Paus Fransiskus Terima Nominasi Oscar, Sutradara “Francesco” Bawa Piala dan Dapat Kejutan Kue Ulang Tahun

Paus Fransiskus mendapatkan nomisasi Oscar untuk film Francesco

0 287

Katolikana.com, Italia — Paus Fransiskus menerima penghargaan nominasi Oscar atas film dokumenter Francesco besutan sutradara Evgeny Afineevsky. Penghargaan itu diserahkan Afineevsky saat melakukan audiensi di Roma, pada Rabu (21/10/2020) waktu setempat.

Dalam unggahan foto akun Vaticannews di media sosial Instragramnya, tampak Paus Fransiskus menyambut kedatangan Afineevsky dengan sebuah kue ulang tahun untuknya. Diketahui, Afineevsky berulang tahun pada hari itu juga, 21 Oktober. Setelah itu, Paus menerima piagam nominasi darinya.

 

Paus Fransiskus menyambut kedatangan Afineevsky dengan kue ulang tahun untuknya. Afineevsky berulang tahun pada hari itu juga, 21 Oktober/ Foto: IG Vaticannews

 

Film Francesco

Film dokumenter besutan Afineevsky ini cukup mengguncang dunia. Sebab dalam film tersebut, terkuak pernyataan Paus Fransiskus yang mendukung ‘penyatuan sipil’ (civil union) homoseksual.

Simbol kaum gay, terlihat dari salah satu karakter utama dalam film tersebut, Juan Carlos Cruz. Melansir dari laman APnews, Cruz adalah warga Chile yang selamat dari pelecehan seksual klerus, yang mulanya didiskreditkan oleh Paus Fransiskus ketika kunjungannya di Chile pada  2018.

 

Juan Carlos Cruz, penyintas dan pengacara korban pelecehan seksual, berpose di karpet merah untuk film “Francesco” di Festival Film Roma, di Roma, Rabu, 21 Oktober 2020/Foto: AP-Alessandra Tarantino

Cruz adalah seorang gay. Dia menceritakan kisahnya sendiri di sepanjang film, mencatat baik evolusi Paus Fransiskus dalam memahami pelecehan seksual serta untuk mendokumentasikan pandangan Paus tentang kaum gay. Sebab, pada kunjungan di tahun itu, dia sempat didiskreditkan oleh Paus.

Dalam film tersebut, sang sutradara juga menghadirkan Paus Fransiskus sebagai sosok yang menghapus kebijakan kerahasiaan kasus pelecehan seksual. Di hadapan publik, Paus meminta maaf atas peristiwa pelecehan seksual yang terjadi di dalam gereja.

Dari rangkaian peristiwa yang terjadi, Paus Fransiskus menegaskan atas keyakinannya bahwa kita semua mampu membuat perbedaan.

“Umat manusia sedang mengalami krisis, tidak hanya bersifat ekonomi dan finansial, juga ekologi, pendidikan, dan moral, manusia. Saya yakin, bahwa kami membuat perbedaan. Saya yakin,” ujar Paus Fransiskus.

 

Sutradara Evgeny Afineevsky, kiri, dan pengacara dan penyintas pelecehan seksual klerus, Juan Carlos Cruz, menghadiri sesi foto untuk film “Francesco” di Festival Film Roma, di Roma, Rabu, 21 Oktober 2020. (AP Photo / Alessandra Tarantino)

 

Film “Francesco” Tak Bisa Menyenangkan Semua Umat Katolik

Afineevsky yang menyutradari film “Francesco” mengatakan kepada EWTN News bulan ini bahwa di dalam film “Francesco”, dia mencoba untuk menampilkan bahwa film tersebut mungkin tidak menyenangkan semua umat Katolik.

Ia mengerjakan film dokumenter Paus Fransiskus dengan Vatikan sejak 2018. Ia mengaku mendapatkan akses, yang belum pernah terjadi sebelumnya, ke Paus Fransiskus, hingga pembuatan film selesai pada Juni 2020 ketika Italia di-lock down karena penyebaran virus Corona yang meningkat di negara itu.

Pada Rabu (21/10/2020) kepada CNA, ia mengatakan bahwa film ini bukan tentang seruan Paus untuk ‘penyatuan sipil’ atau ‘civil union’, tetapi mengenai banyak persoalan global lainnya.

Afineevsky juga mengungkapkan, ia melihat Paus Fransiskus bukan sebagai paus saja tapi sosok manusia yang rendah hati, teladan bagi generasi muda, dan pemimpin generasi yang lebih tua.

 

Sutradara Evgeny Afineevsky dalam sesi foto untuk film “Francesco” di Festival Film Roma, di Roma, Rabu, 21 Oktober 2020. (AP Photo / Alessandra Tarantino)

Sisi manusiawi Fransiskus inilah yang ia dokumentasikan dalam film ini. Baginya, Paus Fransiskus, seorang pemimpin bagi banyak orang yang bukan hanya di kalangan Gereja Katolik, tapi pemimpin sesungguhnya di lapangan dan di jalanan.

Afineevsky adalah seorang pembuat film kelahiran Rusia dan kini tinggal di AS. Pada tahun 2015, film dokumenternya berjudul “Winter on Fire”, yang menceritakan tentang protes di Ukraina pada 2014 dan di Euromadidan pada 2014, dinominasikan di ajang Academy Award dan Emmy Award. Pada 2017, karyanya berjudul “Cries from Syria” masuk nominasi Emmy Awards kategori berita dan dokumenter.

Editor: Basilius

Wartawan Katolikana.com

Leave A Reply

Your email address will not be published.