
Medan, Katolikana.com – Yayasan Perguruan Katolik (YPK) Don Bosco Keuskupan Agung Medan (KAM) merayakan Pesta Pelindung Santo Yohanes Don Bosco sekaligus penutupan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Tahun 2024-2025 dengan penuh sukacita pada Jumat (31/1/2025).
Perayaan ini berlangsung megah di Medan International Convention Center (MICC) dan dihadiri ribuan peserta yang terdiri dari pengurus yayasan, para guru, pegawai, serta siswa-siswi dari sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan YPK Don Bosco KAM.
Perayaan diawali dengan Misa Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap, didampingi oleh Vikaris Jenderal KAM, RP. Michael Manurung, OFMCap, Ketua YPK Don Bosco KAM, RP. Yosep Yuki Hartandi, CDD, serta tujuh imam konselebran lainnya.
Mengangkat tema “Jiwa Bosconian Membaharui Semangat Bermisi Para Guru dan Pegawai dalam Menghadirkan Pendidikan yang Berdaya Saing dan Berlandaskan Kasih”, acara ini menegaskan pentingnya peran pendidik dalam membentuk karakter anak muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki jiwa kasih dan pelayanan.
Pendidikan yang Berdaya Saing
Dalam homilinya, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap mengajak seluruh pengurus yayasan, guru, dan pegawai untuk merefleksikan semangat Santo Yohanes Bosco, yang bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang misionaris pendidikan yang membimbing anak-anak muda dengan penuh kasih.
“Seorang guru sejati bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi menanamkan kebijaksanaan dalam hati yang penuh kasih,” ujar Mgr. Kornelius.
Uskup Kornelius menegaskan bahwa pendidik tanpa kasih bukanlah seorang pendidik, melainkan hanya seorang pengajar yang tidak memiliki makna dalam proses pembelajaran. Pendidikan holistik yang mencakup nilai kasih, kesabaran, dan kelemahlembutan harus menjadi fondasi utama dalam membentuk generasi penerus yang unggul dan berkarakter.
“Para guru dan pegawai bukan hanya bertugas mengajar, tetapi juga menjadi sahabat dan pembimbing bagi murid-muridnya. Pendidikan ibarat biji sesawi yang kecil, tetapi jika ditanam dengan baik, akan tumbuh menjadi pohon besar yang memberi manfaat bagi banyak orang,” lanjutnya.
Lebih jauh, Mgr. Kornelius menekankan pentingnya membangun kepercayaan diri anak-anak agar mereka menjadi pribadi yang unggul, berkarakter, serta memiliki kepedulian terhadap sesama. Dengan semangat inovasi, mereka diharapkan dapat berkontribusi positif dalam masyarakat dan mampu menghadapi tantangan zaman.
“Misi kita sebagai pendidik di Yayasan Don Bosco bukan hanya sekadar mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter, membangun komunitas sekolah yang mendidik dengan hati, serta melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang siap membawa perubahan,” pungkasnya.
Membangun Karakter dan Sportivitas
Ketua Panitia, Sariman Gultom, dalam laporannya menjelaskan bahwa YPK Don Bosco tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pembangunan karakter siswa.
“Pendidikan yang baik tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi akademis, tetapi juga mencakup pengembangan karakter yang kuat dan positif. Karakter yang baik meliputi sikap, nilai-nilai, dan kepribadian yang dapat membantu siswa menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya membentuk karakter, Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) diselenggarakan dengan tujuan:
• Menanamkan nilai-nilai Don Bosconian di sekolah-sekolah di bawah naungan YPK Don Bosco
• Menjalin persaudaraan di antara para pelajar dan guru
• Menanamkan sportivitas dan semangat kompetisi yang sehat
Kegiatan Porseni ini mencakup dua bagian utama, yaitu pertandingan olahraga dan perlombaan seni. Olahraga melatih daya juang dan kerja sama tim, sementara seni memiliki peran penting dalam mengembangkan kreativitas dan ekspresi diri.
“Ketika manusia mencari dan belajar dalam mengembangkan dirinya, seni memiliki peran penting dalam membentuk karakter yang kuat dan positif. Melalui Porseni, siswa diajarkan bagaimana bekerja keras, menghargai usaha orang lain, serta tetap rendah hati dalam setiap pencapaian,” tambah Sariman.

Perayaan yang Meriah dan Penuh Sukacita
Setelah perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan hiburan dari siswa-siswi pemenang lomba Porseni, yang menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya. Para pemenang juga diberikan penghargaan atas prestasi mereka dalam berbagai kategori lomba.
Ketua YPK Don Bosco KAM, RP. Yosep Yuki Hartandi, CDD, dalam sambutannya menekankan pentingnya semangat pengorbanan dan pelayanan dalam dunia pendidikan.
“Santo Yohanes Bosco adalah seorang martir tanpa darah. Pengorbanannya bagi anak-anak muda yang ia kasihi dengan sepenuh hati menjadikannya sosok yang patut kita teladani. Beliau adalah Kristus kedua bagi anak-anaknya,” ujar Pastor Yuki.
Ia juga mengajak seluruh pendidik untuk melihat perayaan ini sebagai momentum pembaruan semangat Bosconian, yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga membentuk karakter dengan nilai-nilai Kristiani.
“Tanpa dedikasi dan kerja keras, sekolah tidak akan mampu menjalankan misi pendidikannya dengan baik. Perayaan ini harus menjadi kesempatan bagi kita semua untuk merefleksikan kembali semangat Bosconian dalam mendidik dan melayani kaum muda,” tegasnya.
Sumber Inspirasi
Mengakhiri perayaan, Mgr. Kornelius mengajak seluruh peserta untuk menjadikan tahun 2025 sebagai tahun pengharapan dan pembaruan.
“Sebagai komunitas pendidik Katolik, kita dipanggil untuk menghidupkan pengharapan dalam setiap aspek pendidikan. Guru dan pegawai, jadilah sumber inspirasi bagi murid-murid. Dan bagi para murid, jadilah generasi yang membawa harapan bagi dunia dengan keberanian untuk mengasihi dan melayani,” katanya.
Dengan semangat Don Bosconian, YPK Don Bosco KAM terus berkomitmen menghadirkan pendidikan yang berdaya saing, berlandaskan kasih, dan membentuk generasi muda yang siap menghadapi masa depan dengan iman, kebijaksanaan, dan hati yang penuh kasih. (*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.