Katolikana.com, Manggarai — Habemus episcopum! Kita memiliki uskup baru! Rektor Universitas Katolik Santo Paulus Ruteng, Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si, resmi ditunjuk sebagai Uskup Labuan Bajo yang pertama.
Pengumuman ini disampaikan secara bersamaan di Gereja Katedral Baru Santa Maria Diangkat ke Surga, Ruteng, dan Gereja Roh Kudus, Labuan Bajo.
Dengan pengumuman tersebut, maka secara resmi telah lahir pula sebuah keuskupan baru di Indonesia. Keuskupan Labuan Bajo yang dimekarkan dari Keuskupan Ruteng, kini menjadi keuskupan ke-38 di wilayah gerejawi Indonesia.
Pengumuman ini merujuk dari keputusan resmi Takhta Suci Vatikan yang bertajuk Rinunce e nomine (Pemberhentian dan pengangkatan, red.), tertanggal 21 Juni 2024.
Dalam keputusan resmi tersebut, Vatikan menulis, “Bapa Suci mendirikan Keuskupan Labuan Bajo (Indonesia), dengan wilayah yang dipisahkan dari Keuskupan Ruteng, dan menjadikannya sebagai sufragan Gereja Metropolitan Ende.”
“Bapa Suci telah menunjuk sebagai Uskup Labuan Bajo yang pertama, Pastor Maksimus Regus, imam (diosesan) Ruteng, yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Katolik Santo Paulus Ruteng.”
Keuskupan Labuan Bajo yang baru terbentuk akan menggembalakan umat Katolik yang ada di Kab. Manggarai Barat. Untuk memudahkan pelayanan pastoral kepada umat, keuskupan muda ini juga telah menyiapkan tiga kevikepan baru, yakni Kevikepan Labuan Bajo, Kevikepan Bari (Pacar), dan Kevikepan Wae Nakeng.
Uskup Sosiolog
Mgr. Maksimus Regus sendiri merupakan putra asli Ruteng yang lahir pada tanggal 23 September 1973 di Woang, Kab. Manggarai, di wilayah Keuskupan Ruteng saat ini. Ia mengawali panggilan imamatnya dengan menempuh studi di Seminari Menengah Pius XII Kisol, Kab. Manggarai Timur.
Setelahnya, ia meneruskan studi Filsafat dan Teologi di Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus-Ritapiret, Kab. Sikka. Mgr. Maksimus lantas menerima tahbisannya sebagai imam diosesan Keuskupan Ruteng pada 10 Agustus 2001.
Sebagai imam, Mgr. Maksimus mengawali tugas imamatnya sebagai Vikaris Paroki Cristo Rei (2001-2007). Dia juga pernah mengemban posisi sebagai Ketua Komisi Keuskupan untuk Pelayanan Pemuda dan Anggota Komisi Keuskupan untuk Dialog Antaragama (2002-2007).
Pada 2007, ia mendapatkan tugas belajar untuk menempuh jenjang S-2 Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI). Rampung dari UI, ia kembali meneruskan studi ilmu sosialnya di Erasmus Universiteit Rotterdam dan studi ad Doctoratum di Universiteit van Tilburg (Belanda) pada kurun 2011-2017.
Menyandang gelar doktor, Mgr. Maksimus pun mendapat tugas baru sebagai Guru Besar di Universitas Katolik Santo Paulus, Ruteng sejak 2018. Bahkan, ia pernah juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) di tahun 2019-2023, sebelum akhirnya menjadi rektor di universitas tersebut.
Sejak tahun 2020, ia juga mengemban tanggung jawab sebagai Koordinator Imam Keuskupan Ruteng.
Kini tanggung jawab yang jauh lebih besar telah menantinya di depan mata. Sebab tak lama lagi, ia akan menerima tahbisan keduanya, sebagai Uskup Labuan Bajo.
Sumber: Vatican Press
Baca juga: Sambut Uskup Terpilih, Keuskupan Labuan Bajo di Depan Mata
Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha