Mengenal Katedral Roma, Induk Gereja Katolik Sedunia

Basilika Santo Petrus bukanlah Katedral Roma.

0 386

 

Katolikana.com — Meskipun sangat masyhur sebagai pusat peziarahan umat Katolik sedunia, nyatanya Basilika Santo Petrus di Vatikan tidak menyandang status sebagai sebuah katedral. 

Secara resmi, status Basilika Santo Petrus merupakan satu dari empat basilika kepausan. Tiga basilika kepausan lainnya adalah Basilika Santa Maria Maggiore, Basilika Santo Paulus di Luar Tembok, dan Basilika Agung Santo Yohanes Lateran. 

Basilika terakhir itulah yang menyandang status katedral bagi Keuskupan Roma. Basilika tersebut merupakan gereja tertua di dunia sekaligus tempat Paus bertakhta sebagai Uskup Roma.

Dengan demikian, Basilika Agung Santo Yohanes Lateran menyandang kedudukan sebagai gereja induk bagi umat Katolik sedunia.

 

Hadiah dari Kaisar Romawi

Keberadaan basilika agung ini tidak lepas dari sosok Konstantinus Agung, Kaisar Romawi pertama yang dibaptis dan menjadi pengikut Kristus. Sebelum Konstantinus Agung naik takhta sebagai kaisar, umat Kristiani di Romawi harus hidup dalam persembunyian.

Pada masa kekuasaan Kaisar Konstantinus Agung, ia menerbitkan Edik Milan di tahun 313. Edik Milan berisi jaminan kebebasan beragama bagi seluruh rakyat Kekaisaran Romawi, tak terkecuali bagi umat Kristiani. Keberadaan para pengikut Kristus mulai bisa diterima oleh masyarakat Romawi dan mereka tidak lagi dipaksa hidup dalam persembunyian. 

Di tahun itu juga, Kaisar Konstantinus Agung menghadiahkan Istana Lateran bagi Paus Miltiades sebagai kediaman resmi kepausan.

Paus Miltiades hanya bertakhta selama tiga tahun. Paus Silvester, penerus Paus Miltiades, lantas melengkapi kediaman resmi tersebut dengan membangun sebuah basilika agung di komplek Istana Lateran pada tahun 324. Basilika yang dibangun oleh Paus Silvester itu lantas ia tetapkan sebagai katedral Keuskupan Roma.

 

Santo Pelindung Tambahan

Mengemban kedudukan sebagai katedral bagi Uskup Roma, Basilika Agung Lateran mula-mula dipersembahkan untuk Kristus Sang Juruselamat.

Adapun nama “Yohanes” merupakan nama santo pelindung tambahan yang muncul belakangan. Pada abad ke-10, Paus Sergius III mendedikasikan basilika agung tersebut kepada Santo Yohanes Pembaptis. Lalu pada abad ke-12, Paus Lusius II memberikan penghargaan yang serupa kepada Santo Yohanes Rasul.

Alhasil, dua nama orang kudus tersebut turut serta menjadi santo pelindung basilika. Maka secara lengkap basilika itu memiliki nama resmi yang cukup panjang: Basilika Agung Kepausan Juruselamat Yang Mahakudus dan Santo Yohanes Pembaptis serta Santo Yohanes Penginjil di Lateran.

Namun secara ringkas, orang-orang lebih sering menyebut basilika itu sebagai Basilika Agung Santo Yohanes Lateran.

Interior Basilika Agung Santo Yohanes Lateran. (Sumber: Istimewa)

 

Pesta 9 November

Menyandang status sebagai “Katedral Paus”, Basilika Agung Santo Yohanes Lateran menyimpan keistimewaan lain.

Mengingat Paus sebagai Uskup Roma sekaligus juga merupakan pemimpin Gereja Katolik sedunia, maka dalam karya pastoral di katedralnya, Paus akan menunjuk seseorang untuk menjadi wakil uskup.

Umumnya, Paus akan memilih seorang pastor untuk menjadi Vikaris Umum Keuskupan Roma sekaligus Imam Agung Basilika Agung Santo Yohanes Lateran. Dialah yang akan menjadi wakil Paus untuk menjalankan tugas-tugas administratif sebagai kepala Keuskupan Roma.

Paus biasanya akan datang ke katedralnya tersebut pada hari-hari khusus. Contohnya, pada Pesta Pemberkatan Basilika Agung Santo Yohanes Lateran tanggal 9 November. Pada hari tersebut, Paus akan datang dan mempersembahkan misa.

Umumnya, hari pesta seperti ini diperingati bagi santo/santa yang menjadi pelindung sebuah gereja, bukan secara spesifik untuk bangunan gereja. Akan tetapi, sebagai induk semua gereja, basilika itu menjadi satu-satunya gereja di dunia yang memiliki hari pesta dalam kalender liturgi Gereja Katolik.

 

Perjanjian Lateran

Namun, apabila masih banyak orang awam salah menyangka bahwa takhta Uskup Roma berada di Basilika Santo Petrus, bisa jadi ini disebabkan oleh adanya Perjanjian Lateran.

Perjanjian Lateran menjadi saksi bisu lahirnya Negara Vatikan pada tahun 1929. Perjanjian itu ditandatangani di Istana Lateran, sehingga disebut sebagai Perjanjian Lateran.

Perdana Menteri Italia Benito Mussolini atas nama Raja Victor Emmanuel III dan Kardinal Pietro Gasparri atas nama Paus Pius XI menjadi dua pihak yang berperan penting untuk meneken perjanjian.

Adanya perjanjian itu menandakan babak pamungkas gerakan unifikasi Italia. Sebab melalui perjanjian itu, Paus bersedia melepaskan kekuasaannya atas Negara Kepausan sekaligus mengakhiri eksistensi Negara Kepausan. Hampir seluruh wilayah Semenanjung Italia akhirnya berhasil disatukan di bawah naungan Kerajaan Italia.

Sebagai kompensasi, perjanjian itu juga melahirkan negara Vatikan, sebuah negara berdaulat yang berada di bawah kekuasaan Takhta Suci dan dipimpin oleh Paus. Kerajaan Italia juga menjamin aset-aset Gereja Katolik yang berada di luar tembok Vatikan, seperti gereja, basilika, istana, perpustakaan, dan universitas, tetap diberi status sebagai wilayah ekstrateritorial dari Takhta Suci Vatikan.

Perjanjian ini menjadi tonggak awal Vatikan mendapat sorotan istimewa sebagai pusat kekristenan global. Sebagai pemimpin gereja maupun kepala negara, Paus pun kerap menampilkan dirinya dalam audiensi publik dengan mengambil tempat di area Basilika Santo Petrus, Vatikan

Kediaman resmi Paus pun sudah tidak lagi bertempat di Istana Lateran melainkan di Istana Kepausan Vatikan.

Meskipun demikian, perjanjian tersebut sejatinya sama sekali tidak mengubah status Basilika Agung Santo Yohanes Lateran. Kedudukannya sebagai katedral bagi Uskup Roma tetap tidak tergantikan hingga sekarang.

Maka hingga saat ini, Basilika Agung Santo Yohanes Lateran tetap mempertahankan kedudukan istimewanya sebagai induk dari semua gereja di seluruh dunia.

 

Dari berbagai sumber. 

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Leave A Reply

Your email address will not be published.