Yulma ‘Soundman’ Rombe, Orang di Balik Layar Perayaan Kebaktian di Gereja

Yulma Rombe melayani sebagai soundman di Gereja Kristen Nazarene Filadelfia Babarsari, Yogyakarta, sejak 2017.

0 384

Katolikana.com—Perayaan kebaktian gereja tentu melibatkan banyak peran yang mendukung kelancaran acara.

Salah satu aspek penting yang berperan besar yaitu soundman gereja. Dia adalah orang di balik layar yang bertanggung jawab mengatur suara dan menciptakan suasana khusyuk dan penuh berkah bagi umat.

Soundman bertugas mengatur dan mengendalikan sistem suara dan memastikan setiap elemen suara dalam ibadah dapat didengar dengan jelas oleh umat.

Yulma Rombe sebagai Soundman Gereja. Foto: Istimewa

Di Balik Layar

Yulma Rombe melayani sebagai soundman di Gereja Kristen Nazarene Filadelfia Babarsari, Yogyakarta, sejak 2017.

Motivasi ikut melayani menjadi soundman karena kerinduannya untuk melayani Tuhan.

“Dulu itu punya kerinduan melayani tapi tidak ingin tampil di depan umum. Akhirnya, diajak gabung menjadi tim multimedia. Kemudian tertarik belajar audio. Akhirnya belajar banyak dari para senior di gereja,” ujar Yulma.

Dalam persiapan ibadah minggu, Yulma berlatih untuk menciptakan suasana yang memungkinkan kehadiran Tuhan dirasakan oleh umat.

Dia belajar mengatur kualitas suara agar membangun suasana yang penuh kedamaian dan konsentrasi.

Proses latihan Yulma sebagai soundman melibatkan banyak hal. Pertama, dia belajar mengenali dan memahami peralatan audio gereja.

“Sebelum latihan, saya perlu belajar fungsi-fungsi dan setelan masing-masing alat, seperti mixer, equalizer, dan pengeras suara,” kata Yulma.

Yulma juga belajar memahami cara mengatur akustik ruangan agar suara terdengar seimbang dan jelas. Dia juga berlatih menghadapi tantangan teknis yang muncul selama ibadah.

Dia belajar mengatasi masalah umum seperti ketidakseimbangan volume, penguatan feedback, atau gangguan lainnya.

Dalam situasi seperti itu, konsentrasi dan kejelian menjadi kunci untuk memperbaiki masalah dengan cepat dan tidak mengganggu kelancaran ibadah.

Teliti dan Jeli

Sebelum ibadah dimulai, Yulma melakukan pengecekan dan pengaturan pada mikrofon, speaker, mixer, dan peralatan audio lain untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.

Ia juga mengatur volume dan kualitas suara sesuai kebutuhan ruangan dan kegiatan yang sedang berlangsung.

“Dibutuhkan ketelitian dan kejelian dalam mengatur tingkat kebisingan, penempatan mikrofon, dan pemantauan umpan balik yang dapat mengganggu kualitas audio,” ujarnya.

Menurut Yulma, diperlukan ketelitian agar bisa menciptakan kualitas audio yang bagus.

“Perlu ketelitian dalam mengatur hal-hal teknis berkaitan dengan audio. Hal itu dilakukan untuk mencapai kualitas audio yang optimal dalam berbagai situasi,” paparnya.

Melayani sebagai Soundman saat Ibadah. Foto: Istimewa

Yulma juga bertanggung jawab untuk memastikan semua orang yang berbicara atau bernyanyi selama ibadah terdengar dengan jelas.

Ia mengatur mikrofon dengan hati-hati dan memastikan bahwa suara setiap individu dipancarkan melalui speaker dengan baik.

Hal ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan preferensi setiap individu serta kemampuan menyesuaikan suara secara real-time agar sesuai dengan kondisi akustik ruangan.

@katolikana Yulma Rombe saat melayani sebagai Soundman di Gereja Nazarene Babarsari Yogyakarta #nazarene#babarsari #katolikana ♬ suara asli – Katolikana


Selain tugas teknis, Yulma berperan sebagai anggota tim yang bekerja sama dengan para pemimpin ibadah, pelayan ibadah, dan musisi.

Ia berkoordinasi dengan mereka untuk memenuhi kebutuhan audio yang spesifik. (*)

Kontributor: Gratia Riechela Runturambi, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.