Katolikana.com, Vatikan — Dalam doa Angelus hari Minggu (10/11/2024) di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Paus Fransiskus memanjatkan doa dan menyampaikan rasa simpatinya kepada para korban letusan gunung berapi (Lewotobi Laki-laki) di Indonesia dan korban banjir di Valencia, Spanyol. Ia juga menyerukan dialog untuk menyelesaikan kerusuhan di Mozambik dan pertumpahan darah di Ukraina, Palestina, Israel, Myanmar, dan Sudan.
Di akhir doa Angelus pada hari tersebut, Paus Fransiskus mengungkapkan kedekatannya dengan masyarakat Pulau Flores, Indonesia, yang terkena dampak letusan gunung berapi sejak sekitar seminggu yang lalu dan terus berlanjut seiring dengan perluasan zona darurat oleh pemerintah setempat.
Paus memanjatkan doanya untuk para korban, pengungsi, dan keluarga korban letusan gunung berapi tersebut. Sepuluh orang dipastikan tewas dan puluhan lainnya luka-luka saat evakuasi darurat sedang dilakukan untuk memindahkan warga dari daerah yang terkena dampak. Sebelumnya, letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada bulan Januari, juga memaksa pemerintah setempat mengevakuasi sekitar 6.500 penduduk di salah satu zona seismik paling berisiko tinggi di Indonesia.
Doa bagi Valencia
Bagi Valencia dan wilayah di sekitar Spanyol yang dilanda banjir bandang besar-besaran dalam beberapa pekan terakhir, Paus meminta semua orang untuk berdoa bagi orang-orang yang menjadi korban. Paus juga meminta semua orang mempertimbangkan untuk menawarkan bantuan dalam beberapa cara untuk membantu mereka dalam upaya penyelamatan dan bantuan.
Banjir ekstrem telah melanda Spanyol bagian selatan dan timur pada akhir Oktober setelah hujan lebat. Lebih dari 200 orang tewas dan tim SAR terus melanjutkan pencarian ratusan orang yang masih hilang. Bencana alam ini disebut-sebut sebagai bencana terburuk sepanjang sejarah Spanyol.
Seruan Dialog di Mozambik
Paus kemudian mengalihkan pikirannya ke negara Mozambik yang terletak di Afrika tenggara. Kerusuhan sipil berkecamuk di Mozambik selama berminggu-minggu, setelah terjadinya sengketa pemilu di negara itu sejak bulan lalu. Kelompok hak asasi internasional mengatakan puluhan orang telah terbunuh akibat kerusuhan sipil tersebut.
Mengekspresikan rasa keprihatinannya terhadap Mozambik, Paus mendesak semua orang untuk terlibat dalam dialog dan negosiasi, untuk mengerahkan seluruh energi dalam mencari solusi yang adil terhadap tantangan-tantangan tersebut. Bapa Suci mendesak semua orang untuk mendoakan rakyat bangsa dan agar situasi saat ini tidak membuat mereka kehilangan kepercayaan terhadap jalan demokrasi, keadilan dan perdamaian.
Paus kemudian juga memperluas seruannya untuk perdamaian dunia. Khususnya mengingat penderitaan masyarakat Ukraina yang masih dilanda perang, dan rumah sakit serta bangunan sipil lainnya terkena dampaknya. Beliau juga menyerukan untuk berdoa bersama bagi Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan untuk perdamaian di seluruh dunia.
Tiga Tahun Platform Aksi Laudato Si’
Pada momen tersebut, Paus Fransiskus juga memperingati tiga tahun peluncuran Platform Aksi Laudato Si’. Paus Fransiskus berterima kasih kepada semua pihak yang telah mempromosikan inisiatif penting ini. “Upaya untuk menjaga rumah kita bersama melalui perlindungan lingkungan juga merupakan hal yang akan dibahas dalam pertemuan puncak global terbaru di Baku, Azerbaijan, pada Konferensi Perubahan Iklim COP 29,” kata Paus.
Paus lantas menyampaikan harapannya agar pertemuan puncak COP 29 ini akan memberikan kontribusi yang efektif terhadap perlindungan rumah kita bersama. (*)
Sumber: Vatican News
Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha