Katolikana.com, Labuan Bajo – Umat Muslim turut ambil bagian dalam Bazar Suka Cita Natal yang diselenggarakan oleh Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo, yang dibuka langsung oleh Uskup Labuan Bajo, Mgr Maksimus Regus pada Senin (16/12/2024).
Umat muslim Labuan Bajo turut serta dalam Bazar Suka Cita Natal dengan mengisi gerai-gerai atau tenda untuk penjualana bersam umat Katolik lainnya di Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo.
Yulius Ena, Ketua Pelaksana Bazar Suka Cita Natal, dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa ada situasi yang berbeda di Gereja Katedral daripada hari-hari sebelumnya.
Apa yang kita buat hari ini merupakan suatu yang sungguh menjadi sebuah perhatian Gereja karena kehidupan ekonomi umat. Gereja tidak hanya bicara dari mimbar tapi hari ini sudah masuk ke bazar. Apa yang Gereja buat untuk umat kitab bisa lihat hari ini.
“Tempat merupakan tanda atau bukti bahwa Gereja sungguh memberikan perhatian terhadap kehidupan ekonomi umat,” kata Yulius.
Kalau selama ini Gereja lebih fokus ke hal-hal rohani, lanjut Yulius, saat ini sudah mulai konsentrasi, terhadap keterlibatan Gereja bagaimana meningkatkan kehidupan umat khususnya di paroki katedral ini.
Panitia sempat meragukan, apakah umat antusias menyambut kegiatan ini. Di luar dugaan, peserta yang ikut begitu antusias hingga harus menambah tenda-tenda untuk gerai atau tempat berjualan.
”Kemarin detik-detik terakhir banyak yang mendaftarkan diri dan panitia terpaksa mencari tambahan tenda sehingga apa yang menjadi permintaan umat bisa kita penuhi,” kata Yulius.
“Kami ucapkan dan apresiasi yang tinggi kepada yang telah mendesain tempat ini menjadi berubah, dari penataan hingga tenda-tenda, sehingga sangat indah dan memberikan kesan tersendiri. Ini merupakan salah satu motivasi untuk umat merasakan bahwa rangkaian kegiatan ini untuk menyambut kehadiran kelahiran Tuhan Yesus,” katanya.
Romo Lorensius Sopang sebagai Pastor Paroki Katedral Roh Kudus menyampaikan bahwa pada program ekonomi berkelanjutan ini, kami pernah mengadakan pelatihan UMKM. Banyak pelaku UMKM bersemangat mengikuti pelatihan, yang terlihat jumlah peserta yang begitu banyak.
Romo Lorens menjelaskan bahwa kegiatan ini dibuat dengan harapan supaya umat yang sudah dilatih itu meneruskan keterampilan tersebut, sehingga bisa menjalankan bisnis UMKM.
Ia menegaskan, keterampilan-keterampilan, seperti memasak, dan sebagainya, akan hilang bila tidak dilanjutkan lagi.
Ia mengungkapkan bahwa pada Festival Golo Koe selama tiga kali berturut-turut, partisipasi dari umat paroki Roh Kudus sangat sedikit. Mulai tahun ini, dengan kelahiran Keuskupan Labuan Bajo, kita telah memikirkan dan merencanakan untuk melahirkan bazar seperti ini.
Romo Lorens mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah ambil bagian untuk mengikuti kegiatan ini dengan bermacam-macam jenis jualan.
“Kami sampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih sudah terlibat. Bazar ini tidak bersifat eksklusif tetapi inklusif . Saudara-saudari kita dari muslim justru yang lebih banyak yang terlibat dalam bazar ini,” kata Romo Lorens.

Membangun Budaya Natal Lintas Iman
Uskup Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus menyampaikan bahwa kegiatan bazar ini adalah sebuah peristiwa memberdayakan dan menghidupkan. Dengan kelahiran Tuhan Kita Yesus Kristus, Tuhan mau agar hidup kita dibaharui. Dunia ini menjadi rumah bersama yang aman sebagaimana pesan Paus Fransiskus.
Pemberdayaan, penampilan ekonomi, tentu menjadi hal penting tetapi juga pemberdayaan dalam hal kebersamaan sosial semakin terbuka dan semakin solid di antara kita, kelompok-kelompok antar iman. Ini semakin banyak membentuk konfigurasi, kebersamaan, dalam Bazar Suka Cita Natal 2024.
“Tentu kita melihat keindahan ini sebagai sebuah berkat Natal yang sifatnya universal, dapat dirasakan oleh semua, dapat dinikmati oleh semesta, dan kita semua, karena Tuhan menyapa dengan kasih yang juga sifatnya universal untuk siapa saja,” kata Mgr. Maksi.
Menurut Mgr. Maksi, hal itu karena dalam sapaan terkandung kehendak baik dari Tuhan untuk menyelamatkan kita semua dan siapa pun yang berkehendak baik di dalam hati-Nya.
Oleh karena itu, lanjut Mgr. Maksi, kami di keuskupan memberikan dukungan yang penuh, juga dengan doa agar Bazar Natal ini sungguh membawa sukacita bagi kita semua. Membawa kegembiraan, dalam perayaan Natal, yang sedang kita persiapkan tapi juga kita bersukacita karena perjumpaan- perjumpaan sosial yang kita alami.
“Melalui ruang Bazar Suka Cita Natal ini, perjuangan-perjuangan, perjumpaan-perjumpaan, tanpa sekat, tanpa batas diantara kita,” ungkap Mgr Maksi.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi semacam miniatur kehidupan kita yang bisa kita mulai dan bisa kita bangun sebagai budaya kehidupan kita.”

Ia mengharapkan kegiatan ini akan menjadi kegiatan yang terus kita jalankan di waktu-waktu yang akan datang sehingga Bazar Natal ini tidak hanya monumental sifatnya, tapi akan menjadi bagian dari budaya Natal di Keuskupan Labuan Bajo, yang dimulai dari Paroki Katedral ini.
Ia mengucapkan terima kasih untuk paroki katedral yang telah menginisiasi kegiatan ini, panitia, dan semua yang hadir. Ia juga memberikan apresiasi kepada sesama dari komunitas antar iman yang sudah hadir mengisi tenda-tenda dan memperkuat perjumpaan sesama saudara selama Bazar Suka Cita Natal 2024.
“Mari kita pergi ke Betlehem, pergi ke kehidupan kita di Labuan Bajo ini untuk menikmati sukacita dan kedamaian, menikmati persaudaraan dan persahabatan, menikmati pemberdayaan dan keselamatan, yang datang dari Tuhan sendiri,” kata Mgr Maksi.
Editor: Basilius Triharyanto

Penulis adalah kontributor Katolikana.com di Labuan Bajo.