Tosan Tuli, Julukan Identitas Sebagai Bentuk Rasa Percaya Diri

Melawan keterbatasan, mahasiswa Sosiologi FISIP UAJY berjuang untuk menyesuaikan kuliah.

0 308

Katolikana.com—Di balik keterbatasan dalam pendengaran, Leonardus Tosan Norcahyo Bawono (24 tahun) asal Ungaran, menjalani lika-liku perjalanan hidup sebagai seorang tuli.

“Saya kadang merasa minder dengan kekurangan saya, terlebih saat kuliah online, saya lebih sulit memahami penjelasan dan memahami apa yang dikatakan dosen,“ ujar Tosan.

Rasa tidak percaya diri tentu terlintas di benak Tosan. Ia harus usaha lebih keras memahami materi kuliah dibandingkan teman-teman yang memiliki pendengaran normal.

Keterbatasan dan Hambatan

Sebagai mahasiswa tuli, Tosan mengalami hambatan akibat keterbatasan yang dimiliki. Tosan mengalami keterbatasan ruang gerak dalam berinteraksi di kelas.

“Saya mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan teman satu kelas, termasuk saat sesi diskusi secara kelompok diberlakukan. Apalagi mereka dari kota yang berbeda-beda. Alternatif yang dapat dilakukan yakni  melalui tulisan, via chat, dan bahasa isyarat,“ ujarnya.

Tosan, mahasiswa Sosiologi UAJY angkatan 2020.

Selain perbedaan latar belakang budaya, komunikasi antara Tosan dan dengan teman-temannya dapat menimbulkan beragam persepsi.

Perbedaan pandangan sering terjadi antara dia dan teman-temannya di kelas bahkan di luar kampus.

“Kadang saya tidak bisa menilai  kepribadian orang tersebut seperti apa. Saya tidak tahu gerak bibir, gerak tubuh bahkan tingkah laku seseorang sebenarnya ada niat apa terhadap saya, sehingga saya sulit memahami lawan bicara,“ ujar Tosan.

Prestasi

Tosan memaknai prestasi bukan tentang kepopuleran. Prestasi baginya adalah pencapaian bisa lulus kuliah tepat waktu.

Ia harus berjuang dengan kekurangan yang dimiliki untuk memperbaiki nilai atau IPK dan mampu berinteraksi dengan baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

“Prestasi bagi setiap orang berbeda-beda. Jika ada yang bisa membawa nama kampus sampai bergema ke luar, saya belum bisa,” ujarnya.

“Tapi saya punya prestasi lain yang membuat saya bangga dengan diri saya sendiri. Banyak teman dan pengalaman yang sudah saya dapatkan. Walaupun tetap saya harus fokus dengan kuliah hingga akhir untuk  mengejar kelulusan dengan tepat waktu, itu semua prestasi bagi saya,” papar Tosan.

Tosan tetap semangat dalam keterbatasannya ketika melakukan presentasi secara online melalui via Youtube.

Motivasi

Motivasi Tosan untuk tetap bertahan di tengah keterbatasan yang dimiliki, yakni kata ‘semangat’ dari orang-orang baik.

“Motivasi sehingga saya bertahan sejauh ini dan menjadi penguat sehari-hari, adalah ayat Kitab Suci yang diambil dari Filipi 4:6-7.

“Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”

Di UAJY, Tosan memiliki teman yang memiliki keterbatasan serupa, yaitu Esta (Sosiologi 2021) dan Kevin (Informatika 2021).

“Walaupun kami memiliki keterbatasan, kami tetap bisa bersaing dan belajar dengan giat setara dengan orang normal pada umumnya,” ujarnya.

Di media sosial Tosan mencantumkan kata ‘Tuli’ pada bio di media sosial. Ini  menunjukkan bahwa Tosan bangga dan tidak malu memperlihatkan keterbatasan yang tidak dimiliki oleh orang lain dan menjadikan keterbatasan sebagai keunikan.

Keterbatasan itu membuat mahasiswa lebih kreatif untuk menemukan solusi dari permasalahannya. Hal itu membuktikan mereka lebih siap bersaing dengan kesulitan apa pun yang ada.

Tosan tetap menganggap dirinya setara dengan orang normal. Ia tetap bersyukur dan membuktikan bahwa di balik keterbatasan orang tuli tentu memiliki kreativitas yang tidak dimiliki orang lain.

“Keterbatasan bukan suatu hambatan yang membuat kita patah semangat. Jadikan keterbatasan sebagai kekuatan,” pungkas Tosan. (*)

Kontributor: Diah Sintia Girsang.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.