisa dilihat dari hasil potret Yulma dalam mengambil gambar dengan menggunakan ponsel saja.
Meski hanya menggunakan ponsel tetapi hasil jepretannya tak kalah bagus dengan hasil potret menggunakan kamera profesional.
“Kebetulan saya juga sering menggunakan Iphone untuk membidik momen-momen sederhana karena mudah dibawa kemana-mana,” ujar Yulma.
“Momen yang saya bidik jika diunggah di media sosial menggunakan tagar #shotoniphone. Saya ingin menyampaikan bahwa hal sederhana yang estetik sebenarnya dapat dilakukan menggunakan handphone, tanpa perlu kamera digital profesional,” tegasnya.

Tips and Trik
Yulma menuturkan hal terpenting dalam mengambil foto yang bagus adalah apa pesan yang ingin disampaikan.
“Di sebuah foto, fotografer bisa memasukkan apapun yang ada dalam pikirannya, baik itu berupa pemikiran, rasa, ataupun ide,” paparnya.
“Dalam hal ini, sebuah foto sebagai penyampai pesan yang baik harus memenuhi dasar dari konsep foto dalam menyampaikan pesan,” tambahnya.
Tips yang berkaitan secara teknik menurut Yulma dapat disesuaikan dengan memperhatikan berbagai fitur yang ada di gawai, misalnya memanfaatkan grid atau garis jika menginginkan gambar simetris.
Yulma juga menyebutkan agar mempelajari tujuan dalam variasi dari berbagai angle.
Terakhir, mengamati cara orang lain dalam mengambil gambar dan modifikasi sesuai versi yang diinginkan. (*)
Kontributor: Gratia Riechela Runturambi

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.