Konflik di Intan Jaya: Ratusan Umat Mengungsi di Pastoran Paroki Bilogai

Konflik bersenjata di Intan Jaya, umat mengalami ketakutan dan mengungsi di kompleks pastoran.

0 453

Katolikana.com – Konflik militer yang tak kunjung usai di Intan Jaya, Papua, kembali mencemaskan warga. Terbaru, kasus penembakan terhadap seorang pedagang membuat warga ketakutan pada Senin (8/2/21). Sejak itu, sebagian umat di Paroki St. Mikael Bilogai, Dekenat Moni, Keuskupan Timika, mulai mengungsi di kompleks pastoran dan gereja.

Ratusan warga kampung dari sekitar paroki sudah datang sejak beberapa hari lalu. Mereka mendirikan pondok-pondok di komplek pastoran dan susteran untuk dipakai sebagai tempat menginap sementara.

Pastor Paroki Bilogai, Pastor Yustinus Rahagiar, mengaku tidak bisa mencegah kedatangan umat. “Ya, tidak tahu mau bilang apa. Terasa suasana panik dan tegang. (Umat) Gelisah, penuh kekhawatiran tentang apa yang bisa terjadi,” tutur Pastor Yustinus, Rabu (10/2/21).

Praktis, eskalasi konflik militer di Intan Jaya sudah berlangsung lebih dari setahun. Konflik memuncak saat TNI memulai operasi militer di Intan Jaya pada Desember 2019. Ironisnya, penggencaran aktivitas militer ini tidak kunjung membuat hidup warga menjadi tenteram. Justru beberapa kali warga sipil terjebak menjadi korban di tengah-tengah situasi konflik bersenjata.

Pada tahun lalu, aparat gabungan TNI/Polri membunuh Rufinus Tigai, seorang katekis (guru agama Katolik) di Paroki Bilogai. TNI/Polri menembak mati Rufinus di rumahnya pada 26 Oktober 2020.

Rufinus dihujani peluru bertubi-tubi hingga meregang nyawa saat aparat gabungan tengah melacak keberadaan anggota Tentara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Berdasarkan rilis resmi pihak kepolisian, Rufinus ditembak karena dituduh sebagai salah satu anggota TPNPB.

Sedangkan menurut laporan resmi Keuskupan Timika yang diberitakan oleh Jubi.co.id, Rufinus dituduh demikian hanya karena ia disebut sering memberi makan kepada TPNPB. Pastor Martin Kuayo, Administrator Diosesan Keuskupan Timika, memastikan Rufinus tidak ada kaitannya dengan aktivitas TPNPB di Intan Jaya.

Pengungsian umat Bilogai semakin menambah panjang daftar penderitaan warga setempat akibat eskalasi konflik TNI/Polri dengan TPNPB di wilayah Intan Jaya. Sekretaris II Dewan Adat Papua, John Gobay, berujar umat Bilogai saat ini sangat membutuhkan dukungan moral dan material. “Mereka butuh bantuan advokasi, beserta dukungan doa dan material,” ujar John Gobay kepada Katolikana, Rabu (10/2/21).

Editor: Basilius Triharyanto

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Leave A Reply

Your email address will not be published.