SOS! Yuk, Bantu Sekolah Pius Bakti Utama Kebumen untuk Bertahan di Tengah Krisis

Guru-guru Sisihkan 50 Persen Gaji untuk Menggaji Kolega Mereka

0 1,097

Katolikana.com—Doa, usaha dan dedikasi menjadi harapan bagi Sekolah (TK, SD, SMP) Pius Bakti Utama Kebumen untuk memperoleh berkat di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 memaksa pembelajaran tatap muka dialihkan ke pembelajaran daring. Begitu pun dengan Sekolah Pius Bakti Utama Kebumen, yang sudah lebih dari satu tahun menjalankan pembelajaran daring.

Sekolah yang beralamat di Jalan Pahlawan 155, Kebumen, Jawa Tengah dinaungi oleh Yayasan Seraphine Bakti Utama dan dikelola oleh suster-suster dari kongregasi Amal Kasih Darah Mulia ini merasakan dampak luar biasa di tengah pembelajaran daring, khususnya masalah keuangan dan penerimaan siswa baru.

Kristina Kiswanti, Kepala Sekolah SMP Pius Bakti Utama Kebumen. Foto: Istimewa

Keuangan Sekolah Krisis
“Selama daring ini, keadaan keuangan sekolah bisa dibilang krisis,” ujar Kristina Kiswanti selaku Kepala Sekolah SMP Pius Bakti Utama Kebumen kepada Katolikana, Kamis (11/3/2021).

Pemasukan tambahan yang biasa didapat dari ekstrakulikuler, bimbingan belajar, hingga penitipan anak terpaksa terhenti. Padahal pemasukan tambahan tersebut dilakukan untuk menggaji guru-guru tidak tetap, karyawan karyawati, hingga membantu murid-murid yang mempunyai latar belakang ekonomi menengah ke bawah.

Masa pandemi Covid-19 ini menjadi bumerang dahsyat bagi Sekolah Pius Bakti Utama Kebumen. Berbeda dengan tiga unit lain yang berada dalam yayasan yang sama yaitu Cengkareng, Gombong dan Purworejo, unit Kebumen mempunyai jumlah murid paling sedikit.

Dana BOS Terancam Tidak Bisa Diterima SMP Pius Bakti Kebumen. Infografis: Tim

 

Umat Katolik di Kebumen Sedikit
Menurut Kiswanti, hal tersebut terjadi lantaran jumlah umat Katolik di Kebumen memang tergolong sedikit yaitu sekitar 800 jiwa dengan jumlah anak yang siap masuk TK berjumlah 8 anak, SD 7 anak, dan SMP 9 anak.

Selain itu, di Kebumen terdapat sekolah Kristen, sehingga untuk menarik mereka yang beragama Kristen untuk bersekolah di Pius Bakti Utama Kebumen tidaklah mudah.

Jumlah siswa yang sebelumnya sudah tergolong sedikit, makin berkurang setelah pandemi Covid-19 merebak. Hal ini berpengaruh pada pemasukan keuangan ke yayasan pusat dan pada bantuan yang diberikan oleh pemerintah.

Suster Callestine, ADM, Bendahara Pius Bakti Utama Kebumen. Foto: Dokumentasi Pribadi

“Untuk PAUD dan TK kami mendapat bantuan BOP, SD dan SMP mendapat bantuan BOS dari pemerintah. Tapi bantuan ini disesuaikan dengan jumlah siswa, kalau sedikit ya bantuannya juga tidak banyak,” ucap Bendahara Pius Bakti Utama Kebumen Sr. Callestine, ADM.

Jumlah siswa di masa pandemi ini dari TK-SD-SMP mengalami penurunan drastis yaitu hanya sekitar 200 siswa.

Dibandingkan dengan sekolah-sekolah negeri, tentunya jumlah siswa Pius Bakti Utama sangat kecil. Bantuan operasional dari pemerintah yang diberikan pun tidak banyak.

Bantuan BOS akan diberikan apabila di masing-masing sekolah minimal siswanya berjumlah 60. Hal ini menjadi ancaman besar bagi SMP Pius Kebumen yang paling merasakan dampak penurunan jumlah siswa selama masa pandemi.

Keresahan terus dialami oleh ketiga Kepala Sekolah karena pemasukan yang seharusnya digunakan untuk menggaji guru tidak tetap, guru honorer dan karyawan tidak bisa berjalan.

Dengan berat, beberapa guru dan karyawan terpaksa diberhentikan, namun mereka yang mempunyai dedikasi tinggi tetap berupaya untuk dipertahankan.

Sisihkan Gaji 50 Persen untuk Menggaji Kolega Guru

Seolah tak ingin melepas, usaha-usaha dilakukan oleh kepala sekolah dan guru-guru yang sudah menerima sertifikasi untuk menjunjung tinggi solidaritas dengan menyisihkan 50 persen gaji mereka dan digunakan untuk menggaji mereka yang dipertahankan karena dedikasinya.

Walau tidak dapat dimungkiri bahwa menerima gaji 50 persen untuk menghidupi keluarga bukanlah hal yang mudah, namun upaya ini tetap dilakukan sembari tetap berusaha mencari jalan terbaik lainnya.

Secarik harapan untuk bisa segera kembali ke keadaan semula terus dikumandangkan oleh para pekerja Sekolah Pius Bakti Utama Kebumen.

Di tengah krisis, para guru dan karyawan terus diminta untuk tidak menyerah dan saling menguatkan. Percaya akan kekuatan Tuhan, mereka berharap di tahun ajaran baru nanti, keadaan sudah kembali normal dan jumlah siswa bertambah.

Keterpurukan tentu bukam hal yang mudah untuk dilalui. Untuk itu, sebagai sesama umat Katolik, mari kita ulurkan tangan dengan penuh kasih untuk membantu sesama yang dilanda kesulitan.

Dengan menyisihkan sedikit dari rezeki yang kita miliki untuk mereka yang sedang berjuang mencari rezeki akan menjadi suatu berkat dari Allah Bapa di Surga.

Hidup akan selalu indah, jika kita sebagai umat Allah dapat berdampingan hidup untuk saling melengkapi. []

Kontributor: Cornelia Maria Radita, Genoveva Sekar Jemparing, Ni Nyoman Vena Riana, dan Anastasia Mellania Kartika Putri (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)


Yuk, Bantu Sekolah Pius Bakti Utama Kebumen untuk Bertahan di Tengah Krisis dengan berdonasi melalui:

Rekening BNI: 0431388264 a.n. Yayasan Seraphine Bakti Utama
Kontak: 0813 2515 8227­­


 

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.