
Katolikana.com, SINTANG – Uskup Keuskupan Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.Cap, bersama Romo Yohanes Pranoto, Pr, memimpin misa penerimaan Sakramen Krisma di Paroki Kristus Raja Katedral Sintang pada Minggu, 14 Oktober 2018.
Perayaan misa Sakramen Krisma berlangsung meriah. Gereja Katedral tak lagi menampung umat, karena di dalam gereja telah dipenuhi lebih dari 470 umat yang menerima Sakramen Krisma, sehingga sebagian besar umat yang mengikuti misa berada di luar gereja.
Dalam homilinya, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.Cap mengatakan dengan Sakramen Krisma atau Penguatan ini, maka mereka yang menerimanya telah mencapai kedewasaan.
“Sakramen Krisma adalah salah satu dari tiga sakramen yang telah lebih dulu diterima. Dan sakramen ini termasuk dalam sakramen inisiasi. Kalian semua yang hari ini akan menerima sakramen krisma, berarti semua sudah mencapai kedewasaan dalam iman,” ujar Uskup Samuel.
Dengan demikian, lanjut Uskup, para penerima sakramen juga telah penuh dengan Roh Kudus.
“Tapi bukan suatu kebanggaan, jika itu tidak dibarengi dengan tindakan real dalam kehidupan iman kalian. Menerima sakramen Krisma bukan hanya tanda seremonial sebagai warga gereja, tapi harus ada tindakan dan wujud yang nyata,” tegasnya.
Sakramen Krisma atau penguatan, kata Uskup harus dapat membawa dampak yang besar bagi “Si Penerimanya”, khususnya dalam kehidupan rohani.
“Banyak dari yang sudah menerima Sakramen ini merasa ‘belum dewasa’ di dalam iman, atau belum sungguh bertumbuh di dalam iman. Bukan berarti bahwa tidak ada Roh Kudus pada orang-orang tersebut, Roh Kudus sudah hadir dan siap berkarya di dalam hidup mereka, hanya saja sikap kesiapan hati pada saat penerimaan sakramen juga adalah sangat penting agar seseorang dapat menerima kelimpahan buah-buahnya. Jadi terdapat kemungkinan, karunia Roh Kudus yang diterima pada sakramen Penguatan baru dapat berdayaguna beberapa waktu sesudah penerimaan sakramen,” kata Uskup mengakiri homilinya.

Sementara, usai mendampingi Uskup dalam Misa, Pastor Kepala Paroki Kristus Raja Katedral Sintang, RD Yohanes Pranoto merasa lega dengan telah dilaksanakannya Sakramen Krisma ini terhadap 471 orang yang berlangsung hikmat, meskipun banyak umat yang tidak dapat berada di dalam Katedral.
“Mohon maaf kepada umat yang tak dapat menyaksikan prosesi Sakramen dan harus duduk diluar Katedral untuk mengikuti misa,” ungkapnya.
Senada dengan Uskup, dirinya berharap ke 471 orang yang telah menerima Sakramen Krisma ini semakin dewasa dan diperkuat dalam iman.
“Ini pesan saya kepada semua yang hari ini telah diurapi, agar mereka semua semakin dewasa dalam iman. Pencurahan Roh Kudus harus dilaksanakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Setia dalam iman Katolik sampai kapanpun. Memusatkan diri pada Kristus dan bukan pada diri sendiri,” pesan RD. Yohanes Pranoto.
Ditambahkan, para Krismawan dan Krismawati yang telah mendapat pencurahan Roh Kudus juga harus siap untuk melayani daripada dilayani, tidak hanya menjadi pengikut Kristus, tetapi menjadi murid Kristus, dengan lapang hati mau memikul salib Yesus dan mengikuti ajaran serta kehendak Tuhan.
Usai melaksanakan misa, para krismawan dan krismawati ini melaksanakan ramah tamah dan santap siang bersama di Balai Kenyalang, tak jauh dari Katedral.

Mantan jurnalis radio biro Palembang; Sonora, Elshinta, Trijaya, dan terakhir di RRI Sintang, Kalimantan Barat. Saat ini hidup sebagai wirausaha dan anggota FKUB Kabupaten Sintang.