
Pekalongan, Katolikana.com – Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Cabang Kota Pekalongan resmi melantik pengurus baru dalam sebuah upacara yang berlangsung di Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan, Sabtu (1/2/2025).
Pelantikan ini berdasarkan SK PP ISKA nomor 342/Kep ISKA/I/2025 dan menandai kebangkitan kembali ISKA di Pekalongan setelah vakum dalam beberapa waktu terakhir.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Presidium PP ISKA, Luky A. Yusgiantoro, PhD, didampingi Sekjen PP ISKA, Dr. Ch. Arie Sulistiono. Turut hadir pula Departemen Sosmas Hankam PP ISKA, Stanley Dale, M.Hum, serta jajaran pengurus DPD ISKA Jawa Tengah, di antaranya Yoseph Sulistyo, ST; Dr. Yulianti; dan Ir. Dawud.
Susunan Pengurus Baru
Pengurus DPC ISKA Pekalongan periode 2025 dipimpin oleh Bernardus Pangestutomi, SH, MKn sebagai ketua, dengan empat wakil ketua yang membawahi berbagai bidang:
- Eksternal Organisasi: M. Budi Setiawan, SE
- Internal Organisasi: Ignatius Suryadi Iswara, SE
- Litbang: D. Harkinto, SKM
- Pengabdian Masyarakat: Drs. Yusak Lilik Partoyo
Jabatan sekretaris diisi oleh Y. Yulianto, ST dan Hary TA Muliantoro, SE, sementara bendahara dipercayakan kepada Agnes Handoyo, SE, SAk dan Graciani K, ST, MIKom. Kepengurusan juga diperkuat oleh dewan penasihat yang terdiri dari Ir. Y. Bambang Soegiharto, Ir. Maria M. Sumarni, MM, serta dr. JM Juniarti Kartono.
Sebagai moderator, RD Yohannes Suratman diharapkan dapat memberikan arahan dan bimbingan bagi pengurus ISKA dalam menjalankan misi kerasulan di tengah umat.
Arahan Bagi Pengurus Baru
Dalam pertemuan setelah Misa Pelantikan, pengurus baru mendapatkan arahan dari Sekjen PP ISKA, Ketua Presidium PP ISKA, dan Moderator ISKA Pekalongan.
Sekjen PP ISKA, Dr. Ch. Arie Sulistiono, menekankan pentingnya pemahaman akan aturan organisasi, aktif dalam berbagai kegiatan cabang dan DPD ISKA lainnya, serta memperhatikan hasil Munas dan Rapimnas ISKA. Ia juga mengajak ISKA Pekalongan untuk mengembangkan model kegiatan yang tidak hanya bermakna bagi Gereja, tetapi juga bagi masyarakat luas.
Sementara itu, Ketua Presidium PP ISKA, Luky A. Yusgiantoro, PhD, menegaskan bahwa keanggotaan ISKA bersifat stelsel aktif, yang berarti tidak semua sarjana Katolik otomatis menjadi anggota ISKA. Hanya mereka yang memiliki kapasitas intelektual dan komitmen terhadap nilai-nilai Katolik yang dapat bergabung.
Luky mendorong ISKA Pekalongan untuk berjejaring dengan organisasi Katolik lainnya, seperti Wanita Katolik RI (WKRI), Pemuda Katolik, dan PMKRI, serta menjalin kolaborasi dengan organisasi lintas agama demi menjaga persatuan dan kebersamaan bangsa.
Ia juga menyoroti pentingnya kaderisasi dengan melibatkan lebih banyak cendekiawan Katolik muda. Luky berharap ISKA Pekalongan dapat memanfaatkan fasilitas dari PP ISKA, seperti ISKA Channel YouTube, Jendela Nasional, penerbitan buku, serta seminar dan diskusi daring.
“Kegiatan yang dilakukan ISKA harus strategis dan berdampak. Tidak harus banyak, tetapi harus bermakna dan hidup,” ujar Luky.

Peran Kerasulan
Sebagai moderator, Romo Yohannes Suratman menyambut baik pelantikan pengurus baru ISKA di Kota Pekalongan. Ia berharap organisasi ini dapat semakin mendukung peran kerasulan di kalangan imam dan awam Katolik, terutama dalam memperkuat persaudaraan dan memperjuangkan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat yang majemuk.
“Mari, dengan kehadiran ISKA ini, kita semakin menegaskan bahwa umat Katolik di Pekalongan adalah komunitas yang ramah, penuh cinta kasih, dan berperan nyata dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Romo Suratman.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan buku-buku ISKA, kalender 2025, serta dokumen pelantikan sebagai simbol komitmen pengurus baru dalam menjalankan misi organisasi.
Garda Terdepan
Sebagai organisasi cendekiawan Katolik, ISKA diharapkan dapat membawa perubahan bagi umat dan bangsa. Dengan pelantikan pengurus baru ini, ISKA Pekalongan didorong untuk aktif dalam berbagai program nasional, seperti seminar ISKA, Fokus ISKA, ISKA Pers, serta kursus kepemimpinan di Lemhannas.
ISKA juga diharapkan dapat menginisiasi berbagai kegiatan internal maupun kolaboratif dengan komunitas lintas agama untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat peran umat Katolik dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya.
Dengan semangat baru, ISKA Pekalongan diharapkan mampu menjadi wadah bagi para intelektual Katolik dalam mewujudkan nilai-nilai cinta kasih, kebijaksanaan, dan kecendekiawanan di tengah masyarakat.
Semoga dengan pelantikan ini, ISKA semakin hidup, semakin berdaya, dan semakin menjadi berkat bagi Gereja dan bangsa. (*)

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang