Kuliah di Luar Negeri dengan Cara Hemat, Ini Rahasianya!

Setiap orang memiliki kesempatan, namun perlu didukung dengan persiapan dan perhitungan yang matang.

0 316

Katolikana.comKuliah di luar negeri identik dengan biaya yang mahal. Tak sedikit orang yang menjadikan kuliah di luar negeri sekadar angan-angan. Bisa dibilang, hanya mereka yang memiliki dukungan finansial cukup yang bisa melakukannya.

Untuk sebagian orang, dukungan seperti itu telah didapatkan dari lingkungan keluarga atau yang seringkali disebut sebagai privilege.

Privilege adalah keistimewaan yang dimiliki seseorang. Contohnya, memiliki keluarga dengan finansial yang memadai sehingga dapat membiayai studi di luar negeri.

Tidak semua orang memiliki privilege tersebut, namun kesempatan kuliah ke luar negeri tetap terbuka bagi semua orang.

Lalu, bagaimana cara hemat kuliah di luar negeri serta bagaimana mematahkan stigma bahwa kuliah di luar negeri hanya bisa dilakukan anak dengan privilege?

Fenomena ini dibahas dalam Live Talkshow #KatolikanaMuda, Minggu (23/5/2021) pukul 13.00 WIB di Kanal Youtube Katolikana dan Radio Katolikana.

Live Talkshow bertajuk “Study Abroad, Hanya untuk Anak Ber-Privilege?” menghadirkan narasumber Murraya Thearenga, Konsultan Pendidikan Luar Negeri sekaligus lulusan luar negeri dan telah berpengalaman selama 10 tahun.

Narasumber kedua Jeniffer Mutiara Anlia, B.Sc., Alumni Universitas Martin Luther Halle-Wittenberg dan  Mahasiswi Program Master Ilmu Gizi Universitas Justus Liebig Jerman.

Murraya Thearenga, Konsultan Pendidikan Luar Negeri. Foto: Istimewa

Cara Hemat Kuliah di Luar Negeri

Kuliah di luar negeri tak selalu tentang biaya besar. Banyak negara, lembaga, ataupun universitas yang menawarkan beasiswa bagi pelajar dari negara lain, baik untuk jenjang sarjana, master, maupun doktoral.

Selain beasiswa, hal yang perlu dipertimbangkan untuk menghemat biaya studi di luar negeri adalah riset dan perhitungan yang tepat. Secara sederhana, hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari negara, universitas, program studi, serta biaya hidup di lokasi tersebut.

“Kesempatan belajar itu semuanya punya kesempatan dan hak yang sama. Studi ke luar negeri memang ada biayanya, namun kalau kita lakukan persiapan dan perhitungan yang cermat semua bisa,” jelas Murraya.

Dalam memilih program studi, harus menyesuaikan biaya yang dimiliki.

“Sebagai contoh, jika Anda ingin melanjutkan studi dengan biaya terbatas, maka program studi kedokteran bukanlah program yang cocok untuk Anda.”

Menurut Murraya, selain memiliki jadwal yang padat, program kedokteran juga memiliki praktikum yang membutuhkan biaya lebih.

Murraya juga membahas peluang untuk bekerja paruh waktu.

“Jika Anda ingin kuliah sambil bekerja paruh waktu untuk menambah pemasukan, maka Anda harus memilih negara yang mengizinkan mahasiswa asing untuk bekerja seperti Jerman, AS, dan Inggris,” jelasnya.

Murraya menambahkan, “Anda perlu mencermati sistem pembayaran yang berlaku di universitas Anda. Terdapat beragam bentuk program beasiswa, pun terdapat universitas yang menawarkan sistem cicilan atau dibayar saat Anda lulus.”

Jeniffer Mutiara Anlia, B.Sc., Alumni Universitas Martin Luther Halle-Wittenberg. Foto: Istimewa

Mengulik Kehidupan Mahasiswa di Luar Negeri

Jeniffer menjelaskan hidup di Jerman tergolong hemat dibanding di negara lain. Hal itu karena biaya pendidikan di Jerman didukung oleh pemerintah.

Mahasiswa dapat menikmati transportasi umum secara gratis, cukup memperlihatkan kartu tanda mahasiswa saja.

Untuk menghemat biaya,  mahasiswa dapat tinggal di asrama kampus dan memasak makanan sendiri.

Menurut Jeniffer, terdapat banyak tempat kerja paruh waktu yang menawarkan penyesuaian jam kerja bagi para mahasiswa.

Pesan Jeniffer

Jeniffer yang sekarang menempuh pendidikan Magister di Jerman hanya pulang ke Indonesia satu kali dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Jeniffer berpesan bagi para pejuang pendidikan untuk menyambut kesempatan yang datang dengan berjuang.

Pertama, memiliki mental yang independen serta problem solving skill akan sangat berguna saat jauh dari kampung halaman.

Kedua, kemampuan mengatur waktu dan uang yang baik pun akan sangat bermanfaat.

Ketiga, untuk yakin pada diri Anda, karena banyak mahasiswa tidak berhasil karena tidak yakin pada diri sendiri.

Perbincangan dengan kedua narasumber menegaskan bahwa mengemban pendidikan di luar negeri tidak hanya untuk anak ber-previlege.

Setiap orang memiliki kesempatan, namun perlu didukung dengan persiapan dan perhitungan yang matang.

Saat ini banyak lembaga yang dapat membantu mencari informasi akurat tentang program pendidikan, living cost dan kehidupan di negara tujuan, hingga membantu pengurusan visa dan tiket secara gratis.

Prestasi akademis yang baik, usaha, dan tekad dapat mengantar kita menuju pendidikan hemat di luar negeri.*

Kontributor: I Putu Eggy, Priyanka Audrey, Prycilia Grace (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.