
Pandemi Covid-19 berpengaruh besar terhadap penghasilan Tukang Becak. Pendapatan mereka yang sudah turun karena kalah saing dengan moda transportasi modern, kini semakin anjlok gara-gara wabah tersebut. Kondisi mereka sedang jatuh sejatuh-sejatuhnya!
“Biasanya bisa 4-5 penumpang per hari, tapi sejak ada pandemi, sebulan palingan cuma dua penumpang, hasilnya paling mentok Rp15.000,” ungkap Heru (45), tukang becak di Terminal Wates, Kulonprogo, Yogyakarta.
Kondisi itu menggerakkan Komunitas Katolik Garis Lucu bekerja sama dengan Radio Katolikana membuat campaign Hadiah Natal untuk Tukang Becak di platform Kitabisa.com. Program campaign ini diselenggarakan selama satu bulan, dengan target 75 juta rupiah.
Jalan Sepi, Rasakan Pilu
Relawan Komunitas Katolik Garis Lucu yang tinggal di Yogyakarta Yulianto mengungkapkan para pengayuh becak di Yogyakarta biasanya mangkal di tempat yang tetap di pagi hari, seperti di Pasar Beringharjo dan Pasar Sentul.
“Namun di pasar maupun di jalan-jalan yang kini sepi, harus merasakan pilu. Mereka mencari penumpang sepanjang hari, tapi hanya satu-dua orang yang memakai jasanya,” ujar Yulianto.
Becakku, Rumahku
Beberapa tukang becak menjadikan becak sebagai ‘rumah’. “Kami tidak punya pilihan lain selain berpikir bagaimana kami bisa hidup besok, tidak lebih dari itu. Dibandingkan nyewa kamar kos, lebih memungkinkan jika kami menyewa becak sebagai kamar. Yang penting, kami tidak kehujanan dan bisa makan,” cerita seorang Tukang Becak kepada Relawan Katolik Garis Lucu Giacinta.
Hasil yang tak cukup untuk menghidupi keluarga, membuat banyak tukang becak harus mandi di pasar dan menginap di becaknya, menanti lagi penumpang di esok hari. Mereka lebih baik tak tidur di kasur dan menyewa kos, karena uang yang mereka kumpulkan untuk keluarga di rumah.
Takut Covid, Lebih Takut Anak Istri Kelaparan
Relawan Katolik Garis Lucu di daerah Cirebon, Wawan, juga mencatat kegetiran ketika menemui sejumlah Tukang Becak. Covid-19 menakutkan mereka.
”Tapi lebih takut anak dan istri menangis karena kelaparan,” ujar seorang Tukang Becak kepada Wawan. Jika mereka tak bisa bekerja hari ini, berarti mereka tak bisa makan hari ini atau besok.
Teman, sukacita Natal sudah terasa di dekat kita, tapi masih banyak saudara kita yang tak merasakannya, terutama tukang becak dengan penghasilan minim. Karena itu, kami ingin membagikan kasih Natal pada mereka melalui program HADIAH NATAL UNTUK TUKANG BECAK melalui link kitabisa.com/hadiahnataltukangbecak.
Caranya:
- Klik tombol “DONASI SEKARANG”
- Masukan nominal donasi
- Pilih metode pembayaran GO-PAY atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.
Semoga Tuhan Yesus membalas kebaikan dan memberi berkah pada Hamba-Nya yang menolong para tukang becak ini.
Catatan: Program ini sudah selesai, dan semua donasi yang masuk sudah diserahkan kepada pihak penerima.
Berikut Laporan Pertanggungjawaban penyerahan donasi

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.