Unika Atma Jaya Ajak Kaum Muda Gali Karya dan Inspirasi Romo Mangunwijaya di Momen Peringatan Sumpah Pemuda

Momen 25 Tahun Romo Mangunwijaya: menimba inspirasi dan karyanya untuk kaum muda saat ini.

0 113

Katolikana.com, Jakarta — Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya bekerja sama dengan PP-25 (Panitia Peringatan 25 Tahun Wafatnya Romo Mangun) menggelar acara memperingati 25 tahun wafatnya Romo Mangunwijaya Pr pada Rabu (23/10/24) di Kampus Semanggi Unika Atma Jaya Jakarta.

Acara diskusi dan refleksi pemikiran Romo Mangun bagi kaum muda dan lintas agama tersebut mengangkat tema “From Atma for the Nation: Faith, Fraternity, Compassion ala Romo Mangun bagi Kaum Muda”.

Acara dibuka oleh Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (K), Perwakilan IKAFITE (Ikatan Alumni Filsafat Teologi Sanata Dharma) Agustinus Kunarwoko, dan juga hadir keynote speaker oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo.

Dalam keterangan pers yang diterima oleh Katolikana.com, Kardinal Ignatius Suharyo, mengungkapkan bahwa Romo Mangun seorang iman yang taat dan saleh. Menurutnya, Romo Mangun meminta izin kepada kardinal agar bisa menjalan tugas yang berbeda dengan pastor-pastor lain.

“Cinta Romo Mangun kepada tanah air telah terlihat sejak usia 16 tahun ketika beliau sudah mengangkat senjata untuk membela negara tercinta. Sampai tutup usia beliau wafat pada saat akan berbicara mengenai kondisi negaranya,” kata Kardinal Suharyo.

“Romo Mangun terimakasih karena Romo telah menjadi wujud dari cita-cita Atmajaya ‘Untuk Tuhan dan Tanah Air’,” lanjutnya.

Unika Atma Jaya, seperti yang diungkapkan oleh Rektor Unika Atma Jaya Prof. Yuda, ada keterkaitan dengan sosok Romo Mangun, yang menjadi wujud nyata bagi nilai-nilai kristiani, unggu, profesional, dan peduli.

 

Tampak para pelajar di Jakarta hadir bersama sekitar 500 peserta pada perayaan 25 Tahun Romo Mangun dan Sumpah Pemuda di Kampus Unika Atma Jaya Semangga, Rabu (23/10/24). Foto: Istimewa

 

“Kristiani, beliau merupakan seorang imam dari umat, unggul dan profesional sebagai arsitek dan sastrawan yang karyanya diakui dan mendapatkan penghargaan secara internasional. Dan, kepedulian, rasa perhatian beliau terhadap orang-orang terpinggirkan,” kata Prof. Yuda.

“Ini wujud satu paket komplit KUPP yang terasa begitu nyata,” ujarnya.

Lebih lanjut Prof Yuda menjelaskan bahwa inspirasi Romo Mangun bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga semangat dan inspirasi untuk menghadapi tantangan masa depan bangsa. Inspirasi Romo Mangun dapat memberikan dorongan, khususnya bagi anak muda dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Sosok Romo Mangun yang mencintai kaum muda itu ditegaskan oleh Agustinus Kunarwoko, sebagai perwakilan IKAFITE (Ikatan Alumni Filsafat Teologi Sanata Dharma). Menurut Kunarwoko, Romo Mangun yang telah memberikan pendampingan kaum terpinggirkan adalah teladan yang diwariskan kepada orang-orang muda.

“Romo Mangun juga telah mewariskan hati, perhatian, dan cintanya sebagai seorang pendidik, seorang beriman, warga negara, dan sebagai anggota masyarakat biasa,” kata Kunarwoko.

“Romo Mangun berkali-kali mengatakan dalam tulisannya: ‘Saya ini berhutang kepada rakyat.’ Maka seluruh hidupnya sejak zaman kemerdekaan dipersembahkan kembali kepada rakyat,” lanjutnya.

Dalam merayakan momen Sumpah Pemuda 2024 dan peringatan 25 Tahun Romo Mangunwijaya, Unika Atma Jaya menggelar talskhow dan peluncuran buku-buku Romo Mangunwijaya.

Buku pertama berjudul Suara Bagi yang Terpinggirkan. Lalu, buku kedua berjudul Romo Mangun Guru Bangsa, Guru Kemanusiaan, dan Guru Iman.

Kemudian, buku ketiga berjudul Yuk, Belajar Ujaran dan Teladan Romo Mangun. Lantas buku terakhir berjudul Hikmat dan Pengetahuan, Interaksi Gereja dan Sains di Era Modern. (*)

Jurnalis dan editor. Separuh perjalanan hidupnya menjadi penulis. Menghidupkan kata, menghidupkan kemanusiaan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.