Keuskupan Agung Palembang Tahbiskan 2 Diakon dan 8 Imam Baru

Mgr Aloysius Sudarso SCJ: Tahbisan berarti hidup baru untuk melanjutkan Kristus yang ada di tengah-tengah kita.

0 573

Katolikana.com—Untuk pertama kalinya sejak diresmikan, Gereja Katedral Santa Maria Palembang menjadi tempat pelaksanaan tahbisan bagi 8 orang imam dan 2 orang diakon, pada Kamis (31/8/2023).

Delapan imam yang ditahbiskan adalah:

  1. Basilius Benedictus Suban Men Klobar
  2. Bernadus Bayu Susanto
  3. Chanel Doroteus Odjan Soge
  4. Herman Putra Mbui Djoka
  5. Octavianus Ude Taa
  6. Christian Hoper S Pakpahan SCJ
  7. Stephanus Lisdiyanto SCJ
  8. Yohanes Dwi Feri Antoro SCJ

Dua diakon yang ditahbiskan adalah:

  1. Fr Cornelius Cahya Sandi SCJ
  2. Fr Oswena Louis SCJ

Perayaan dipimpin Uskup Agung Palembang Mgr. Yohanes Harun Yuwono dihadiri oleh Uskup Agung Emeritus Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, Superior Provinsial Kongregasi SCJ Indonesia Romo Andreas Suparman SCJ, Ketua Unio Imam Diosesan Keuskupan Agung Palembang Romo Dominggus Koro, puluhan romo konselebran, keluarga tertahbis, dan ratusan umat dari Keuskupan Agung Palembang.

Tema Menakutkan

Mgr Yohanes Harun mengungkapkan bahwa tema yang dipilih oleh para tertahbis itu menakutkan. “Tollite jugum meum soper vos, et discite anie,” atau “Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah pada-Ku.” (Mat 11:29)

“Bahwa panggilan itu beban, tidak banyak orang yang menanggapi panggilan Tuhan, sebab seringan apa pun sebuah beban akan dirasakan sebagai gangguan. Dalam hidup ini orang akan memilih jika mungkin hidup tanpa beban,” ujar Mgr Harun.

Menurut Mgr Harun, orang menyangka dalam hidup ini jika tanpa beban akan bahagia dan panggilan jarang orang menanggapi.

“Panggilan sebagai anugerah rahmat kasih pemberian yang cuma-cuma dari Allah. Tidak semua orang mengerti akan anugerah tersebut karena panggilan hidup mengandung arti dorongan dari dalam diri manusia untuk berkarya sesuai agenda Tuhan dengan menggunakan karunia yang ada,” kata Mgr Harun.

Mgr Harun menegaskan bahwa panggilan hidup dikhususkan mendapatkan kehormatan agar semua manusia mempunyai kelimpahan hidup.

Delapan imam dan dua diakon baru berpose bersama Uskup, konselebran, dan misdinar. Foto: Daris

Tidak Mudah

Superior Provinsial Kongregasi SCJ Indonesia Romo Andreas Suparman SCJ dalam sambutan mengatakan semua imam dan umat yang hadir bangga dengan para romo dan diakon yang baru ditahbiskan karena  mau mempersembahkan diri sebagai pelayan Tuhan.

“Menjadi pemimpin pada zaman ini, khususnya pemimpin dalam kehidupan beragama, tidaklah mudah. Banyak tantangan dan tawaran duniawi, yang kalau tidak disiasati dengan bijaksana bisa menyesatkan. Sarana-sarana dan fasilitas-fasiiltas modern yang bisa menunjang pelayanan, bisa menjadi sebaliknya,” ujar Romo Andreas Suparman.

Seperti Kelahiran Bayi

Uskup emeritus KAPal Mgr Aloysius Sudarso SCJ  dalam mengatakan tahbisan selalu menarik perhatian semua orang untuk datang dari mana-mana, seperti juga kelahiran bayi yang berarti ada kehidupan baru.

“Bagi diakon dan romo yang baru ditahbiskan berarti hidup baru untuk melanjutkan Kristus yang ada di tengah-tengah kita, memberikan tanda-tanda rahmat makanan rohani, pengampunan kepada kita semua. Maka dukung para diakon dan imam baru ini dalam doa-doa,” ujar Mgr Sudarso.

Romo Christian Hoper S Pakpahan SCJ sesaat setelah tahbisan mengungkapkan rasa syukur atas rahmat yang diterimanya, berharap agar pelayanannnya menjadi berkat bagi umat beriman.

Selain perayaan tahbisan imam baru juga dilaksanakan penugasan dan rolling bagi romo senior dan romo yang baru saja dilantik serta pelantikan Vikarius Jendral (Vikjen) dari Romo Felix Astono,SCJ kepada Romo Yohanes Kristianto.  (*)

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang

Leave A Reply

Your email address will not be published.