Jakarta, Katolikana.com – Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Susana Florika Kandaimu menyampaikan dua isu krusial dalam pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, di Jakarta, Kamis (19/11/2024).
Pertemuan yang melibatkan para ketua umum organisasi Cipayung Plus ini menyoroti pentingnya literasi digital dan kesetaraan gender di ruang digital.
Susana menegaskan bahwa literasi digital menjadi kebutuhan mendesak di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Menurutnya, generasi muda membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang cara mengakses, mengelola, dan mengevaluasi informasi di dunia maya.
“Literasi digital bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga soal etika dan kewaspadaan terhadap ancaman seperti hate speech, hoaks, rasisme, dan cyberbullying,” ujar Susana.
Ia juga memperkenalkan gagasan future skills, yaitu program pengembangan keterampilan digital untuk memastikan kesiapan kader PMKRI menghadapi tantangan di era teknologi. Program ini mencakup pelatihan dalam berbagai keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
“Indonesia sebagai negara demokrasi harus menjunjung tinggi kebebasan berekspresi sekaligus menjaga etika dalam penggunaan media sosial. Diperlukan pengetahuan dan kesadaran kolektif untuk menggunakan platform digital secara produktif dan bijak,” tambahnya.
Selain literasi digital, Susana menyoroti kesetaraan gender di ruang digital. Ia mengungkapkan bahwa meskipun teknologi telah membuka lebih banyak peluang, perempuan dan kelompok rentan masih menghadapi tantangan besar, seperti kekerasan daring dan ketimpangan akses terhadap teknologi.
“Perempuan sering menjadi sasaran utama kekerasan siber, mulai dari pelecehan seksual online hingga diskriminasi berbasis gender. Kita perlu memperjuangkan kebijakan yang mendukung akses yang setara dan aman bagi perempuan di ruang digital, termasuk menciptakan ruang aman di perguruan tinggi dan organisasi mahasiswa,” ujar Susana.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyambut baik inisiatif dan perhatian PMKRI terhadap isu-isu strategis di era digital. Ia menyatakan komitmen Kementerian untuk bekerja sama dengan organisasi Cipayung Plus dalam mengatasi tantangan literasi digital dan kesetaraan gender.
“Kami mengapresiasi langkah PMKRI dalam mendorong literasi digital dan kesetaraan gender. Ini adalah bagian penting dari transformasi digital yang inklusif dan adil,” kata Meutya Hafid.
Susana berharap pertemuan ini menjadi langkah awal untuk kolaborasi lebih luas antara PMKRI, Cipayung Plus, dan Kementerian Komdigi. Ia menegaskan komitmen PMKRI untuk mengorganisir lebih banyak ruang inovasi dan kreativitas bagi kadernya.
“PMKRI siap bekerja bersama Ibu Menteri untuk menciptakan dunia digital yang lebih aman, cerdas, dan adil bagi semua pihak. Gerakan kolektif adalah kunci untuk menghadapi tantangan ini,” tutup Susana.
Pertemuan ini menjadi momentum strategis bagi PMKRI untuk memperkuat peran generasi muda dalam membangun ruang digital yang inklusif dan beretika.
Pj Gubernur Sulsel Dukung MPAI PMKRI Makassar
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PMKRI Sanctus Thomas Aquinas Cabang Makassar bersama Panitia Pelaksana Majelis Permusyawaratan Anggota Istimewa (MPAI) beraudiensi dengan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, pada Selasa (19/11/2024).
Audiensi ini bertujuan meminta dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk kelancaran acara MPAI yang akan berlangsung pada 8-10 Desember 2024.
Zudan menyatakan kesiapan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mendukung penuh penyelenggaraan MPAI PMKRI. “Kami siap membantu semaksimal mungkin untuk memastikan acara ini berjalan lancar. Harapan saya, kader-kader PMKRI dapat menjadi generasi emas yang berkontribusi pada kemajuan Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan,” ujar Zudan.
Ia juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, yaitu menciptakan negara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan. “PMKRI harus menjadi pelopor perubahan dan motor penggerak dalam pembangunan bangsa,” tambahnya.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Makassar 2023/2024, Dawita Rama, memaparkan bahwa MPAI kali ini akan mengangkat tema besar “Mengembalikan Marwah PMKRI dengan Semangat Tiga Benang Merah” untuk pembukaan sidang, serta “Transformasi Organisasi Menyambut Indonesia Emas 2045” sebagai tema stadium general.
Dawita juga menjelaskan susunan acara MPAI, yang meliputi:
- Misa pembukaan dan sidang kehormatan,
- Parade budaya,
- Stadium general,
- Sidang pleno MPAI,
- Malam fraternitas sebagai acara penutup.
“Kami berharap kehadiran dan dukungan dari Bapak Pj Gubernur Sulsel dapat membantu terlaksananya MPAI dengan baik, serta memberikan kenyamanan bagi seluruh delegasi yang hadir,” ungkap Dawita.
Ketua Panitia Pelaksana MPAI 2024, Teobaldus Hemma, menegaskan bahwa panitia telah mempersiapkan segala kebutuhan acara dengan optimal. “Ini adalah amanah besar bagi kami. Kami berkomitmen untuk menciptakan suasana kondusif dan menyambut seluruh delegasi dengan baik,” ujar Baldy, sapaan akrabnya.
Ia juga mengajak alumni PMKRI, hierarki Gereja, dan pemerintah untuk memberikan dukungan penuh demi kelancaran acara. “Kerja sama semua pihak akan menjadi kunci suksesnya MPAI kali ini,” tambahnya.
Dalam audiensi ini, semangat sinergi dan kolaborasi antara PMKRI dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjadi sorotan. Dengan dukungan pemerintah, diharapkan acara MPAI tidak hanya menjadi forum strategis bagi penguatan organisasi, tetapi juga momentum bagi generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa.
PMKRI Cabang Makassar, sebagai tuan rumah MPAI 2024, berkomitmen untuk menjadikan acara ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan organisasi dan pembinaan kader pemimpin masa depan. (*)
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.