Romo Andreas Sulardi Pr: Bukalah Injil dan Wartakanlah Kepada Siapa pun

Gereja cukup 'aware' memberi kesadaran terhadap penggunaan Internet sebagai ladang baru untuk berkarya dan media pewartaan.

0 573

Katolikana.com—Penggunaan teknologi digital kian tak terbendung. Masyarakat, mulai dari usia anak-anak hingga orang tua, menggunakan teknologi Internet sebagai sumber informasi atau pun hiburan.

Gereja cukup aware memberi kesadaran terhadap penggunaan Internet sebagai ladang baru untuk berkarya dan media pewartaan. Internet dan media sosial juga dimanfaatkan oleh sejumlah imam dan biarawan-biarawati media pewartaan.

Topik ini dibahas dalam Live Talkshow Radio Katolikana, menghadirkan narasumber Romo Paskalis Bayu Edvra Pr, pengguna media Instagram dan Romo Andreas Sulardi Pr alias Romo Zu, pengguna media Twitter. Talkshow dipandu oleh Filma Dewi Lukito dan Elisa Martina Sihombing, Jumat (4/7/2021).

Romo Andreas Sulardi Pr.

Imam Tak Harus Terbebani Konten Rohani

Romo Andreas Sulardi Pr di akun Twitter @AndreasZu mengunggah renungan di pagi hari namun diselingi humor. Menurutnya, twit yang paling disenangi pengguna Twitter adalah twit yang diselingi dengan humor.

“Dari twit-twit saya, yang paling banyak mendapat like ketika saya membuat lelucon atau ketika saya membuli diri saya sendiri. Bahkan ada yang tak sadar saya seorang imam, maka tidak ada beban untuk itu,” ujar Romo Zu.

Sementara Romo Bayu Edvra lewat akun Instagram @bayuedvra mengunggah konteng tentang khotbah hari Minggu berupa gambar dan renungan seminggu sekali.

Romo Bayu Edvra mengakui, jika mengunggah konten tentang khotbah hari Minggu atau renungan kurang disukai. Namun ketika membahas tentang peristiwa-peristiwa atau hal-hal lucu, lebih disukai warganet.

Renungan vs Khotbah dalam Konten

Menurut Romo Bayu Edvra, bacaan Injil itu begitu kaya sehingga kita bisa bercerita macam-macam.

“Untuk yang diunggah di media sosial biasanya sama dengan khotbah hari Minggu itu tetapi dibuat lebih sederhana,” ujar Romo Bayu.

Romo Bayu mengatakan, kita perlu memperhatikan platformnya, bahwa media sosial itu untuk umum.

“Jika saya mau berbicara tentunya mengenai hal yang umum karena ada hal-hal yang memang khusus untuk diketahui dalam lingkup gereja dan itu bisa dikeluarkan waktu khotbah dalam lingkup yang sangat terbatas,” ujarnya.

Konten untuk Milenial

Romo Andreas Zu mengatakan, “Untuk pribadi saya akan memosisikan diri pada banyak orang yang sedang mengalami—katakanlah—jomblo, saya mencoba menjadi diri mereka.

Dalam ranah renungan saya merasakan saya ini pendosa, saya ini dikasihi Allah. Kalau itu yang saya twit akan nyambung, karena banyak orang mengalami,” ujar Romo Zu.

Romo Zu menambahkan, ia juga melihat dari apa yang sedang trending di media sosial sehingga ia bisa menggabungkan dengan nilai-nilai kristiani dan humor.

Romo Paskalis Bayu Edvra Pr.

Di renungan yang diunggah di media sosial, Romo Bayu mengganti kata ‘kita’ dengan ‘kamu’, karena impact-nya  lebih besar.

“Kata ‘kamu’ karena lebih terasa personal yang menandakan bahwa saya juga ikut tersapa di situ,” ujar Romo Bayu.

“Saya mengandaikan kamu itu adalah saya juga. Dalam banyak renungan saya tujukan untuk diri saya sendiri. Bagaimana saya ingin dinasihati, bagaimana saya ingin mendapat sesuatu yang baru, dan mendapat suatu saran dari bacaan-bacaan yang saya baca itu,” tambahnya.

Untuk gambar, Romo Bayu menggunakan dengan gaya kekinian.

Romo Bayu tidak mengutamakan karakter atau tokoh harus menyesuaikan Injil, tetapi bagaimana membaca apa yang kekinian itu dalam terang Injil yang harus dibahas.

“Kalau pun ada sesuatu yang populer, tapi saya lihat kok tidak pas dan tidak bisa dibaca dengan Injil, tidak sesuai ajaran Kristiani, tetap tidak saya masukan, tidak saya gambar,” paparnya.

Romo Zu berpesan kepada orang muda harus tetap kreatif dan bacalah Injil.

“Semua keutamaan-keutamaan bisa didapat dari motivator atau penulis. Namun, Injil itu sangat padat dan kaya. Semua nilai itu ada di sana. Bukalah dan wartakan kepada siapa pun terutama di media sosial,” pesan Romo Zu.**

 

Mahasiswa asal Papua, Jurusan Ilmu Komunikasi Unika Widya Mandala Surabaya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.