Palembang, Katolikana.com – ISKA harus mampu menjadi penggerak utama di era pemerintahan baru ini. Sebagai komunitas cendekiawan Katolik, ISKA memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan solusi nyata bagi masyarakat, terutama di masa disrupsi teknologi yang terus berkembang.
Hal ini disampaikan oleh Pj Gubernur Sumatera Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, melalui Asisten III Zukarnain, saat membuka acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Seminar Nasional Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) di Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) dan Gedung Giri Nugraha KM 7, Palembang, Sabtu-Minggu (23-24/11/2024).
Acara ini menghadirkan narasumber Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Suparman, Uskup Agung Palembang Mgr Yohanes Harun Yuwono sekaligus Ketua Kerawan KWI, Presidium Pusat ISKA Muliawan Margadana dan Hargo Mandiraharjo, Penasehat bidang energi Presiden Prabowo Purnomo Yusgiantoro, dan ketua Presidium Pusat ISKA Luky Yusgiantoro.
Acara juga dihadiri oleh Asisten 3 Pemprov Sumsel Zukarnain, Kepala Kantor Wilayah Propinsi Sumatera Selatan Syafitri Irwan, Ketua Yayasan Musi Palembang Rm. Donatus Kusmartono, SCJ, Rektor Universitas Katolik Musi Charitas Antonius Singgih Setiawan.
Ketua Panitia Rapimnas Dominikus Budiharto menyampaikan bahwa sebanyak 90 delegasi dari DPC dan DPD ISKA hadir dalam Rapimnas ini, sementara lebih dari 300 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi lintas agama dan mahasiswa, turut mengikuti seminar.
Acara ini menjadi momen penting untuk merumuskan peran strategis ISKA dalam menjawab tantangan bangsa di era pemerintahan baru.
Pj Gubernur Sumatera Selatan yang diwakili oleh Asisten III Zukarnain menyampaikan harapannya agar ISKA terus menjadi kekuatan besar dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa. Zukarnain menegaskan pentingnya kontribusi ISKA dalam kehidupan sosial di tengah perkembangan teknologi dan tantangan global.
“ISKA harus mampu melakukan refleksi diri, terutama di masa disrupsi teknologi ini. Selamat melaksanakan Rapimnas di Palembang,” ujarnya.
Jangan Abai terhadap Masalah Sosial
Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono, dalam sambutannya mengingatkan peran cendekiawan Katolik sebagai pewarta kabar baik sekaligus agen perubahan sosial.
“Cendekiawan Katolik tidak boleh mengabaikan masalah sosial. Misi gereja harus dipahami secara baru, yang mencakup kebutuhan jasmani, jiwani, dan rohani umat,” ujar Mgr. Yohanes.
Menurutnya, ISKA memiliki tanggung jawab untuk menjawab tantangan zaman dengan pendekatan kontekstual yang mempertimbangkan kondisi sosial, budaya, dan politik di Indonesia.
Peran Strategis ISKA
Seminar Nasional yang menjadi bagian dari Rapimnas ini menghadirkan sejumlah narasumber strategis, di antaranya:
- Drs. Suparman, SE, M.Si (Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI) membahas “Peran dan Kontribusi Nyata ISKA dalam Era Pemerintahan Baru dan Pembangunan Nasional”.
- Mgr. Yohanes Harun Yuwono, menyoroti “Perutusan Gereja untuk Mempertajam Peran ISKA”.
- Muliawan Margadana, SPsi, M.Si, dan Hargo Mandiraharjo, SH, MM, MKn, membahas “Evaluasi dan Otokritik untuk Meningkatkan Peran Strategis ISKA”.
Diskusi ini menyoroti pentingnya ISKA untuk tidak hanya hadir sebagai pelengkap, tetapi juga menjadi aktor utama dalam menciptakan solusi bagi tantangan sosial di berbagai bidang, termasuk pendidikan, hukum, dan politik.
Program Strategis
Dalam sidang komisi yang berlangsung, ISKA membahas program kerja dan kebijakan nasional untuk dua tahun ke depan, termasuk persiapan Musyawarah Nasional (Munas) 2026.
Para delegasi juga merumuskan rekomendasi di bidang IPOLEKSOSBUD, pendidikan, dan hukum untuk mendukung pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang inklusif dan berkeadilan.
Ketua Panitia Rapimnas Dominikus Budiharto menyampaikan harapannya agar diskusi ini menghasilkan langkah konkret yang mampu mendorong ISKA untuk lebih aktif dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
“Kami ingin ISKA semakin berperan dalam menjunjung martabat kemanusiaan dan mewujudkan kesetaraan di era pemerintahan baru ini,” ujar Dominikus.
Kolaborasi untuk Masa Depan
Acara ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah, gereja, dan komunitas cendekiawan untuk menciptakan solusi strategis bagi tantangan bangsa. Baik pemerintah maupun gereja berharap ISKA dapat terus menjadi mitra yang tangguh dalam menghadirkan perubahan positif di Indonesia.
“ISKA adalah kekuatan besar dalam kehidupan berbangsa. Kita berharap mereka terus berkontribusi dengan semangat intelektual dan nilai-nilai Injil untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, berdaya saing, dan bermartabat,” pungkas Pj Gubernur Sumatera Selatan. (*)
Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang