Seminari Hokeng dan Susteran SSpS Terdampak Erupsi Lewotobi Laki-Laki

Sr. Nikolin, SSpS Meninggal Dunia

0 1,700

Katolikana.com, Flores Timur — Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meletus Minggu malam (3/11/2024). Sampai Senin siang, Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Flores Timur melaporkan bahwa letusan material erupsi gunung ini telah menewaskan sembilan orang.

“Update terakhir sembilan orang yang meninggal dan sudah dievakuasi oleh BPBD dan pihak terkait,” kata Kadiskominfo Flores Timur Herry Lamawuran, seperti dilansir dari Antara.

Korban meninggal dunia adalah warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggita  berjarak sekira 5 kilometer dari pusat erupsi yang kini berstatus Level IV (Awas). Proses evakuasi dilakukan oleh aparat Polsek Wulanggita  Polres Flores Timur, Tagana, dan BPBD Flores Timur, Senin pagi  (4/11/2024).

Suster Nikolin Padjo SSpS, salah satu korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotopi Laki-Laki. Foto: Facebook

Selain korban jiwa,material erupsi juga berdampak bagi Seminari San Dominggo (Sesado), Hokeng, dan sejumlah asrama biarawan/biarawati yang berada di Desa Hokeng Jaya dan Klantalo, tepat di bawah kaki gunung tersebut. Sesado alias Seminari Hokeng merupakan seminari menengah bersejarah di Keuskupan Larantuka yang sudah berdiri sejak tahun 1950.

Asrama Susteran Ordo Pewarta (SSpS) serta SMP Sanctissima dikabarkan terbakar akibat erupsi ini. Adapun asrama Sesado juga dilaporkan mengalami kerusakan berat, karena material batu berjatuhan hingga menembus kamar para siswa seminari.

“Kondisi kami memprihatinkan. Lima orang siswa luka parah dan yang lain luka ringan, sudah diobati,” kata Romo Gius Lolan, Pr.

Sr. Nikolin, SSpS Meninggal Dunia

Adapun seorang suster, yakni Sr. Nikolin, SSpS, dikabarkan meninggal dunia saat asrama terbakar susteran akibat erupsi.

“Suster meninggal di dalam kamarnya  karena batu muntahan gunung meletus turun langsung dari atas kamarnya. Kamarnya langsung terbakar dan suster Nikolin ikut terbakar di dalam kamar,” ujar Suster Ines.

“Para suster lain, para calon suster, karyawati dan anak-asrama putra dan putri sudah dievakuasi ke Kewapante,Maumere. Kondisi mereka dengan pakaian di badan,” ujar Suster Ines SSPS.

“Kondisi rumah kami juga terbakar dan rumah masyarakat juga. Sekolah kami: SMP juga terbakar hanya belum diidentifikaai dengan baik,” tambah Suster Ines SSPS.

Warga Terpaksa Mengungsi

Akibat letusan yang terjadi, warga di beberapa desa sekitar Kecamatan Wulanggitang, Kecamatan Ile Bura, dan Kecamatan Titehena mulai diungsikan. Total warga terdampak mencapai sekitar 10.295 jiwa atau 2.734 Kepala Keluarga (KK).

Desa-desa terdampak meliputi Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang di Kecamatan Wulanggitang; serta Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Riang Rita di Kecamatan Ile Bura.

Masyarakat Desa Dulipali saat ini diarahkan menuju Desa Lewolaga, di mana pemerintah desa setempat telah menyiapkan gedung sekolah sebagai tempat pengungsian sementara.

Dari video yang beredar melalui aplikasi pesan singkat, terdapat satu sekolah dasar rusak berat tertimpa batu besar yang merupakan material yang disemburkan oleh gunung api tersebut.

Sekarang ini, seluruh penghuni asrama bersama warga lain yang terdampak letusan Lewotobi Laki-Laki telah diungsikan ke tempat yang aman dan jauh dari kaki gunung tersebut.

Warga diarahkan untuk mengungsi ke tiga desa, yakni Desa Konga, Lewolaga, dan Bokang di Kecamatan Titehena. Sementara itu, tenda-tenda darurat juga sudah didirikan untuk menampung para pengungsi.

Masyarakat yang tergerak untuk memberikan bantuan bisa menyalurkan donasi melalui:

  • Bank BNI nomor 0408546718 atas nama CM. SSpS Provinsi Flores Timur
  • Biara SSpS Provinsi Flores Timur, Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Flores NTT

Sumber: Antara

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Leave A Reply

Your email address will not be published.