Bukan Hotel atau Istana, Paus Fransiskus Pilih Menginap Tiga Malam di Kedubes Vatikan

Masyarakat mengagumi teladan kesederhanaan Paus Fransiskus. Sejumlah tokoh Muslim bahkan menyebut Paus Fransiskus sebagai sosok zuhud.

0 1,931

Katolikana.com, Jakarta — Bukan hotel ataupun istana negara yang ditunjuk sebagai tempat bermalam Paus Fransiskus selama berada di Indonesia. Alih-alih, Paus Fransiskus justru lebih memilih komplek Nunsiatur Apostolik (Kedutaan Besar Takhta Suci Vatikan) di Indonesia sebagai tempat menginapnya selama tiga malam.

Maka saat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, Selasa siang (3/9/2024), rombongan Paus Fransiskus langsung akan menuju ke Komplek Kedubes Takhta Suci Vatikan di Indonesia untuk beristirahat.

Semua agenda publik Paus Fransiskus, termasuk sambutan kenegaraan dari Presiden Joko Widodo, baru akan dilaksanakan mulai Rabu pagi (4/9/2024). 

Komplek Kedubes Vatikan sendiri terletak sisi tenggara Monumen Nasional (Monas). Tepatnya, area kedubes ini terletak di Jl. Medan Merdeka Timur 18. Lokasinya diapit diantara komplek Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kantor PLN Distribusi Jakarta Raya.

Sementara itu, pasukan pengamanan pribadi Paus atau yang dikenal sebagai Swiss Guard, diinapkan di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta. Berdasarkan pantauan lapangan dari tim Katolikana.com, sebagian anggota Swiss Guard telah tiba lebih dulu di Indonesia sejak beberapa hari lalu.

Keputusan Paus Fransiskus untuk menginap di Kedubes Vatikan membuat komplek itu mendapatkan pengamanan ekstra daripada hari-hari biasanya. Umat yang ingin mengikuti misa harian di Kedubes Vatikan tiap pukul 07.00 WIB, mesti menjalani pemeriksaan lebih ketat jelang Bapa Suci tiba di Indonesia.

Penunjukan Kedubes Vatikan sebagai tempat bermalam Paus Fransiskus di Indonesia sebetulnya tidak terlalu mengejutkan. Sosok Paus asal Argentina ini memang hampir selalu memilih Kedubes Vatikan sebagai lokasi penginapannya setiap ia melakukan kunjungan ke luar negeri. 

Bahkan sejak hari pertamanya menduduki Takhta Santo Petrus, Paus Fransiskus sudah menolak untuk tinggal di Istana Apostolik, kediaman resmi Paus di Vatikan. Ia menganggap Istana Apostolik terlalu mewah baginya. Sebagai alternatif, ia justru memilih tinggal di salah satu kamar sederhana di Wisma Santa Marta, sebuah wisma yang diperuntukkan sebagai tempat singgah tamu-tamu Paus yang berkunjung ke Vatikan.

 

Banjir Pujian

Pilihan tempat menginap Paus Fransiskus yang terbilang cukup sederhana ini sontak mendapatkan banjir pujian dari sejumlah tokoh Indonesia. Mantan Menteri Agama, K.H. Lukman Hakim Saifuddin, sampai memberikan apresiasi tersendiri saat mendengar kabar Paus akan menginap di Kedubes Vatikan selama berada di Jakarta.

“Saya menerima kabar bahwa Bapak Sri Paus akan datang ke Indonesia dengan pesawat ITA Airways, menginap di Kantor Kedutaan Besar Vatikan, dan gunakan mobil Toyota Kijang selama berada di Jakarta. Kesederhanaan Beliau sungguh mengagumkan,” sanjung Lukman.

Sementara itu, Alissa Wahid, salah satu Ketua PBNU dan putri dari K.H. Abdurrahman Wahid, memuji Paus Fransiskus sebagai sosok zuhud. Dalam kolomnya di Kompas, Alissa menyebut Paus Fransiskus berhasil mengambil inspirasi perilaku zuhud tersebut dari Santo Fransiskus Asisi.

Zuhud sendiri merupakan terminologi khas dalam dunia Islam yang menggambarkan perilaku seseorang yang sudah tidak mementingkan lagi kenikmatan duniawi. Frasa ini telah diserap dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dengan makna “perihal meninggalkan keduniawian”.

 

Susul Jejak Pendahulu

Keputusan Paus Fransiskus sekaligus membuatnya menyusul jejak dua pendahulunya yang pernah menyambangi Indonesia. Paus Paulus VI (1970) dan Paus Yohanes Paulus II (1989) juga tidak memilih singgah di hotel atau istana saat melakukan kunjungan apostolik ke Indonesia.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Katolikana.com, dalam kunjungannya selama dua hari satu malam di Indonesia, Paus Paulus VI memilih untuk bermalam di Kedubes Vatikan di Indonesia. 

Adapun Paus Yohanes Paulus II yang pernah mengunjungi lima kota selama lima hari empat malam di Indonesia, memilih dua lokasi berbeda sebagai tempat menginapnya selama di Indonesia. Lokasi pertama adalah Kedubes Vatikan di Indonesia. Selain itu, Paus Yohanes Paulus II juga secara khusus meminta untuk bisa singgah selama satu malam di Seminari Ritapiret, Maumere, Nusa Tenggara Timur. (*)

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Leave A Reply

Your email address will not be published.