Hidroponik Menguntungkan Petani Karena Lebih Hemat Energi

Selain hidroponik, metode menanam juga bisa dilakukan melalui penggunaan bahan-bahan kimia. Selain hidroponik, metode menanam juga bisa dilakukan melalui penggunaan bahan kimia.

0 400

Katolikana.comBayu Widhi Nugroho, pemilik Hidroponikpedia menjalani bisnis dimulai dari hobi, lalu menjelma jadi penghasilan dan memberikan ilmu bagi banyak orang di sekitar Yogyakarta.

“Hidroponik ini yang diuntungkan dari sisi petani karena lebih hemat energi, karena menggunakan mesin,” ucap Bayu pemilik Hidroponikpedia saat dijumpai di Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta.

Menurut Bayu, metode hidroponik yang ia terapkan membuat ia dan karyawan lebih hemat energi dan uang pemeliharaan, karena sumber daya manusia fungsinya hanya sebagai pengawas mesin yang membantu proses penanaman hidroponik.

Bayu Widhi Nugroho, pemilik Hidroponikpedia. Foto: Cornelius Krisna

Hidroponik, menurut Bayu, adalah salah satu cara memanfaatkan lahan yang tersisa.

Pengairan yang lebih sederhana dan pemanfaatan paralon bekas menjadi suatu kelebihan.

“Luas tanah sekitar 200 meter. Saya hanya menyewa tanah di dekat sini untuk menanam,” ungkap Bayu.

Awalnya dia hanya sekadar coba-coba dan tidak mengetahui bahwa apa yang dia lakukan akan menghasilkan uang.

Bayu mempelajari metode hidroponik secara otodidak dan bertanya ke teman-teman yang lebih dahulu terjun ke dunia hidroponik.

“Kalau sekarang kan udah mudah. Tinggal buka Youtube terus cari sumbernya. Tapi kalau dulu masih susah,” tambah Bayu.

Komunitas hidroponik ini terbentuk melalui Facebook dan diikuti oleh ratusan orang.

Bayu juga membuat channel Youtube Hidroponikpedia untuk mengedukasi masyarakat tentang dunia hidroponik.

Konten yang dia buat mulai dari cara semai, cara memberi nutrisi, sampai instalasi untuk menghidupi tanaman hidroponik.

Bayu sering memberikan pelatihan kepada komunitas Hidroponik yang telah terbentuk di Yogyakarta dan seminar-seminar mengenai hidroponik di berbagai macam kampus di Yogyakarta.

Metode Bahan Kimia

Selain hidroponik, metode menanam juga bisa dilakukan melalui penggunaan bahan-bahan kimia.

Seperti dilakukan oleh pemilik Innova Garden Ignatius Wahyu Adi (Iwan) yang mempelajari bahwa metode penanaman dengan bahan kimia juga tidak dapat dikatakan buruk.

“Kita lebih sering menggunakan pupuk kimia untuk proses penanaman karena terbukti pertumbuhan daunnya lebih baik,” ungkap Iwan ketika dijumpai di kebunnya di daerah Magelang.

Faktor pertumbuhan akar dan batang lebih cepat, maka tanaman akan semakin cepat pula siap jual.

Hal ini juga sering mendapat tantangan dalam menjualnya karena dengan menggunakan pupuk kimia, akan memengaruhi bentuk daun.

Innova Garden Milik Ignatius Wahyu Adi. Foto: Cornelius Krisna.

Menurut Iwan, bentuk daun menjadi faktor layak jual atau tidaknya tanaman. Selain itu, ada yang rusak karena digigit hama, seperti ulat dan belalang.

Beberapa faktor dan halangan ini yang akhirnya menjadi penentu harga jual sesuai kondisi tanaman.

“Kita biasanya menggunakan pupuk kimia, seperti groomor dan gandasil daun yang biasanya punya kadar nitrogen tinggi,” tambah Iwan.

Pupuk yang digunakan ini didapat dari pengalaman menggunakan berbagai macam pupuk dan terus mencoba melihat mana yang lebih baik.

Pengaplikasian pupuk kimia juga ia terapkan ke tanaman hias yang ia kelola dengan ayahnya.

Ayahnya mengenalkan Iwan dengan dunia tanaman. Iwan sering mencoba berbagai macam hal untuk menemani ayahnya menghabiskan waktu di hari tuanya.

Dari berbagai faktor yang memengaruhi penanaman melalui metode hidroponik dan metode kimia, kita bisa melihat bagaimana keduanya punya kelebihan dan kekurangan.**

Kontributor: Grace Kezia, Viona Suryono, Cornelius Krisna, Zefanya Pilartiarso, Samuel Ivan (Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.