Katolikana.com—Sebagai penduduk asli di kota Semarang, Bintang Hesa Evanadjie lekat dengan apa saja yang sedang dicari oleh masyarakat, khususnya di dekat tempat tinggalnya.
Statusnya sebagai seorang mahasiswa dan masih berumur 20 tahun ternyata tidak menahan dirinya untuk mau mengambil sebuah risiko besar.
“Noms Kopi menjadi awal perjalanan saya untuk bisa mencari pengalaman dan meraih kesuksesan,” ucapnya.
Warung kopi ini terletak di Jalan Meteseh, daerah Tembalang, dekat dengan kawasan Universitas Diponegoro dan Yayasan Al-Ishlah.
Bintang melihat bahwa masa muda yang ia jalani sekarang harus bisa memberikan dampak bagi dirinya dan orang lain.
“Kebetulan saya juga mendapat beberapa pengetahuan atau pengalaman dari dunia kuliah yang saya jalani. Ada beberapa yang ternyata bisa saya aplikasikan,” tegas mahasiswa Program Studi Manajemen Internasional Universitas Negeri Semarang ini.
Apalagi di masa pandemi ini, banyak orang mengalami kesusahan. Dari situ Bintang merasa bahwa keluar dari zona nyaman sangatlah penting untuk dilakukan.
“Kita tidak bisa memprediksi kapan pandemi ini akan selesai. Takutnya, akan bermunculan pelaku bisnis lain yang lebih berani dan mengambil peluang usaha kita,” ujar Bintang kepada Katolikana, Rabu (1/9/2021).
Keberanian yang ia miliki ternyata tidak serta merta terjadi begitu saja. Sebelumnya ia telah memilih beberapa opsi untuk memulai bisnis namun belum satu pun yang terealisasi.
Perjalanan yang Tidak Mudah
Awalnya, Bintang tak pernah terpikir untuk membuka warung kopi. Ia sempat berencana memulai usaha minuman dengan jenis smoothie.
Baginya, ide itu sudah sangat tepat. Tetapi, semua tidak bisa berjalan sesuai keinginan karena adanya kendala pada eksekusi.
“Untuk bisa mencapai di titik ini sebenarnya rumit bagi saya karena banyak hal harus dipertimbangkan. Kuncinya jangan pernah menyerah,” jelas Bintang.
Perjuangan ini kemudian berlanjut ketika ia melihat potensi dari kecintaannya terhadap hewan kucing.
Bintang sempat berencana untuk membuat pet shop yang fokus pada penjualan hewan peliharaan dan aksesori.
Bahkan, ia telah menyediakan sebuah tempat yang nantinya akan dibangun menjadi toko hewan peliharaan tersebut.
Lagi-lagi, idenya harus berhenti karena muncul masalah keuangan yang kurang baik.
Kenyataannya, ia bukan orang yang pantang menyerah. Beberapa bulan kemudian, ia merasa bahwa di dekat rumahnya, belum ada warung atau tempat yang menyediakan sensasi nongkrong bagi anak muda.
Dari situ, Bintang berpikir untuk membuka usaha warung kopi karena pertimbangan area yang cukup strategis dan belum ditemukan warung kopi lain.
“Kita tahu warung kopi saat ini sedang tren, maka pasti akan memunculkan kesempatan yang besar karena sudah ada pasarnya. Target pasar yang kita tentukan adalah anak muda dan kita menjadi yang pertama di daerah ini,” ucapnya.
Keyakinan untuk Berjuang
Ia sadar bahwa masa depan bagi anak muda seringkali menjadi ancaman atau sesuatu yang ditakuti. Namun, tetap saja masih banyak orang yang bersantai ria dan tidak mau bergerak cepat.
Apa yang telah dilakukan oleh Bintang menunjukkan bahwa sikap berani mengambil risiko sangat diperlukan dalam bisnis.
“Kita harus berani keluar dari zona nyaman dan mengambil risiko karena makin besar risikonya, makin besar hasil yang kita peroleh,” pesan Bintang.
Anak muda di Indonesia seharusnya bisa lebih peka terhadap keadaan yang terus mengalami perubahan. Saatnya mulai beranjak dari zona nyaman dan raih impian.**
Kontributor: Atanasius Alvyn, Cindy Saputri, Elisabet Yunita, Hosea Richard, Shania Hendra (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.