Pesta Pelindung Paroki, Umat Padang Bulan Teladani Kesederhanaan Fransiskus Asisi

Semoga perkembangan Gereja semakin dirasakan seluruh umat bukan saja jemaat Katolik juga umat di sekitarnya mengalami kehadiran pengaruh Santo Fransiskus di tengah masyarakat yang membawa damai dan sukacita bagi kita semua.

0 234

Katolikana.com, Medan — Perayaan pesta Santo Fransiskus Asisi sebagai pelindung Paroki Padang Bulan, Medan, diperingati secara meriah pada Rabu (4/10/2024). Seluruh umat paroki tersebut dan para suster dari berbagai kongregasi yang ada di kota Medan berkumpul dalam suasana yang penuh kesederhanaan serta keakraban. Mereka merayakan pesta pelindung paroki itu dengan perayaan ekaristi syukur yang dilangsungkan di Gereja St. Fransiskus Asisi Padang Bulan, pada pukul 17.00 WIB.

Minister Provinsial Ordo Konventual Provinsi Maria Tak Bernoda Indonesia, RP. Maximilianus Kalef Sembiring, OFMConv., memimpin perayaan Ekaristi didampingi Parochus (Pastor Paroki) Padang Bulan, RP. Lucio Adrianus Engkar OFMConv., Parochus Deli Tua, RP. Simon Kemit, OFMConv., beserta puluhan imam lainnya.

 

Penuh Kesederhanaan dan Kesalehan

Minister Provinsial, RP. Maximilianus Kalef Sembiring, OFMConv., dalam homilinya menitiberatkan pada perjalanan hidup kesederhanan dari Santo Fransiskus Asisi. Ia adalah orang suci terkasih yang dikenal karena kerendahan hati, kasih sayang, dan dedikasinya dalam melayani orang lain.

“Tidak semua orang suka kesederhanaan. Ada orang yang suka mendambakan kebesaran, kemewahan dan keagungan. Sementara orang yang kita rayakan adalah orang yang sangat sederhana,” kata Pastor Maximilianus.

Bagian dari inti homili yang disampaikan Pastor Maximilianus bahwa hidup Fransiskus penuh dengan kesederhanaan dan kesalehan. Ia menekankan pentingnya doa, meditasi, dan hidup saleh sebagai landasan kehidupan spiritual. Ia juga mempraktikkan kesederhanaan dalam segala hal, bahkan dalam ibadah dan pelayanan sosial.

Hidupnya adalah permadani hidup dari penyerahan diri yang penuh kegembiraan pada kesederhanaan, melodi kasih sayang yang bernyanyi di hati mereka yang terpinggirkan, dan tarian cinta dengan alam.

Sebagai pendiri Ordo Fransiskan, ia mendefinisikan kembali spiritualitas, melukiskannya dengan sentuhan kasihnya yang mendalam terhadap seluruh ciptaan, baik manusia, hewan, atau bumi itu sendiri.

Hidup Fransiskus penuh dengan kesederhanaan dan kesalehan. Ia menekankan pentingnya doa, meditasi, dan hidup saleh sebagai landasan kehidupan spiritual. Ia juga mempraktikkan kesederhanaan dalam segala hal, bahkan dalam ibadah dan pelayanan sosial.

Semangat Fransiskus sebagai pembawa damai dengan rendah hati kita sebagai pengikutnya Fransiskus berupaya meneladaninya di dalam kehidupan sehari-hari memilih untuk hidup sederhana dan bersahaja, serta mengajarkan nilai-nilai keteladanan.

Semoga perayaan pelindung Paroki ini memberikan suatu semangat bagi umat di Paroki ini lebih mendalami dimana cara hidup Santo Fransiskus Assisi mencerminkan tekadnya untuk mengikuti teladan Yesus Kristus dalam sederhana, kasih sayang, dan pelayanan tanpa pamrih. Begitu yang disampaikan Pastor Maximilianus dibagian akhir homilinya.

Setelah itu, Pastor Paroki Padang Bulan, Pastor Lucio membacakan sekaligus melantik para Panitia Pesta Emas 50 tahun Paroki St. Fransiskus Assisi – Padang Bulan Medan tahun 2025 yang diketuai John Peter Roy Kaban.

Setelah perayaan Ekaristi, bertempat di Basement Pastoran Paroki Padang Bulan. Ada acara syukuran yang diawal: pemotongan tumpeng oleh Minister Provinsial Ordo Konventual Provinsi Maria Tak Bernoda Indonesia, Tarian dari para Frater Ordo Konventual, hiburan dari para Suster dari berbagai Konggregasi Susteran dan pembagian hadiah bagi pemenang lomba Mewarnai tingkat TK A-B, SD kelas 1-2 dan 3-4.

Tarian Tor-tor Manogu-manogu (Batak Toba) dibawakan para Frater Ordo Konventual menyambut Minister Provinsial, para Pastor, Suster, DPP Paroki dan undangan memasuki basement Pastoran Paroki.

Setelah itu Ketua Panitia Pesta Pelindung, Marugan Simbolon mennyampaikan laporan panitia. Sebelum perayaan puncak pesta pelindung dilaksanakan telah diadakan kegiatan jalan sehat yang diikuti sekitar 1.250 orang dan seminar Santo Fransiskus Asisi yang diikuti 500 orang.

Lalu, ada pelaksanaan doa novena selama sembilan hari dari tanggal 22–30 September 2024. Kemudian juga digelar lomba mewarnai tingkat TK A-B, SD kelas 1-2 dan SD kelas 3-4 yang diikuti sekitar 250 anak didik, serta transitus Santo Fransiskus yang dilangsungkan pada 3 Oktober 2024.

Minister Propinsial Ordo Konventual Indonesia, RP. Maximilianus Kalef Sembiring, OFMConv. memotong tumpeng. (Foto; Katolikana.com/Parulian Tinambunan)

 

Banyak Suka-Duka dan Orang Berjasa

Gunana Barus dari DPP Paroki Padang Bulan dalam sambutannya mengatakan bahwa usia paroki di tahun ini sudah 49 tahun dan dirayakan di bulan Oktober karena bertepatan Pesta Santo Fransiskus Asisi sebagai pelindung paroki ini setiap tahunnya di tanggal 4 Oktober.

Menurut Pastor Maximilianus, awalnya Paroki Padang Bulan adalah Paroki Santo Paulus, Pasar Baru. Tapi, tahun 1997 berganti menjadi St. Fransiskus Asisi, Padang Bulan. Selama paroki ini berdiri sudah banyak suka-duka dan telah banyak orang berjasa dalam perkembangan dan pertumbuhan iman seluruh umat.

Ini menjadi permenungan bagi kita dan terutama pengurus DPP di tahun 2025 (Pesta Emas 50 tahun) akan mengundang  seluruh pengurus gereja atau orang tua yang pernah menjadi pengurus gereja di Paroki ini yang menjadi salah satu yang dipikirkan bersama.

Pada kesempatan ini, Gunana mau mengingatkan seluruh hadirin, dalam perayaan ini telah dibentuk Panitia Perayaan Paroki 50 tahun ke depan. Panitia bisa bekerja apabila pengurus DPP, DPS, DPL, kelompok kategorial mendukung dan bekerja sama dengan mereka atas apa kegiatan yang sudah dirancang bersama.

Sehingga satu tahun penuh perayaan dengan banyak kegiatan tentu ini sangat menyita waktu, tenaga pikiran dan juga dana. Mulai bulan Oktober ini panitia ini akan bekerja. Dengan banyak kegiatan itu nanti. Sehingga perayaan puncaknya Oktober 2025 benar-benar bisa dirayakan dengan penuh semangat dan meriah. Itulah tanda sebagai pesta emas.

Pastor Lucio sebagai Pastor Paroki, dalam sambutannya menyatakan terima kasih untuk semuanya melalui perayaan tahun ini kita pahami dengan baik siapa itu Santo Fransiskus, para Pastor Ordo Konventual, para Suster SFD-SPMA-OFS dan semuanya. Hendaknya merasuki hati kita semua dan kita alami dalam kehidupan bersama.

Sebelum pemotongan tumpeng, Minister Provinsial dalam sambutannya menyatakan pernah menjalani masa Postulan 1987 dan mengamati perkembangan Gereja Paroki hingga saat ini memang sangat dahsyat.

“Semoga perkembangan semakin dirasakan seluruh umat bukan saja jemaat Katolik juga umat di sekitarnya mengalami kehadiran pengaruh Santo Fransiskus di tengah masyarakat yang membawa damai dan sukacita bagi kita semua. Jadi selamat berpesta bagi kita semua,” ucap Pastor Maximilianus sambil memotong tumpeng diiringi lagu “Dalam Yesus Kita Bersaudara”. (*)

 

Editor: Ageng Yudhapratama

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.