Perluni Unika Atma Jaya Ajak Alumni Gunakan Hak Pilih dan Bertanggung Jawab

Prof. Dr. dr. Yuda Turana Sp.S (K): Pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian dari DNA para alumni dan individu-individu Atma Jaya Jakarta.

0 115

Katolikana.com, Jakarta — Perkumpulan Alumni Atma Jaya Jakarta (Perluni-UAJ) mengajak seluruh alumni, pimpinan, dan komunitas Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya untuk turut serta menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum 14 Februari 2024.

Perluni-UAJ tidak hanya mendorong partisipasi dalam memilih presiden, wakil presiden, dan legislator, tetapi juga mengajak masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap pilihan mereka untuk lima tahun ke depan.

“Pilihlah sesuai dengan hati nurani, kemudian bertanggung jawab dan awasi pilihan kita selama lima tahun ke depan dengan semangat Persatuan Indonesia. Untuk Tuhan dan Tanah Air!” ujar Michell Suharli, Ketua Perluni-UAJ.

Pesan tersebut disampaikan di Gedung Karol Wotjyla, Kampus 1 Semanggi, Unika Atma Jaya, pada 13 Januari 2024.

Unika Atma Jaya menjadi saksi dan pelaku perjuangan Bangsa Indonesia sejak 1 Juni 1960. Kampus ini menjadi Pusat Gerakan Reformasi pada tahun 1998 dan Sentra Vaksinasi Gratis pada tahun 2021-2022.

Kampus ini juga menjadi tempat belajar bagi puluhan ribu lulusan yang terpercaya kualitasnya, serta tempat terciptanya pemimpin-pemimpin di berbagai bidang, profesi, pemerintahan, serta ruang-ruang publik nasional dan internasional.

“Saya percaya bahwa memori kolektif bangsa mengenai peristiwa dan jejak rekam para calon akan membawa suara hati yang jernih dalam memilih calon legislatif dan presiden/wakil presiden. Dengan demikian, kita akan lebih nyaman dalam mempertanggungjawabkan pilihan yang menang untuk lima tahun ke depan. Pada akhirnya, Persatuan Indonesia harus diutamakan dan dijaga,” ujar Michell.

Peran Strategis Alumni

Peran alumni dianggap sangat strategis dalam menjaga keberlanjutan dan keberlangsungan perguruan tinggi. Mereka bahkan dianggap sebagai aset terbesar dan paling berharga bagi perguruan tinggi dalam membangun citra dan menjalankan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Pendapat ini disampaikan oleh Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (K), dalam sambutannya di hadapan ratusan alumni Unika Atma Jaya dalam acara perayaan Natal dan Tahun Baru di Kampus Atma Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 13 Januari 2024.

Prof. Dr. dr. Yuda Turana Sp.S (K) menyatakan bahwa pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian dari DNA para alumni dan individu-individu Atma Jaya Jakarta.

“Alumni adalah sahabat sepanjang perjalanan untuk memenuhi tanggung jawab besar demi kemuliaan Indonesia. Saya yakin ada sesuatu yang besar di alam semesta ini, bahwa Indonesia maju jika Atma Jaya maju,” ujar Rektor Yuda Turana, Sp.S (K).

“Unika Atma Jaya dikenal bukan hanya karena gedung atau jumlah lulusannya yang mencapai ribuan setiap tahun. Citra ini melekat pada jati diri para alumni Atma Jaya yang tersebar di seluruh Indonesia,” ungkap Prof. Yuda.

Lebih lanjut, ahli saraf Indonesia ini menyatakan bahwa sebagai lulusan Atma Jaya, alumni memiliki tanggung jawab besar tidak hanya terhadap Jakarta atau Atma Jaya, tetapi juga terhadap seluruh Indonesia.

“Inilah alasan mengapa kampus kami menyandang nama Universitas Katolik Indonesia, bukan Universitas Katolik Jakarta. Oleh karena itu, ketika berbicara tentang Indonesia, kita tidak dapat berjalan sendirian. Kami membutuhkan dukungan dari alumni. Saya yakin, Indonesia akan maju jika Unika Atma Jaya juga maju,” ungkapnya dengan keyakinan.

Ketua Umum Perkumpulan Alumni Atma Jaya Jakarta (Perluni-UAJ), Michell Suharli dan Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (K).

Alumni, Sokoguru Perguruan Tinggi

Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Alumni Atma Jaya Jakarta (Perluni-UAJ), Michell Suharli, menambahkan bahwa alumni juga memiliki peran sebagai sokoguru bagi universitas di tengah berbagai tantangan yang dihadapi.

“Keberlanjutan sebuah perguruan tinggi didukung oleh kesadaran dan literasi para pemimpin dalam komunitas perguruan tinggi tersebut. Organisasi alumni menjadi sokoguru bagi sebuah perguruan tinggi, menjadi tiang pancang agar perguruan tinggi tetap tegak, tidak goyah menghadapi ancaman dan tantangan baik dari internal maupun eksternal,” ungkap Michell.

Lebih lanjut, CEO SW Indonesia itu menjelaskan bahwa untuk kampus yang bukan milik perorangan atau keluarga tertentu, organisasi alumni menjadi tonggak tegaknya idealisme dan cita-cita pendiri almamater melampaui lintas zaman.

“Efektivitas peran organisasi alumni menentukan keberhasilan almamater dalam beradaptasi dengan tuntutan masyarakat global terhadap institusi-institusi dalam ekosistem pendidikan tinggi,” tambahnya.

Michell juga menyatakan bahwa literasi dan kesadaran pemimpin tentang peran vital alumni dinilai dari kebijakan kampus dalam proses pembelajaran, serta aktualisasi nilai-nilai inti Unika Atma Jaya dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi.

Selain itu, menurutnya, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang berlaku saat ini, secara tegas menempatkan peran signifikan alumni. Hal ini tercermin pada bobot penilaian terkait lulusan (alumni), dalam peringkat universitas, akreditasi program studi, klasterisasi perguruan tinggi, dan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Pada kesempatan tersebut, Michell secara simbolis menyerahkan tongkat kepemimpinan dan laporan tahunan Perluni kepada Rektor Unika Atma Jaya, “Kami mendukung kepemimpinan Bapak untuk membawa kampus kami menjadi semakin unggul, maju, dan terdepan,” pungkas Michell. (*)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.