100 Tahun KWI Berjalan bersama Gereja dan Bangsa

0 278

Katolikana.com, Jakarta — Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengadakan konferensi pers pada hari Selasa (12/11/2024), di Gedung KWI, Jakarta Pusat. Konferensi pers ini diadakan di tengah-tengah Sidang Tahunan KWI yang kedua di tahun 2024.

Acara konferensi pers dihadiri oleh Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC dan Sekjen KWI, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM.

Bertepatan dengan momentum 100 tahun KWI yang jatuh pada tahun ini, KWI telah menggelar dua kali Sidang Tahunan. Sidang pertama sudah diadakan pada bulan Mei lalu. Sementara sidang kedua dilaksanakan pada tanggal 7-13 November 2024. 

Dalam kedua sidang tersebut, KWI menekankan Gereja Katolik harus berbuat untuk bangsa dan juga negara.

KWI menekankan Gereja Katolik akan selalu memperhatikan umat yang mengalami masalah di bidang kesehatan dan juga pendidikan. Umat yang lanjut usia serta difabel juga menjadi perhatian utama Gereja.

“Gereja Katolik juga sangat memperhatikan keberagaman, mulai dari budaya dan juga agama. Umat Katolik semakin diajak untuk semakin toleransi dengan umat beragama lain, sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama,” kata Mgr. Anton.

Ia menambahkan, Paus Fransiskus yang baru saja berkunjung ke Indonesia pada bulan September lalu dapat menjadi bukti nyata toleransi Gereja Katolik dengan umat dari agama yang lain.

Kala itu, Paus Fransiskus berkunjung ke Istiqlal untuk menemui Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar dan sejumlah tokoh agama lain. Di sana mereka berdua juga menghasilkan sejumlah kesepakatan yang tertuang dalam Deklarasi Istiqlal.

Ketua KWI tersebut juga meyakinkan bahwa dialog-dialog pun juga semakin ditingkatkan. Dengan demikian, antar umat beragama dan masyarakat bisa terjalin hubungan yang lebih baik.

“Maka, KWI juga akan semakin sering berdialog dengan masyarakat Indonesia, yang memiliki latar belakang yang cukup beragam,” ujarnya.

 

Natal 2024 dan Yubileum 2025

Selain membahas masalah-masalah Gereja Katolin dan politik dalam negeri, sidang KWI yang diadakan selama dua kali di tahun ini juga membahas tentang Natal dan Tahun Yubileum.

Untuk perayaan Natal tahun 2024 ini, KWI dan PGI sudah menyepakati tema Natal “Marilah Sekarang Kita Pergi Ke Betlehem”. Tema Natal tersebut dinukil dari Lukas 2:15.

Inspirasi tema Natal tahun ini diambil dari kisah Yesus yang lahir di Betlehem. Dari kisah kelahiran Yesus tersebut, diharapkan Indonesia juga dapat “melahirkan” pemimpin-pemimpin yang baik. Sehingga para pemimpin tersebut dapat menciptakan kondisi negara yang aman dan masyarakat yang sejahtera.

Pada tanggal 24 Desember tahun ini, Paus Fransiskus juga bakal membuka pintu-pintu basilika sebagai simbol pembukaan Tahun Yubileum 2025. Tahun Yubileum dalam tradisi Gereja adalah tahun rahmat, yang diperingati setiap 25 tahun sekali.

Tahun Yubileum 2025 mengangkat tema tentang Spes Non Confundit. Spes Non Confundit memiliki makna “Kemurahan Hati Allah”. Melalui tema ini, umat diajak untuk mengenal Allah yang murah hati.

Di Tahun Yubileum ini, umat juga diajak untuk memiliki pengharapan. Di balik cobaan atau tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para umat, Allah akan tetap memberi pengharapan bagi semua umat. (*)

 

Baca juga: Teladan Bapa Suci hingga Bencana Lewotobi, Berikut Pesan Para Uskup Indonesia dalam Sidang Tahunan KWI 2024

 

Editor: Ageng Yudhapratama

Penulis freelance. Menyelesaikan studi jurnalistik di Universitas Budi Luhur, Jakarta. Suka menuangkan ide-ide dalam sebuah tulisan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.