Aku Dipilih Bukan Karena Aku Sempurna, Tapi Karena Aku Dicinta

Minggu Panggilan: Ketika Tuhan Memanggil Lewat Luka dan Cinta

0 84

Oleh Petrus Gian Pratama Putra

Tuhan Sedang Mengetuk

Minggu Panggilan: Ketika Tuhan Memanggil Lewat Luka dan Cinta

Ada kalanya kita menunduk, merasa kecil di hadapan panggilan hidup.

“Siapa aku?”

“Apakah aku cukup baik?”

“Kenapa harus aku?”

Pertanyaan-pertanyaan itu bukanlah tanda kelemahan, tapi tanda bahwa hati kita masih hidup, masih bergulat antara rasa takut dan harapan, antara keraguan dan kerinduan untuk menemukan makna yang lebih dalam.

Dan di sanalah, di titik rapuh itu, Tuhan datang memanggil. Ia Tidak Menunggu kita sempurna.

Aku Memilihmu

Kisah Para Pendosa yang Dipanggil Menjadi Kudus

Lihatlah bagaimana Yesus memanggil Petrus seorang nelayan yang kasar, mudah goyah, dan penuh cela. Yesus tahu semua kekurangannya. Tapi tetap berkata: “Ikutlah Aku.” Bukan karena Petrus hebat. Tapi karena Petrus dicinta dan cinta itu cukup. Panggilan bukan soal tempat, tapi hati yang mau menjawab.

Ingatlah bahwa Abraham pernah meragukan.

Musa pernah menolak.

Yunus pernah lari.

Petrus pernah menyangkal.

Paulus pernah menganiaya.

Namun semua itu tidak menghalangi Tuhan untuk memakai mereka. Tuhan tak memilih karena masa lalu mereka bersih, tapi karena hati mereka akhirnya bersedia untuk percaya.

Tuhan Sedang Mengetuk, Bukan Menyuruh

Maka jangan tunggu menjadi sempurna untuk menjawab panggilan. Karena kadang, justru luka yang paling dalam menjadi jalan bagi kasih Tuhan menyembuhkan dunia.

Panggilan bukan selalu soal mengenakan jubah, tinggal di biara, atau berdiri di altar.

Kadang panggilan itu hadir di dapur rumahmu, di ruang kelas, di puskesmas, di ladang, atau di bangku kuliah. Tuhan memanggil di mana pun ada hati yang siap berkata: “Tuhan, pakailah aku.”

Minggu Panggilan ini bukan tentang mencari siapa yang paling suci, tapi tentang siapa yang mau membuka pintu hatinya. Karena Tuhan tidak butuh yang sempurna, Tuhan butuh yang bersedia.

Kita sering merasa harus layak dulu untuk dicintai. Tapi Tuhan membalikkan logika dunia.

Ia mencintai lebih dulu dan dari cinta-Nya, lahirlah panggilan.

Maka jika hari ini hatimu tergetar, bukan karena kamu cukup baik. Tapi karena Tuhan sedang menyentuh sisi terdalam jiwamu. Mengatakan: “Aku mencintaimu. Dan Aku ingin berjalan bersamamu.”

Minggu Panggilan ini, jangan hanya bertanya: “Apakah aku layak?” Tapi cobalah bertanya dengan lembut: “Tuhan, bila Engkau memanggilku ke mana aku harus melangkah?”

Aku memilihmu.

Bukan karena kamu sempurna,

tapi karena Aku mencintaimu begitu dalam.

Petrus Gian Pratama Putra

Penulis: Petrus Gian Pratama Putra, Ketua Bidang Pewartaan Paroki Santo Paulus Kleca Surakarta dan Guru Agama Katolik SMA Regina Pacis Surakarta

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.