Mgr. Rubi Berkati Kapel St. Athanasius Agung UGM

Gereja Katolik di UGM diberkati dengan nama St. Athanasius Agung.

0 51

Katolikana.com—Gereja Katolik di kampus UGM kini telah memiliki nama santo pelindung. Bangunan yang berlokasi di bilangan Sekip, Sleman, Yogyakarta itu diberkati dengan nama St. Athanasius Agung oleh Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, pada Kamis (22/2) sore.

Misa pemberkatan Kapel St. Athanasius Agung UGM ini digelar oleh UKM Kerohanian Katolik UGM, Misa Kampus. Adapun misa pemberkatan ini merupakan sebuah misa konselebrasi dengan Mgr. Rubi bertindak sebagai selebran utama. Adapun yang menjadi konselebran adalah Vikaris Episkopal (Vikep) Yogyakarta Timur, Romo Adrianus Maradiyo, Pr.; Pastor Paroki St. Antonius Padua Kotabaru, Romo Maharsono, SJ.; dan Pastor Pendamping Mahasiswa Katolik Yogyakarta, Romo Agustinus Daryanto, SJ.

Dalam misa pemberkatan Kapel St. Athanasius Agung UGM. Mgr. Rubi menyampaikan homili yang menggugah hati umat. Gereja yang indah, sebut Mgr. Rubi, bahkan sebagian menyebutnya seperti di dalam mal, telah menjadi tempat berbahagia bagi komunitas UGM.

Bapa Uskup lantas mengungkapkan sedikit kilas balik terkait niatan umat terhadap gereja ini. Sebagai putra asli Sleman yang kemudian sempat menjadi imam muda di Yogyakarta, ia tahu persis impian umat Katolik untuk memiliki gereja ini telah menyala-nyala selama 40 tahun. “Ketika Rektor memberi lampu hijau untuk proyek ini, semua merasa bersemangat dan penuh harapan,” papar Uskup Rubi.

Dalam refleksi yang dilakukan bersama dosen dan komunitas UGM, Mgr. Rubi menilai tiga poin penting keberadaan gereja di UGM ini. Pertama, gereja adalah lambang eksistensi komunitas, sebuah tempat yang mengakui keberadaan dan kontribusi setiap individu. “Ini sesuai dengan semangat Pancasila yang dianut oleh UGM,” sebutnya.

Kedua, lanjut Mgr. Rubi, Gereja adalah tempat untuk merasakan eksistensi bersama, di mana umat bergerak bersama sebagai satu komunitas. Dan ketiga, Gereja adalah tempat untuk bertemu, baik dengan Tuhan maupun sesama. “Meskipun kita bisa berdoa di mana saja, keberadaan gereja memberikan kepastian dan kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan secara khusus melalui sakramen dan ibadat,” ujarnya.

Mgr. Rubi menekankan, gereja di kawasan Kerohanian UGM ini akan menjadi pusat penggembalaan dan pembinaan iman bagi seluruh komunitas. Hal ini dinilai penting agar setiap individu dapat memperkuat iman dan mendapatkan mahkota keselamatan yang dijanjikan.

Ia juga mengajak semua pihak untuk menggunakan gereja ini sebagai sarana untuk melayani dan berkontribusi kepada masyarakat. Di akhir homilinya, Bapa Uskup menyerahkan pengelolaan gereja kepada para pastor dan umat dengan harapan agar gereja ini menjadi tempat yang nyaman bagi semua umat.

Ia juga mengingatkan pentingnya kerendahan hati dan kerelaan dalam berkontribusi untuk membangun Gereja ini, baik melalui sumbangan maupun partisipasi aktif. Dalam kesempatan itu, Mgr. Rubi sekaligus melantik pengurus Misa Kampus dan Pengurus Kapel St. Athanasius Agung.

Dengan penuh semangat dan harapan, pemberkatan Kapel St. Athanasius Agung UGM menjadi momen yang bersejarah bagi seluruh komunitas UGM. Dan dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, keberadaan kapel ini diharapkan akan menjadi tempat yang suci dan berkat bagi banyak orang dalam masa-masa mendatang.

Sebelumnya, Rektor UGM sudah meresmikan bangunan gereja ini dan rumah ibadah lainnya di Kawasan Kerohanian UGM pada akhir tahun lalu, bertepatan dengan momentum Dies Natalis UGM. Di dalam kawasan tersebut, Kapel St. Athanius Agung bertetangga dengan sebuah gereja Protestan, kelenteng, vihara, dan pura. UGM juga memiliki Masjid Kampus UGM dan Mardliyyah Islamic Center yang lebih dulu dibangun. Dengan demikian, saat ini telah ada rumah ibadah untuk enam agama di dalam lingkungan kampus UGM.

 

Sumber: UGM

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.