Wanita 97 Tahun Ini ‘Beternak’ Kupu-kupu di Ruang Tamunya

Gwen Erickson menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada kata terlambat untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah.

0 152

Katolikana.com—Menjelang satu abad usianya, Gwen Erickson dari Minnesota, Amerika Serikat mulai memelihara salah jenis kupu-kupu paling populer di Amerika yaitu Kupu-kupu Raja (Monarch butterfly). Spesies ini terancam hampir punah.

Tahun lalu sang nenek berhasil memelihara 27 ekor kupu-kupu dan tahun ini jumlahnya naik menjadi 61 ekor, dan masih ada lagi yang akan menyusul.

Kupu-kupu Raja (Monarch butterfly). Foto: Wikipedia

Menariknya, kupu-kupu tidak hidup dengan baik di alam liar, hanya 10 persen yang mencapai usia dewasa. Sedangkan ketika manusia terlibat dalam prosesnya, tingkat kelangsungan hidupnya lebih dari 90 persen. Sejauh ini, Gwen Erickson tidak merasa kehilangan seekor pun.

Dilansir dari Aleteia, saat orang mengatakan bahwa alam harus dibiarkan berjuang sendiri, populasi kupu-kupu menurun cepat dan butuh sedikit bantuan dan perhatian ekstra.

Syukurlah, cinta dan pengabdian itulah yang dapat diberikan oleh wanita berusia 97 tahun itu.

Seluruh prosesnya sedikit memakan waktu, dimulai dengan mengumpulkan telur dari daun milkweed yang tumbuh di belakang rumahnya.

Dengan hati-hati dia menempatkan telur dalam toples di meja ruang tamunya, yang merupakan lokasi ideal karena sepenuhnya terkena sinar matahari alami.

Meja ruang tamu Gwen Erickson, tempat kupu-kupu berkembang. Foto: parkrapidsenterprise.com

Dalam waktu tiga sampai empat hari, ulat muncul dan kemudian, setelah beberapa minggu, membentuk kepompong. Dua minggu kemudian kupu-kupu cantik itu muncul.

Gwen Erickson kemudian melepaskan kupu-kupu ke alam liar, meskipun beberapa kupu enggan untuk meninggalkan rumah.

“Saya hanya merasa prosesnya menarik,” kata nenek itu, seperti dilansir Post Bulletin.

Beberapa tahun lalu dia pernah memperkenalkan proses metamorfosis kepada para cucunya. Tampaknya dia harus mencoba dan menginspirasi mereka dengan usahanya sendiri. Dia berharap mereka akan tertarik pada serangga yang indah ini.

Meskipun biasanya Gwen Erickson tidak suka membanggakan apa yang dia lakukan, dia senang mendorong orang lain untuk memperhatikan dan merawat spesies yang terancam punah ini.

Pohon milkweed, tempat bertelurnya kupu-kupu Raja (Monarch). Foto: prairiemoon.com

Syukur, seorang teman dan putranya telah bergabung dengannya. Mudah-mudahan kita akan melihat perubahan dari spesies jumlahnya makin berkurang itu.

Hobi yang dimulainya di usia tua ini, adalah contoh bagus dari orang-orang yang peduli pada hal-hal kecil dalam hidup.

Kegiatan ini membantu dirinya keluar menikmati udara segar, sekaligus memungkinkan dia untuk memberi contoh yang baik kepada generasi muda.  Sekaligus mengingatkan kita bahwa tidak ada kata terlambat untuk memiliki tujuan dalam hidup.

Erickson hanya salah satu dari banyak manula yang menginspirasi generasi muda.**

Perempuan yang gemar membekukan kenangan dalam bentuk tulisan dan gambar. Hobi  membaca, dan juga pencinta kucing. Mahasiswa asal NTT, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Leave A Reply

Your email address will not be published.