Katolikana.com—Perusahaan Johnson & Johnson mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan pernyataan Uskup Agung St. Louis dan New Orleans, Amerika Serikat, Selasa (2/3/2021). Johnson & Johnson menegaskan bahwa vaksin COVID-19 yang diproduksi perusahaannya tidak mengandung jaringan janin hasil aborsi.
Sebelumnya Keuskupan Agung St. Louis dan New Orleans menghimbau umat Katolik tidak menggunakan atau menghindari vaksin Johnson & Johnson. Sementara vaksin yang disarankan adalah Pfizer atau Moderna.

Dilansir dari APNews, para pemuka agama Katolik memberikan himbauan ini karena menganggap penggunaan cell line janin hasil aborsi tidak sesuai moral dalam sudut pandang Katolik. Namun, hal ini dapat dikompromikan secara moral, apabila memang tidak tersedia vaksin lain.
Ketua Konferensi Waligereja Katolik Amerika Serikat menegaskan bahwa aborsi berkaitan dengan masalah moral. Inilah mengapa para pemimpin agama Katolik meminta umat menghindari vaksin yang menggunakan bahan hasil aborsi.
Gubernur Louisiana John bel Edwards menganggap pernyataan dari Keuskupan Agung New Orleans tidak serta merta diartikan melarang masyarakat menggunakan vaksin Johnson & Johnson. Namun untuk tetap mengambil vaksin apapun yang tersedia, dengan memprioritaskan masalah kesehatan.
Hal ini selaras dengan pernyataan yang dikeluarkan Vatikan bagi seluruh umat Katolik, Desember 2020 lalu. Vatikan menyatakan tidak masalah menggunakan vaksin yang tidak bisa diterima secara moral, selama menyangkut masalah kesehatan umat.
Uskup Agung New Orleans menambahkan, keputusan menerima vaksin adalah salah satu bentuk suara hati nurani individu. Umat Katolik dihimbau untuk mengompromikan masalah moral tersebut apabila berkaitan dengan hal mendesak seputar kesehatan (vaksin). Terlebih, apabila memang tidak ada vaksin lain yang tersedia.
Sebelumnya, pada Januari 2021, Konferensi Waligereja Katolik Amerika Serikat memberikan penegasan terkait vaksin Pfizer dan Moderna. Kedua vaksin tersebut juga menggunakan cell line dari fetus hasil aborsi untuk pengujiannya. Sementara, dalam proses produksi, Pfizer dan Moderna tidak menggunakannya.
Johnson & Johnson tidak mengomentari keberatan pemimpin Gereja bahwa turunan cell line janin hasil aborsi digunakan dalam produksinya, namun dalam pernyataan itu mereka menekankan bahwa vaksin mereka tidak mengandung cell line tersebut.
Beberapa jenis cell line (termasuk jaringan janin) memang telah digunakan secara luas untuk berbagai keperluan medis. Perlu diingat bahwa sel-sel di dalamnya saat ini bukanlah sel atau jaringan aslinya melainkan klon dari sel-sel awal pada beberapa dekade sebelumnya.
Pihak Johnson & Johnson juga menegaskan bahwa vaksin COVID-19 yang dibuat menggunakan virus flu yang tidak berbahaya yakni Adenovirus. Teknologi ini juga sudah digunakan untuk menghasil vaksin Ebola, dan lainnya.

Sikap Paus
Paus Fransiskus kerap mengatakan bahwa vaksin harus dipastikan penyebarannya, terutama bagi orang miskin dan terpinggirkan. Bahkan pada Februari 2021, Gubernur negara Vatikan menandatangani keputusan terkait vaksin COVID-19 dan karyawan Vatikan.
Seluruh karyawan Vatikan yang enggan menerima vaksin tanpa alasan medis yang jelas atau terbukti akan dikenai sanksi, termasuk dipecat.
Uskup Michael Duca dari Baton Rouge pada Senin (1/3/2021) mengaku adanya “keprihatinan moral” tentang vaksin yang baru saja disetujui. Namun, ia menambahkan apabila dalam keadaan yang masuk akal yang dapat diterima hanya vaksin Johnson & Johnson, hal ini sekali lagi harus dikompromikan.
Bukan tanpa alasan, kompromi ini memang akhirnya harus dilakukan untuk keselamatan pribadi dan kebaikan bersama. Hal ini serupa dengan pedoman konferensi para uskup Amerika Serikat, yang dikeluarkan Januari 2021 lalu.
“Mengingat virus COVID-19 punya risiko kesehatan yang serius, secara moral dapat diterima untuk menerima vaksin yang menggunakan cell line hasil aborsi jika tidak ada vaksin lain yang tersedia, dalam keamanan dan kemanjuran tanpa kaitannya dengan aborsi,” tulis pedoman itu. []
Kontributor: Damarra Kartika Sari, Frederica Nancy Sjamsuardi, Valencia Yuniarti Sutjiato, Silvester Alvin Basundara (Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.