Perkuat Jaringan dan Respon Situasi Demokrasi Terkini, GUSDURian Gelar Rakernas di Depok

Dihadiri perwakilan 150 komunitas GUSDURian dari seluruh Indonesia.

0 107

Katolikana.com, Depok — Ratusan penggerak GUSDURian dari seluruh Indonesia akan berkumpul di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat, pada Jumat-Minggu, 24-26 November 2023. Mereka adalah wakil dari 150 komunitas GUSDURian kabupaten/kota se-Indonesia yang datang untuk menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) GUSDURian.

Kegiatan selama tiga hari ini digelar sebagai sarana untuk mempertemukan dan memperkuat jejaring antar penggerak komunitas GUSDURian. Selain itu, kegiatan ini menjadi sarana untuk membincangkan dan merespon situasi politik dan demokrasi Indonesia jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Seperti diketahui, Indonesia akan menghadapi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan Pemilu Legislatif di level DPR, DPD, DPRD tingkat provinsi, dan DPRD tingkat kabupaten/kota pada tanggal 14 Februari tahun depan. Setelah itu, juga masih akan disusul dengan gelaran Pemilu Kepala Daerah serentak di seluruh wilayah Indonesia pada tahun yang sama.

Sementara itu, GUSDURian sebagai sebuah jaringan gerakan sosial yang berlandaskan 9 nilai utama Gus Dur, perlu memperkuat agenda gerakan untuk merespon aneka persoalan yang tengah terjadi di masyarakat.

“Kita akan mengeluarkan rekomendasi dan sikap tegas,” demikian dikatakan oleh Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian, Jay Akhmad, melalui keterangan tertulis, Kamis (23/11).

Jay menambahkan, Rakernas GUSDURian merupakan amanat dari Temu Nasional (TUNAS) GUSDURian yang dilaksanakan tahun lalu di Surabaya. Ia menyebut Rakernas ini spesial karena diadakan jelang perhelatan pesta demokrasi serempak di 548 daerah di Indonesia.

Berkaca dari pemilu-pemilu sebelumnya, baik di tingkat nasional maupun tingkat daerah, masyarakat Indonesia sangat rentan terpecah belah karena kontestasi politik elektoral. Banyak hubungan keluarga dan pertemanan menjadi renggang akibat perbedaan pilihan politik. Elite politik masih berpotensi memainkan politik identitas dan sentimen kebencian untuk kepentingan politik praktis mereka.

Jay juga mengamati dinamika politik akhir-akhir ini terus berkembang secara dinamis. Mulai dari praktik politik dinasti, kecenderungan aparat pemerintah yang dinilai tidak netral, peran MK yang sarat kepentingan politik, hingga pencatutuan nama GUSDURian yang beberapa kali dilakukan oleh politisi-politisi tertentu demi menggaet dukungan masyarakat.

“Jadi di Rakernas GUSDURian, semua akan kita bahas. Agar masyarakat tidak bingung dan tercipta pemilu yang damai dan bermartabat,” papar Jay. (*)

 

Katolikana merupakan official media partner Rakernas GUSDURian 2023.

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Leave A Reply

Your email address will not be published.