Sosok “Yesus” di GBK Telah Terungkap
Kemunculan “pastor Yesus” di GBK sempat menuai sensasi tersendiri di internet.
Katolikana.com, Jakarta — Seusai misa suci Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (5/9/2024), umat sempat heboh karena kehadiran sosok “pastor Yesus”. Ketika umat melihat “pastor Yesus” tampil di layar raksasa, seisi stadion sontak riuh dalam gelak tawa.
Figur yang muncul dalam layar memang terlihat memiliki potret layaknya figur Yesus yang kerap ditampilkan dalam budaya populer. Ia memiliki paras kulit gelap dengan kumis dan jambang yang lebat. Rambut gondrong ikal sebahu juga menghiasi kepalanya. Hal itulah yang membuat banyak umat merasa geli dan tertawa.
Bahkan ketika “pastor Yesus” menyadari kalau kamera menyorotnya dengan cukup lama secara sengaja, ia malah tersenyum ramah. Sembari tersenyum, ia melambaikan-lambaikan tangannya ke arah kamera untuk menyapa segenap umat yang mengikuti misa suci di GBK.
Romo Andreas Subekti, yang bertindak sebagai salah satu pemandu acara (MC) di misa suci, pun tidak bisa menahan diri untuk ikut melempar candanya. “Wow, ada Yesus di sini!” celetuk Romo Bekti spontan.
“Pastor Yesus” tidak hanya menimbulkan kehebohan bagi masyarakat Indonesia. Kemunculan “pastor Yesus” di GBK juga memicu sensasi dari media-media di luar negeri.
Umat pun lantas berusaha mencari tahu siapa sebenarnya “pastor Yesus” ini.
Bukan Pastor
Sosok “pastor Yesus” kini telah terungkap melalui penelusuran Krismapedia. Dalam wawancara singkat bersama Krismapedia, dia bersedia memperkenalkan dirinya kepada publik.
Ternyata sosok tersebut bukanlah pastor, melainkan seorang diakon yang berasal dari India. “Nama saya Diakon Arockia Viknesh dari India Selatan,” katanya memperkenalkan diri.
Diakon Viknesh berasal dari kongregasi Misionaris Kasih Tuhan (Missionaries of God’s Love/MGL). Kongregasi MGL adalah sebuah tarekat religius yang didirikan di Australia. Di Indonesia, kongregasi ini memusatkan karyanya di Keuskupan Maumere.
“Yesus” asal India ini kini tengah menjalani praktek diakonatnya di Paroki St. Gabriel, Waioti, Kab. Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Bawalah Kasih Tuhan
Setelah memperkenalkan dirinya kepada publik, ia kemudian juga memperkenalkan kongregasi tempatnya bernaung menjalani panggilan Tuhan.
“Spiritualitas kami adalah mengalami kasih Tuhan dalam kehidupan pribadi kita dan membawa kasih Tuhan melalui kehidupan pribadi kita kepada orang lain,” ujar Diakon Viknesh.
Lantas ia juga menceritakan bentuk karya pelayanan yang selama ini dilakukannya di Maumere. “Di sini, di Maumere, kami melakukan pelayanan dan misi dengan kaum muda dan orang miskin,” tuturnya.
Ia pun juga memberikan pesan kepada umat Katolik di Indonesia yang baru saja mengalami perjumpaan langsung dengan Paus Fransiskus. Bagi Diakon Viknesh, umat Katolik harus mau belajar mendengarkan agar dapat membagikan kasih Tuhan kepada sesamanya.
“Bawalah kasih Tuhan, belas kasih-Nya, dan kasih sayang-Nya dengan mendengarkan. Dengarkan firman Tuhan, dengarkan dirimu, dengarkan orang-orang di sekitar,” pesannya.
“Agar kita tahu cara yang termudah dan terbaik untuk membawa kasih Tuhan kepada orang lain.” (*)
Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha