Akankah Santa Teresa Hadir di Gelora Bung Karno?

Ketiga sosok Paus yang pernah berkunjung ke Indonesia, semuanya pernah berjumpa langsung dengan Santa Teresa dari Kalkuta.

0 177

Katolikana.com —  Setiap tangal 5 September dalam kalender liturgi gereja Katolik diperingati sebagai penghormatan kepada Bunda Teresa dari Kalkuta.

Lantas di hari ini pula, Kamis (5/09/2024), Paus Fransiskus akan memimpin misa kudus di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Misa ini dipersembahkan dalam rangka kunjungan apostoliknya di Indonesia sejak tanggal 3 sampai dengan 6 September besok.

Kita ketahui bersama bahwa dalam sejarahnya, sampai saat ini cuma ada tiga orang Paus yang pernah mengunjungi Indonesia. Mereka adalah Paus Paulus VI, Paus Yohanes Paulus II, dan Paus Fransiskus.

Paus Paulus VI adalah pemimpin Gereja Katolik pertama yang mengunjungi Indonesia yakni pada 3 – 4 Desember 1970. Setelah itu, pada 9 — 14 Oktober 1989, Indonesia dikunjungi oleh Paus Yohanes Paulus II. Lantas, saat ini giliran Paus Fransiskus yang datang ke Indonesia.

Menariknya, ketiga orang sosok Paus di atas sama-sama pernah bertemu dengan Bunda Teresa dari Kalkuta. Sosok biarawati yang terkenal sebagai bunda papa miskin di India ini punya kenangan dan hubungan baik dengan tiga pemimpin Gereja Katolik berbeda generasi itu.

 

Mobil Sumbangan

Sebuah kisah unik tentang sebuah mobil pernah menjadi cerita antara Paus Paulus VI dan Bunda Teresa. Cerita itu terjadi saat Paus mengunjungi Mumbai, India, pada Desember 1964.

Kala itu, Paus Paulus VI menyumbang sebuah mobil —yang digunakan Paus saat di India— kepada Bunda Teresa dan kongregasi para suster Misionaris Cinta Kasih.

Karena pertimbangan tertentu dari Bunda Teresa dan komunitas suster, mobil itu kemudian dijual dengan cara diundi.

Paus Paulus VI pada tahun 1969 juga pernah memberi berkat secara khusus kepada sebuah aturan atau konstitusi yang mendasari penyatuan perkumpulan internasional kerabat kerja Bunda Teresa dengan kongregasi para suster Misionaris Cinta Kasih.

 

Sahabat Bunda Teresa

Sementara itu, Bunda Teresa dan Paus Yohanes Paulus II boleh dikatakan merupakan dua sahabat yang sama-sama dikanonisasi menjadi orang kudus pada abad ke-20. Persahabatan mereka begitu saling menguatkan dalam tugas perutusan masing-masing.

Para editor dari National Catholic Register pada 2016 pernah memberikan komentar sebagai berikut, “Ketika Yohanes Paulus II memberikan landasan teologis dan intelektual untuk memahami martabat manusia dalam menghadapi aborsi, eutanasia, ateisme, komunisme, maupun materialisme, Bunda Teresa adalah saksi hidup dari apa yang diajarkan oleh Yohanes Paulus II.”

Mereka berdua juga sama-sama sangat menghayati devosi doa rosario serta penghormatan kepada Bunda Maria.

Pada 1986 saat Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Kalkuta, Bunda Teresa pernah berujar bahwa hari itu adalah hari paling bahagia dalam hidupnya.

Kemudian, jauh setelah itu, pada 2003 saat momen pemberian beatifikasi kepada Bunda Teresa, Paus Yohanes Paulus II memberikan sebuah pernyataan tentang sahabatnya yang meninggal pada 1997, “Saya secara pribadi berterima kasih kepada wanita pemberani ini, yang selalu saya rasakan di samping saya. Bunda Teresa, ikon orang Samaria yang baik hati, pergi ke mana-mana untuk melayani Kristus di tengah-tengah orang termiskin di antara yang miskin”.

Membayangkan Bunda Teresa

Pada Oktober 2012, sosok Kardinal Jorge Bergoglio mengaku bahwa dia mendadak memikirkan sosok Bunda Teresa di Kalkuta. Hal itu terjadi secara spontan ketika sang kardinal memimpin sebuah misa untuk ribuan anak-anak di Buenos Aires, Argentina.

Ketika masih menjabat uskup, Bergoglio pernah bertemu Bunda Teresa pada tahun 1994, ketika Bunda Teresa diundang dan hadir dalam rapat para uskup di Vatikan. 

Bergoglio memberikan kesannya pada Bunda Teresa ketika melihat dan berpapasan secara dekat, “Saya mengagumi kekuatannya, ketegasannya saat berbicara, dan ia tidak membiarkan dirinya khawatir akan sekumpulan uskup. Ia mengatakan apa yang hendak dikatakannya.”

Tak dinyana, sosok Bergoglio inilah yang kelak terpilih menjadi Paus dengan nama Paus Fransiskus dan yang justru akhirnya memberikan kanonisasi atau penganugerahan gelar orang kudus (santa) kepada Bunda Teresa.

Profil Singkat Bunda Teresa
Lahir: Albania, 26 Agustus 1910
Wafat: Kalkuta, 5 September 1997
Beatifikasi: 19 Oktober 2003 memperoleh gelar beata dari Paus Yohanes Paulus II
Kanonisasi: 4 September 2016 memperoleh gelar orang kudus (santa) dari Paus Fransiskus. Tanggal wafatnya, 5 September dijadikan peringatan dalam kalender gereja Katolik.

Pertanyaan dan Harapan

Ada pertanyaan iseng yang menggelayut di pikiran saya, “Apakah saat misa kudus di GBK, Paus Fransiskus akan menyinggung dan mendoakan secara khusus Santa Teresa dari Kalkuta?” Itu karena saya mendadak teringat bahwa tanggal 5 September ini tepat pada momen peringatan orang kudus tersebut.

Kalaupun tidak sempat, saya berharap dan percaya bahwa Santa Teresa dari Kalkuta akan mendoakan seluruh perjalanan apostolik Paus Fransiskus kali ini. (*)

Editor: Ageng Yudhapratama

Umat Gereja Santo Paulus, Pringgolayan, Yogyakarta

Leave A Reply

Your email address will not be published.