
Katolikana.com, Medan — Pemuda Katolik di Sumatera Utara dan Jawa Barat, resmi melantik pengurus baru untuk periode 2024-2027 dalam dua acara berbeda, Sabtu (12/10/2024).
Kedua pelantikan tersebut menekankan komitmen organisasi untuk terlibat aktif dalam mewujudkan perdamaian Pilkada, pembangunan sosial, serta kontribusi nyata bagi masyarakat.
Pelantikan Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Sumatera Utara dan Komisariat Cabang (Komcab) Kota Medan berlangsung khidmat di LePolonia Hotel & Convention Medan.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, secara resmi melantik Parulian Silalahi, S.E. sebagai Ketua Komda Sumut dan Argandhi Siloam Yosua Manalu, SKM sebagai Ketua Komcab Kota Medan.
Mengusung tema “Gerakan Konsolidatif dan Kiprah Kader Pemuda Katolik Dalam Mewujudkan Pilkada Damai di Sumatera Utara,” acara ini dihadiri oleh perwakilan lintas agama, seperti GP Ansor, KNPI, dan GAMKI.
Resonansi Perdamaian
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, mengungkapkan pengalaman kunjungan para Pemuda Lintas Agama ke Bapa Suci Paus Fransiskus di Vatikan pada 18–21 Agustus 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Paus Fransiskus menegaskan komitmennya dengan menandatangani Deklarasi Jakarta-Vatikan sebagai saksi. Stefanus menekankan bahwa deklarasi ini bukan sekadar dokumen yang viral, tetapi harus diimplementasikan dan menjadi gerakan nyata, terutama dalam memperkuat perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan di Indonesia melalui kolaborasi lintas agama.
Stefanus menyoroti bahwa kepengurusan Pemuda Katolik di Sumatera Utara saat ini membawa semangat Reborn and Grow Further, dengan paradigma baru dalam pengelolaan organisasi. Secara nasional, Pemuda Katolik telah “lahir kembali” dan semakin dikenal luas.
“Kami sudah mampu membangun kolaborasi dengan berbagai pihak. Pemuda Katolik harus naik kelas dalam jejaring, pengelolaan, manajemen, dan konsolidasi. Sumatera Utara dapat menjadi contoh bagi komisariat daerah lainnya,” ujar Stefanus.
Terkait Pilkada 2024, Stefanus mengingatkan pengurus Pemuda Katolik di Sumut dan Medan agar mampu mengorkestrasi gerakan politik yang strategis.
Stefanus Asat Gusma menegaskan pentingnya Pemuda Katolik berperan aktif dalam menciptakan Pilkada yang damai dan penuh persaudaraan.
“Kita tidak boleh fanatik dengan pilihan politik. Partai politik pasti ingin menang. Tugas kita adalah melakukan pendidikan politik, namun kader Pemuda Katolik dilarang terbawa perasaan (baper) soal Pilkada,” tegas Stefanus
“Kita memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan pendidikan politik, namun jangan sampai fanatik pada pilihan politik tertentu. Kita harus bersikap strategis dan berkolaborasi dengan berbagai pihak demi menjaga persatuan,” tambah Stefanus.
Pesan serupa disampaikan RD. Benno Ola Tage, Pr dalam homilinya saat memimpin Perayaan Ekaristi yang mengawali pelantikan. Menurutnya, perdamaian dalam Pilkada hanya bisa terwujud jika kita benar-benar menghidupi cinta kasih.
Organisasi Kader
Ketua Pemuda Katolik Komcab Kota Medan, Argandhi Siloam Yosua Manalu, SKM, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar Pemuda Katolik Kota Medan ke depan dapat menjalankan tugas dengan visi dan pandangan yang jelas untuk memajukan komunitas Katolik di kota tersebut.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komda Sumut, Parulian Silalahi, S.E., menyatakan bahwa periode kepengurusan 2024-2027 akan difokuskan pada gerakan keluar.
Setelah periode sebelumnya berfokus pada konsolidasi internal untuk memperkuat kembali komisariat cabang (Komcab), diharapkan kali ini Komda dan Komcab dapat berjalan seirama dalam upaya memperluas jaringan dan pengaruh Pemuda Katolik di Sumatera Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Parulian juga meluncurkan media online Pemuda Katolik Komda Sumut, PETRA.id, yang akan memuat berbagai berita dan kegiatan Komcab di seluruh Sumatera Utara.
Hotdiman Manik, selaku Dewan Penasehat Pemuda Katolik Komda Sumut, menambahkan bahwa pelantikan ini diharapkan membawa manfaat bagi umat Katolik dan masyarakat Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.
“Pemuda Katolik ini adalah organisasi kader, bukan organisasi pengusaha. Tugas kita adalah melahirkan kader-kader yang kelak akan melanjutkan roda organisasi dengan baik,” ujarnya.

Kaderisasi dan Kolaborasi untuk Indonesia Maju
Sementara itu, di Kota Bogor, Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Barat melantik Pengurus Komcab Kota Bogor di Gedung DPRD Kota Bogor. Acara yang bertajuk “Peran Pemuda Katolik dalam Wujudkan Visi Nusantara untuk Indonesia Maju” ini diawali dengan masa orientasi bagi pengurus baru.
Ketua Komda Jawa Barat, Edi Murdani Sutrisno Silaban, menekankan pentingnya kaderisasi untuk menghadapi tantangan sosial, termasuk masalah pengangguran di kalangan muda.
“Kita harus menggali peluang dan membuka lapangan pekerjaan untuk Orang Muda Katolik (OMK) melalui jejaring yang kita miliki. Media sosial juga harus dimanfaatkan untuk menyebarkan konten positif dan edukatif,” ujar Edi.
Dalam sambutannya, Ketua Komcab Kota Bogor Boy Fernando Lumban Raja berkomitmen untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial dan pembangunan daerah. Ia berharap Pemuda Katolik bisa menjadi inspirasi bagi kaum muda lainnya dalam berkontribusi untuk masyarakat.

Kolaborasi Lintas Iman
Baik di Medan maupun di Bogor, acara pelantikan ini juga menjadi momen penting dalam memperkuat kolaborasi lintas agama. Di Medan, kunjungan Pemuda Katolik Lintas Agama ke Vatikan pada Agustus 2024 menjadi bukti konkret bahwa semangat persaudaraan dan perdamaian lintas iman harus terus dihidupkan.
Sedangkan di Bogor, keterlibatan organisasi kepemudaan lintas iman seperti GP Ansor dan Gusdurian semakin mempertegas komitmen Pemuda Katolik dalam merawat kebhinekaan dan toleransi.
Acara di Bogor juga dimeriahkan oleh penampilan tarian dari Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St. Fransiskus Asisi dan St. BMV Katedral Bogor, serta ditutup dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Romo Dionysius Y. Manopo.
Dengan semangat baru, Pemuda Katolik di Sumatera Utara dan Jawa Barat diharapkan dapat terus berkontribusi dalam menciptakan perdamaian, keadilan sosial, dan pembangunan masyarakat yang lebih baik. (*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.