Paroki Santo Antonius dari Padua Medan Rayakan Imlek 2576 Kongzili

Vikjen KAM: Tahun Baru Imlek adalah tahun sukacita, di mana kita berani mengusir kegelapan dan membawa terang.

0 102

Medan, Katolikana.com – Umat Katolik keturunan Tionghoa di Paroki Santo Antonius dari Padua, Medan Hayam Wuruk, merayakan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili dengan penuh sukacita pada Rabu (29/1/2025).

Perayaan yang diikuti sekitar 1.000 umat ini berlangsung meriah, ditandai dengan Misa Ekaristi, atraksi barongsai, serta pembagian angpao dan bingkisan Imlek. Perayaan ini tidak hanya dihadiri oleh umat Tionghoa, tetapi juga oleh umat Katolik lainnya sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman budaya.

Acara dimulai dengan Misa Ekaristi yang dipimpin oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Medan (KAM), RP. Michael Manurung, OFMCap, didampingi Pastor Paroki RP. Moses Elias Situmorang, OFMCap, serta empat imam lainnya. Dalam Misa ini, umat diajak untuk merenungkan makna Tahun Baru Imlek dalam terang iman Katolik.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia, Juliana Wangsa, yang juga menjabat sebagai Ketua Lingkungan St. Fransiskus Borgia, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada Pastor Paroki serta Dewan Pastoral Paroki (DPP) yang telah menjadikan Imlek sebagai salah satu program paroki.

“Kami sangat bersyukur bahwa Gereja menghargai tradisi dan budaya yang ada di Indonesia, termasuk perayaan Imlek. Semoga di tahun Ular Kayu ini, kita semua berlimpah rezeki dan semakin bersukacita,” ujar Juliana.

Perayaan Imlek di Paroki Antonius Padua Medan.

Makna Spiritualitas

Vikjen KAM, RP. Michael Manurung OFMCap, juga menyampaikan salam dan doa dari Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, yang pada kesempatan ini merayakan Imlek bersama umat Paroki Kristus Raja.

“Tahun 2025 ini adalah Tahun Ular Kayu. Ular yang bertukar kulit menjadi lebih berkilau dan lincah. Ini menandakan bahwa kita diajak untuk memancarkan kemilau hidup serta semakin cerdik dan lincah dalam menjalani kehidupan,” tutur Pastor Moses Elias.

Pastor RP. Moses Elias Situmorang, OFMCap, dalam dalam sambutannya di hadapan umat menghaturkan menekankan bahwa perayaan Imlek bukan hanya menjadi milik umat Tionghoa, tetapi merupakan perayaan kebersamaan yang terbuka bagi semua umat.

Hal ini sejalan dengan semangat Gereja sejak Konsili Vatikan II yang menyadari bahwa Allah juga berkarya dalam budaya.

“Kata kunci dari Vikjen KAM sangat menarik. Tahun 2025 ini adalah Tahun Ular Kayu. Ular yang bertukar kulit menjadi lebih berkilau dan lincah. Ini menandakan bahwa kita diajak untuk memancarkan kemilau hidup dalam tahun ini, serta semakin cerdik dan lincah dalam menjalani hidup,” tutur Pastor Moses Elias.

Ia juga mengapresiasi antusiasme umat yang meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. “Tahun Baru Imlek adalah tahun sukacita, di mana kita berani mengusir kegelapan dan membawa terang. Dari hati yang tulus, saya ucapkan Xin Nian Kuai Le, Gong Xi Fa Cai!” tambahnya.

Pembagian Angpao

Atraksi Barongsai dan Pembagian Angpao

Setelah Misa, umat diarahkan menuju halaman gereja untuk menyaksikan atraksi barongsai yang menjadi bagian dari tradisi Imlek. Acara ini ditandai dengan letusan balon sebagai simbol sukacita, yang dilakukan oleh Vikjen KAM dan Pastor Paroki.

Setelah itu, panitia mengarahkan umat menuju pelataran Aula Paroki untuk pembagian angpao dan bingkisan Imlek. Dengan tertib, umat menerima angpao dari para pastor di beberapa titik pembagian yang telah disiapkan. Panitia memastikan bahwa semua umat yang hadir mendapatkan bagian mereka, sehingga tidak ada yang pulang dengan tangan kosong.

Perayaan Imlek di Paroki Santo Antonius dari Padua Medan tidak hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan umat dalam keberagaman. Dengan semangat kebersamaan dan inklusivitas, Gereja terus menjadi rumah bagi semua umat, tanpa memandang latar belakang budaya dan etnis. (*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.