Yori Antar Akan Hadirkan Wajah Baru Katedral Semarang

Gereja Katedral Semarang telah melahirkan banyak tokoh nasional dan berperan sebagai aktor penjaga toleransi di Semarang

0 157

Katolikana.com, Semarang — Gereja Katedral Semarang yang merupakan salah satu cagar budaya ikonik di Semarang sebentar lagi akan membangun gedung pastoral baru sekaligus melakukan penataan kawasan.

Penataan kawasan cagar budaya tidak sebatas ditujukan untuk Gereja Katolik terbesar di Jawa Tengah ini saja, tetapi secara total akan menyasar area seluas 2,7 ha.

Selain Gereja Katedral Semarang, penataan kawasan akan menyentuh kantor Keuskupan Agung Semarang, biara Bruderan FIC, kantor pusat Yayasan Pangudi Luhur (YPL), dan kawasan sekolahan TK-SD PL Bernardus, serta SMP PL Domenico Savio.

Han Awal & Partners (HAP) Architects ditunjuk menjadi penanggung jawab utama dalam proyek penataan kawasan ini. Arsitek kenamaan sekaligus pimpinan HAP Architects, Yori Antar, telah memberi “bocoran” informasi ini melalui akun Instagramnya, @yoriantar.

Yori Antar (tengah) bersama Rm. Herman Yoseph Singgih Sutoro, Pr. (kiri) dan Ir. Vincentius Tjahjono Santoso. (Sumber: Tangkapan layar dari Instagram @yoriantar)

 

Dalam video reels yang dibuatnya, Yori membagikan foto dirinya saat bersama dengan Romo Paroki Katedral Semarang, Rm. Herman Yoseph Singgih Sutoro, Pr., Ketua Panitia Pembangunan Gedung Pastoral Paroki Katedral Semarang, Ir. Vincentius Tjahjono Santoso, dan sejumlah orang lainnya.

“Saat ini penataan kawasan Gereja Katedral Semarang akan segera dimulai secara bertahap, baik bangunan maupun ruang terbuka hijau, supaya semua jadi satu kesatuan yang lestari,” tulis Yori dalam keterangan videonya.

Alhasil, penataan kawasan ini akan menjadi kelanjutan proyek revitalisasi empat tahun lalu. Pada 2020, bangunan bersejarah ini sudah pernah mengalami revitalisasi di tengah masa pandemi covid-19.

Revitalisasi kala itu dilakukan guna merawat dan meremajakan kembali gereja cagar budaya yang pada tahun ini menapaki usia 87 tahun.

 

Arti Penting

Sepanjang berdirinya, Gereja Katedral Semarang dan Keuskupan Agung Semarang telah menyimpan banyak arti penting bagi Gereja Katolik Indonesia.

Uskup pertama menduduki takhta Katedral Semarang adalah pahlawan nasional, Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ (1940-1963). Mgr. Soegija sangat terkenal dengan slogannya ‘100% Katolik, 100% Indonesia’. Ia adalah sosok yang turut ambil bagian dalam diplomasi-diplomasi vital di awal kemerdekaan Indonesia.

Tiga Uskup Agung Semarang setelah Mgr. Soegija adalah Mgr. Justinus Kardinal Darmojuwono, SJ (1964-1981), Mgr Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ (1983-1996), dan Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo (1997-2010). Mereka merupakan tiga sosok kardinal yang berasal dari Indonesia.

Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo. Sebelum menjadi Uskup Agung Jakarta, Kardinal Suharyo pernah berkarya sebagai Uskup Agung Semarang.

 

Adapun dalam satu dekade terakhir, Gereja Katedral Semarang tetap memainkan peranan lain yang krusial, utamanya sebagai salah satu “aktor” penjaga toleransi beragama di Semarang.

Gereja Katedral Semarang selalu berusaha melibatkan umat dari berbagai latar belakang agama saat menggelar acara besar mereka, seperti HUT Gereja Katedral Semarang.

Berbagai kelompok masyarakat, seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), pelajar, atau mahasiswa juga sering mengadakan kunjungan ke Gereja Katedral Semarang untuk berdiskusi dan melakukan dialog lintas iman.

Terlebih lagi saban hari raya Kristiani, seperti Natal dan Paskah, Gereja Katedral Semarang hampir pasti menjadi jujugan silaturahmi para tokoh agama dan pemerintah di Semarang.

Tentunya, penataan kawasan ini akan semakin memperkuat nilai heritage yang selama ini dimiliki oleh Gereja Katedral Semarang. Selain itu, penataan kawasan diharapkan akan membuat Gereja Katedral Semarang semakin terlihat inklusif bagi semua kalangan.

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Leave A Reply

Your email address will not be published.