Ketua BEM STIKOM Uyelindo Kupang Winy Kobesi: Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin

Winy Kobesi punya pengalaman unik setelah makan sirih pinang.

0 433

Katolikana.comAlfonsa Maria de Liguari Winy Srikandi Timor Kobesi  merupakan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Stikom Uyelindo Kupang, Nusa Tenggara Timur sejak Maret 2022.

Perempuan manis kelahiran Kefa Nusa Tenggara Timur ini mencalonkan diri sebagai Ketua BEM untuk membuktikan bahwa perempuan bisa memimpin.

“Saya ingin membuktikan bahwa perempuan bisa memimpin dan tidak lagi menjadi kaum terbelakang. Melalui BEM saya ingin mengabdi sunguh-sungguh dan berkontribusi bagi kampus,” kata Winy kepada Katolikana, Sabtu (11/9/2022).

Winy Kobesi

Dengan mencalonkan diri sebagai ketua BEM Winy ingin bisa berdampak bagi masyarakat dan mahasiswa yang membutuhkan.

Sebagai Ketua BEM tak jarang Winy dimintai tolong oleh mahasiswa tentang masalah-masalah kuliah seperti biaya kuliah dan aturan atau oleh warga sekitar terkait teknologi.  Dirinya senang bisa membantu banyak orang dan berdampak secara langsung.

Mahasiswa Teknik Informatika ini punya ketakutan ketika mencalonkan diri sebagai ketua BEM. Alasannya, dahulu dirinya pemalu dan sering gugup ketika berbicara di depan umum.

Berbeda dengan sekarang, Winy menjadi pribadi yang lebih percaya diri untuk berbicara dan tampil di depan banyak orang.

“Sebelum menjadi Ketua BEM saya kurang percaya diri untuk tampil di muka umum. Malu dan gugup selalu menyerang saya. Tapi ketika dipercayakan menjadi Ketua BEM lama-lama terbiasa dan berani tampil di hadapan banyak orang,” ungkapnya.

Hal Unik

Winy dan anggota BEM STIKOM Uyelindo Kupang telah melaksanakan sejumlah program kerja, seperti vaksinasi, donor darah, Talkshow, PMB, Stan Up Comedy, pentas seni, Bina Desa, LKTD dan lain-lain.

Ada satu kegiatan unik dan berharga bagi Winy yakni program kerja nasional pertemuan BEM senusantara di Banten.

Ketika itu, seorang rekannya Ketua BEM dari Papua menawarkan sirih pinang, makanan khas dari Papua kepada rekan-rekan BEM dari berbagai daerah.

Mereka antusias mencoba makanan tersebut. Mereka tahu sirih pinang cukup pahit dan bisa saja tidak cocok di lidah mereka. Namun mereka sangat menghargai pemberian dari rekan asal Papua tersebut.

Temu BEM senusantara.

Menurut Winy dari kejadian ini dirinya bisa belajar untuk tulus memberi seperti rekan BEM dari Papua dan menghargai setiap pemberian dari orang lain.

“Ada dua hal yang dapat saya petik. Pertama, berbagi itu indah, seperti sahabat saya dari Papua dengan tulus memberikan makanan khas daerah kepada teman-teman dari daerah lain. Kedua, saling menghargai, walaupun mereka sudah tahu rasanya pahit tapi mau untuk mencoba,” pungkas Winy.

“Ini menurut saya hal yang sangat menarik dari kepemimpinan saya sebagai seorang BEM. Hal ini sederhana kedengarannya, namun memiliki arti yang sangat berharga,” tambahnya.

Winy dan teman-teman pengurus BEM senusantara.

Suka Duka

Sejak menjabat Ketua BEM banyak pengalaman, peristiwa suka dan duka, serta pelajaran baru yang Winy alami dan lalui.

Winy mengaku memahami karakter merupakan hal paling berat. Dirinya harus mampu memosisikan diri sebaik mungkin agar tidak menyakiti maupun merendahkan orang lain.

Kritik pedas juga harus diterima meski kadang tidak dia lakukan. Namun begitu Winy selalu berusaha menghadapi kritik dengan lapang dada.

“Di BEM itu, kita selalu mendapat kritik pedas, bahkan hal tersebut tidak kita lakukan. Karena saya seorang pemimpin tentu harus bisa menerima kritik tersebut dengan lapang dada,” kata Winy.

Terlepas dari tantangan tersebut Winy bahagia dengan tugas dan statusnya sebagai Ketua BEM.  Menjadi pemimpin menurutnya adalah hal keren, bisa dikenal, dihormati dan dihargai banyak orang.

“Menjadi pemimpin itu menurut saya keren, banyak orang yang kenal,  menghargai  dan menghormati. Saya suka ketika orang menghormati saya,” ungkap Winy sambil tertawa kecil.

“Selain itu mendapatkan banyak teman baru dari berbagai pulau di Indonesia, bisa aktif dalam berbagai kegiatan, punya koneksi luas. Banyak pengalaman berharga yang saya peroleh dan meningkatkan leadership skill saya,” pungkasnya.

Winy Kobesi

Disiplin Waktu Penting

Menjadi pemimpin tidak mudah bagi Winy, apalagi terkait manajemen waktu. Jadwal padat adalah makan minumnya setiap hari. Winy selalu menjadwalkan kegiatan hariannya dengan baik.

“Manajemen waktu dan disiplin waktu itu penting sekali,” tutur Winy.

Cara yang sering dilakukan Winy adalah dengan memasang alarm untuk setiap kegiatan harian yang akan dia kerjakan.

“Tips saya untuk mengatur jadwal kegiatan dengan baik yaitu dengan memasang alarm untuk semua kegiatan saya. Misal jam segini ada rapat, jam berikutnya ada kunjungan dan sebagainya. Saya kira hal tersebut membantu saya membagi waktu dengan baik dan bersiap untuk melakukan aktivitas tersebut,” ucapnya.

Satu Tahun Tak Cukup

Menurut Winy periode menjabat satu tahun tidak cukup baginya untuk mengevaluasi komprehensif terhadap program-program yang telah dilaksanakan.

“Periode BEM ‘kan satu tahun. Menurut saya tidak cukup untuk mengevaluasi komprehensif terhadap program yang telah kami lakukan,” tuturnya

Apabila ada evaluasi sistem akan diturunkan kepada bawahan. Oleh karena itu waktu satu satu tahun dirasa tidak cukup untuk membenahi masalah-masalah di BEM.

“Masalah di BEM itu sangat banyak. Ada transparansi, efektivitas proyek, efisiensi dana, dan masih banyak lagi. Walaupun ada evaluasi pasti akan diturunkan kepada bawahan jadi menurut saya waktu setahun itu kurang,” tambahnya.

Winy berpesan agar tidak menjadi mahasiswa kupu-kupu. “Pesan saya untuk teman-teman mahasiswa jangan menjadi mahasiswa yang sekadar kupu-kupu alias kuliah pulang-kuliah pulang,” ungkapnya

“Kuliah bukan sekadar teori, tapi perlu diimbangi dengan kegiatan positif, dalami hobi, perbanyak sosialisasi untuk mengasah softskill,” pungkas Winy.**

Kontributor: Frederico Hanung, Prisca Iresti, Amanda Stevany, Tiksow Febrianty

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.