Misa bagi Anak Penting, Agar Anak Terbiasa Mengikuti dan Menghayati Misa

Kebiasaan Menuruti Anak Keluar Gereja Sebaiknya Dihindari

0 874

Katolikana.com—Anak-anak yang hadir dalam misa umum dapat dianggap sebagai ‘penganggu’. Tak jarang juga anak-anak makan dan minum di dalam gereja.

Pemandangan ini sering terlihat saat mengikuti misa di gereja. Orang dewasa mungkin merasa terganggu saat sedang berdoa dengan khusyuk.

Beberapa orang tua menyodorkan gawai agar anak diam selama misa.

Menurut pengalaman Suster M. Valensia FCh alias SusVa Gita, sebelum menjadi Suster, saat mendampingi anak-anak, mereka sering tidak fokus dan bermain bersama teman-temannya.

“Saat aku mendampingi sebagai Suster, mereka lebih tenang dan lebih fokus. Mungkin bingung ya, karena ada Suster yang mendampingi,” ucap Suster Gita kepada Katolikana, Selasa (20/4/2021).

Suster Gita FCh

Pentingnya Anak Mengikuti Misa

Bagi anak-anak, biasanya mereka mengikuti Sekolah Minggu dan orang tua mengikuti misa. Namun, Misa tetap harus diikuti terpisah dari mengikuti Sekolah Minggu.

Sekolah Minggu dan Misa merupakan dua hal yang berbeda. Anak-anak harus mengikuti Misa setidaknya dua kali dalam satu bulan.

Misa bagi anak-anak penting agar anak dapat terbiasa mengikuti misa dan menghayati misa.

Vikep Surakarta Romo Robertus Budi Haryana Pr mengungkapkan jika anak hanya mengikuti Sekolah Minggu saja tidak cukup karena mereka nantinya akan dituntun untuk mengikuti komuni pertama.

“Sebaiknya sebelum komuni pertama, mereka sudah diajarkan tentang Misa dan mengikuti Misa,” ujar Romo Budi Haryana.

Menurut Romo Budi, orang tua bertanggung jawab mendampingi anak saat misa agar anak dapat mengikuti misa dengan khidmat.

“Kebiasaan menuruti anak untuk keluar gereja lebih baik dihindari,” tandas Romo Robertus Budi Haryana.

Romo Budi menambahkan, lebih baik dibiarkan rewel agar duduk di dalam dan tidak keluar gereja menjadi sebuah kebiasaan.

Misa Paskah Anak Paroki Cilangkap. Foto: parokivianney.org

Misa Anak-anak

Misa anak umumnya dikelola oleh Bina Iman Anak Katolik (BIAK).  Di sini, anak-anak dipersiapkan untuk mengikuti Ekaristi.

Tak jarang anak-anak tampil membawakan lagu dan gerakan. Homili juga disesuaikan dengan agar anak-anak mau mendengarkan.

Anak dapat terlibat aktif selama perayaan Ekaristi. Dengan adanya Misa Anak, nilai-nilai gereja dapat ditanamkan sejak dini. Sejak kecil mereka akan mengerti apa itu Ekaristi.

“Misa Anak memang benar-benar membantu, karena yang terpenting dalam hidup kita adalah ekaristi,” ucap Suster Gita.

Menurut Suster Gita, melalui misa anak-anak, mereka akan mengenal Ekaristi melalui bahasa anak-anak.

“Jika langsung ikut bersama orang tua, mereka akan bingung dan merasa bosan. Sehingga saat mengikuti Ekaristi, mereka hanya ikut-ikut saja,” ujar Suster Gita.

Menurut Suster Gita, Gereja Katolik punya ritus. “Jika dibuat Misa khusus anak, maka anak akan merasa lebih dekat dengan Ekaristi. Dia akan tahu peristiwa apa yang sedang berlangsung dan diberitahu dengan bahasa anak-anak,” ucap Suster Gita.

Selain melalui pendidikan iman di sekolah, orang tua berperan penting. Orang tua wajib mengajak anak ke gereja.

Meski demikian, memasukkan anak ke Sekolah Minggu atau BIAK, bukan berarti tugas orang tua sudah selesai.

Orang tua yang mengajak anak mengikuti perayaan Ekaristi dan memberi pengetahuan seputar Ekaristi akan menumbuhkan cinta kasihnya akan Allah. []

Kontributor: Elisabeth Rena, Dian Lestari, Angela Gina (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.