Uskup Emeritus Mgr. Aloysius Sudarso Menahbiskan Imam dan Diakon Keuskupan Timika

Keuskupan Timika mulai melahirkan imam dan diakon muda yang diharapkan memimpin Gereja Katolik di Papua ke depan.

0 1,099

Katolikana.com, Timika — Uskup Emeritus Keuskupan Agung Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ, menahbiskan dua orang diakon dan dua imam baru di Paroki St. Sesilia, SP 2 di Keuskupan Timika pada Minggu, (20/10/2024).

Dua imam yang telah ditabiskan itu, pertama, Diakon Sebastianus Tureliwun Luwu, PR, berasal dari Paroki Kristus Raja Semesta Alam di Watubuku, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan motto “Totus Tus” yang berarti “Sepenuhnya Milikmu”. Kedua, Diakon Yoseph Setiadi, PR yang mengangkat motto “Tuhan menghendakinya”.

Kemudian, dua diakon yang ditahbiskan ialah, pertama, Frater Modestus Mametapare, PR, yang berasal dari Paroki Maria Bintang Laut di Kokonau. Ia mempunyai motto pentabisan mengutip Kolose, 3:12, bunyinya “Sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasih-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemalembutan dan kesabaran”.

Frater kedua yaitu  Yohanes Kayame, PR, yang berasal dari Paroki St. Antonius Padua Yagai, Dekenat Paniai. Ia punya motto tahbisan diakonat dengan mengutip 1 Petrus 5:7 yang bunyinya, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya sebab Ia yang memelihara kamu”.

Uskup Emeritus Mgr. Sudarso menyampaikan bahwa setiap tahbisan diakon maupun imam selalu menarik, beribu-ribu umat hadir karena ini menjadi penting bagi kami yang menjadi diakon nanti dan menjadi imam bahwa harapan dari mereka yang akan ditabiskan itu sangat besar. Tentu harapan bukan harapan lain-lain, harapan hanya iman. Oleh karena itu perayaan ini adalah perayaan iman.

Menurut Mgr. Sudarso umat, keluarga dengan sorak-sorai nyanyian bersama tarian adat masing-masing suku, serta masing-masing keluarga dari calon diakon dan imam telah menyerahkan dengan tulus hati, melambangkan sesuatu yang lebih luhur daripada sekedar tarian budaya.

Bapa Uskup Emeritus Keuskupan Agung Palembang itu juga merasa terhormat mewakili uskup pentahbisan ini. Ia juga terharu menyaksikan para orang tua yang memberikan kesaksiannya sebelum menyerahkan putra-putranya kepada Gereja Katolik, khususnya di Keuskupan Timika ini.

Dalam homilinya, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ juga mengucapkan selamat kepada Uskup Administrator Diosesan Keuskupan Timika. “Pada saat ini tentu kepercayaan Keuskupan Timika ada di Romo Marthen,” kata Mgr. Sudarso.

“Provisiat buat Romo Marten menerima Anugrah Tuhan yang besar. Selama kurang lebih enam tahun berjalan belum ada pengangkatan uskup baru di Keuskupan Timika,” kata Mgr. Sudarso lagi.

“Romo Marthen Kuayo sebagai Uskup Administrator Timika telah memfasilitasi pentahbisan baik para diakon dan imam dari Keuskupan Timika, sebagai pimpinan gereja wilayahnya,” kata Mgr. Sudarso memberikan apresiasi atas terselenggaranya pentahbisan tersebut.

 

Gereja Masa Depan Milik Orang Muda

Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ juga mengingatkan kepada seluruh umat untuk masa depan Gereja Katolik ke depan, yang melahirkan orang-orang muda untuk mengikuti panggilan sebagai imam.  Inspirasi dari keempat orang yang akan ditahbiskan hari ini, semoga menarik bagi orang-orang muda yang hadir di sini.

“Semoga pentahbisan berikutnya, lima orang sampai 10 orang,” kata Mgr. Sudarso.

“Apakah tidak tertarik melanjutkan itu, putra dan putri Katolik yang lain ingin mempersembahkan putranya untuk pelayanan kepada umatnya,” lanjut Mgr. Sudarso.

Dengan semanagt, Mgr. Sudarso mengajak orang-orang muda Katolik di Keuskupan Timika untuk turut bergabung dalam pelayanan Gereja Katolik secara khusus sebagai imam atau pastor.

“Untuk itu, orang- orang mudah Katolik mari bersama untuk melayani dalam karya pelayan melalui hidup selibat untuk meneruskan karya-karya keselamatan umat manusia,” katanya.

 

Uskup Emeritus Mgr. Aloysius Sudarso SCJ menahbiskan Diakon dan Imam Keuskupan Timika di Paroki Santa Sesilia SP2 di Timika pada Minggu, 20/10/2024. (Foto: Marinus Gobai) 

 

Tugas Imam dan Diakon: Melayani dan Mengolah 

Dalam kesempatan homilinya, Mgr Aloysius Sudarso SCJ juga menjelaskan tugas dalam pelayanan orang yang tertahbis sebagai diakon dan imam. Kata dia, diakon sifatnya adalah pembantu uskup.

“Sebagai diakon harus hidup selaras dengan Kristus dimana Kristus melayani yang terpinggirkan karena miskin, sakit, karena kurang beriman dan karena mengalami macam-macam kesulitan hidup,” katanya.

“Hidup selaras dengan Kristus sebagai diakon tugasnya membagikan Tubuh Kristus yang telah hancur, telah disalibkan dan rela menderita. Jadi diakon imam harus belajar dulu menjadi pelayan, menjadi hamba seperti Yesus Kristus,” kata Mgr. Sudarso.

Selanjutnya Mgr. Sudarso mengungkapkan bahwa diakon yang akan diberkati menjadi imam tugasnya menjadi rekan kerja uskup dimana menjadi pimpinan umat Allah di keuskupan ini serta menjalankan ibadat ekaristi dengan nikmat dan setia pada pelayanan sabda.

Untuk itu, lanjutnya, sabda Tuhan diwartakan dan menghibur umat Allah dalam melayani sesama, melayani keluarga, melayani masyarakat karena dari umat ini ada berbagai pelayanan yang diberikan Tuhan agar itu dihayati, dibimbing oleh sabda Tuhan. Oleh karena itu, Roh Kudus yang telah berbicara dalam hidup umat yang telah dipermandikan, Roh Kudus yang  diurapi dalam hidupnya dan membangun jiwanya menjadi manusia seperti Yesus.

Dengan ini, semakin erat hubungannya dengan Yesus, erat  dengan Ekaristi tapi erat seperti Yesus hadir bagi mereka yang menderita karena Yesus pernah menderita di kayu  salib maka dia tetap menyertai penderitaan yang sama dalam hidup menggereja ini.

Tugas imam adalah menyertai erat dengan Yesus supaya bisa erat menyertai penderitaan umat yang kita layani. Oleh karena itu, tugas utama dalam pelayanan sebagai diakon dan imam itu melayani tapi mengolah dan berkembang bukan untuk menguasai. Roh Allah bekerja dalam umat yang telah dibaptis dan Roh Kudus juga bekerja membantu jiwanya. (*)

 

Editor: Basilius Triharyanto

Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.

Leave A Reply

Your email address will not be published.