Umat Katolik Harus Punya Kesadaran Untuk Mematuhi Hukum Negara dan Hukum Gereja

Seminar Kebangsaan dan Pencerahan Politik Mengenali Hukum Negara dan Hukum Gereja

0 150

Katolikana.com, Ogan Komering Ilir — Paroki Kristus Raja Ogan Komering Ilir Keuskupan Agung Palembang menggelar seminar kebangsaan dan pencerahan politik dengan tema Mengenali Hukum Negara dan Hukum Gereja, Minggu (14/1/2024).

Seminar ini diikuti oleh umat Katolik dari Paroki Kristus Raja, Kuasi Paroki St. Yohanes Paulus II Binakarsa, utusan WKRI, Pemuda Katolik dan ISKA Kabupaten OKI.

Seminar dibuka oleh Pastor Paroki Kristus Raja RP Edoardus Ngutra MSC. Romo Edo mengatakan seminar ini merupakan salah satu upaya Gereja untuk memberikan pencerahan kepada umat katolik di Kabupaten Ogan Komering Ilir tentang pentingnya wawasan kebangsaan dan politik bagi umat Katolik, khususnya menjelang pesta demokrasi 2024.

Enam pembicara hadir dalam seminar ini, yaitu Sekretaris Camat Lempuing Ilham Ansor, S.Sos., Kabid Bina Ideologi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten OKI Herli Widiyati S.H, Kabid Intel A Kajari Kabupaten OKI Sandi,S.H, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ogan Komering Ilir Chemy Maryin Punggar S.H, M. H, anggota DPRD Kabupaten OKI Made Indrawan S.T, M.H, dan moderator Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Palembang RP Agustinus Riyanto SCJ.

Kabid Intel A Kajari Kabupaten OKI Sandi,S.H menyampaikan tata aturan hukum yang ada di Indonesia dan bagaimana jika terkendala atau tersangkut masalah masalah hukum.

Sandi mengatakan bahwa hukum negara dan hukum gereja merupakan dua hal yang saling melengkapi.

“Hukum negara mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, sedangkan hukum gereja mengatur kehidupan umat Katolik dalam lingkup gereja,” ujar Sandi.

“Kedua hukum tersebut harus dipatuhi oleh setiap warga negara, termasuk umat Katolik. Umat Katolik harus memiliki kesadaran untuk mematuhi hukum negara dan hukum gereja,” tambah Sandi.

Kabid Bina Ideologi Badan Kesbangpo OKI Herli Widiyati menyampaikan semangat 100 % Katolik dan 100 % Indonesia sebagai tema penting, bahwa banyak pahlawan nasional Katolik yang berkontribusi  bagi negara Indonesia.

“Setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara lainnya. Umat Katolik berhak untuk berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam pemilihan umum,” ujar Herli.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ogan Komering Ilir Chemy Maryin Punggar S.H, M.H mengatakan tema tentang hukum negara dengan hukum gereja saling terkait dan berkesinambungan.

Hukum negara Indonesia berlandaskan pada hukum Eropa Kontinental yang adalah hukum-hukum kanonik Gereja Katolik, karena kolonialisasi Belanda maka negara Indonesia menggunakan hukum-hukum tersebut.

Terkait dengan pemilu pihaknya berharap seluruh proses pemilu dapat berjalan sesuai prinsip pemilu yang jujur, adil dan berintegritas.

“Situasi saat ini juga harus senantiasa dijaga agar tetap kondusif hingga proses pemilu selesai, teknologi informasi juga akan digunakan untuk memantau dan memastikan kondusifitas dan efektivitas proses pemilihan,” lanjutnya.

Moderator Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Palembang RP Agustinus Riyanto SCJ.

Legislator Kabupaten OKI Made Indrawan menyampaikan pengalaman serta perannya selama menjabat sebagai anggota DPRD OKI.

Menurut Made, seorang anggota DPRD wajib turun ke masyarakat, minimal 12 desa tiap reses, bertemu dengan masyarakat, menampung setiap aspirasi yang kemudian dibawa dalam pembahasan rapat legislator.

“Umat Katolik OKI sejauh ini adalah yang paling siap dalam menyambut pesta demokrasi tahun ini,” ujar Made.

Moderator Kerawan keuskupan Agung Palembang RP Agustinus Riyanto, SCJ memaparkan bagaimana umat Katolik dipanggil sesuai tugas dan panggilan masing-masing, khususnya panggilan dalam bidang politik, sosial, dan kemasyarakatan.

“Jadilah petani yang baik, dokter yang baik, guru yang baik, itu juga termasuk turut berpolitik, membangun  kebaikan bersama.  Kita adalah satu tubuh. Dalam tubuh yang satu ini, masing masing memiliki tugas yang saling mendukung satu sama lain,” ujar RP Riyanto.

Endro Saputro menyampaikan seminar kebangsaan dan pencerahan politik ini merupakan upaya Gereja untuk memberikan pencerahan kepada umat tentang pentingnya peran umat dalam segala bidang secara khusus politik sosial kemasyarakatan ini menjelang pemilu mendatang.

Ketua PUKAT H.A Sumarno dan Ketua panitia kegiatan Dwi Kustanto mengungkapkan seminar ini merupakan bentuk partisipasi Gereja dalam membangun bangsa dan negara. (*)

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang

Leave A Reply

Your email address will not be published.