Luce, Maskot Anime yang Menghubungkan Generasi Muda dengan Spiritualitas Katolik

Ia direncanakan tampil dalam acara Lucca Comics & Games 2024, salah satu konvensi komik terbesar di dunia.

0 759

Depok, Katolikana.com – Perayaan keluarga kudus di Gereja Santo Paulus, Kota Depok, berlangsung dengan penuh khidmat. Namun, ada satu hal yang mencuri perhatian jemaat pada Misa Minggu tersebut. Di akhir perayaan, Romo menyampaikan penjelasan mengenai sosok unik yang terpampang di dekat altar: sebuah patung berbentuk karakter anime bernama “Luce.”

Luce, maskot resmi Yubileum 2025, merupakan karya Simone Legno, pendiri tokidoki, yang dirancang untuk menggabungkan nilai spiritual Katolik dengan estetika budaya pop modern. Dengan rambut biru cerah dan jaket hujan kuning yang terinspirasi dari bendera Vatikan, Luce tidak sekadar karakter fiksi, melainkan simbol perjalanan spiritual yang relevan bagi generasi muda.

Makna Simbolis dalam Desain Luce

Desain Luce sarat dengan makna mendalam. Jaket hujan kuning yang dikenakannya melambangkan keberanian menghadapi tantangan hidup, sementara sepatu bot berlumpur yang dipakai menunjukkan perjalanan panjang yang penuh rintangan dalam menjalani kehidupan beriman. Luce juga membawa tongkat peziarah sebagai simbol perjalanan menuju kehidupan kekal.

Salah satu elemen paling mencolok dalam desain Luce adalah sorotan matanya yang berbentuk cangkang kerang, sebuah simbol klasik dalam tradisi ziarah Katolik yang melambangkan harapan dan pencarian makna spiritual. Tak ketinggalan, rosario yang melingkar di tangannya mengingatkan pentingnya doa dan refleksi dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter Luce tidak hadir sendirian. Ia ditemani oleh anjing setia bernama Santino dan tiga teman lainnya, Fe, Xin, dan Sky, yang masing-masing memiliki peran dalam menghidupkan kisah perjalanan spiritual ini. Pendekatan kreatif ini dirancang untuk merangkul anak muda dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.

Simone Legno, sang kreator, menyatakan bahwa ia ingin menghadirkan karakter yang bisa berbicara langsung kepada hati generasi muda. “Luce adalah simbol harapan dan keberanian. Saya ingin karakter ini menjadi jembatan antara budaya pop modern dengan tradisi Katolik yang kaya,” ujar Legno dalam peluncuran Luce pada 28 Oktober 2024 yang diresmikan oleh Rino Fisichella.

Langkah inovatif ini mencerminkan upaya Gereja Katolik untuk tetap relevan di tengah perubahan budaya yang terus berkembang. Dengan menggunakan simbol budaya populer yang dekat dengan keseharian generasi muda, Luce hadir sebagai bentuk pendekatan kreatif yang bertujuan memperkenalkan nilai-nilai spiritual dengan cara yang lebih menarik dan dapat diterima oleh kaum muda.

Setiap elemen pada Luce mencerminkan sosok peziarah sejati yang telah melalui perjalanan panjang dan penuh makna.

Relevan bagi Generasi Muda

Popularitas Luce meluas ke kancah internasional. Ia direncanakan tampil dalam acara Lucca Comics & Games 2024, salah satu konvensi komik terbesar di dunia, yang sekaligus menjadi partisipasi resmi pertama Vatikan dalam acara sejenis. Selain itu, Luce juga akan mewakili Kota Vatikan dalam Expo 2025 di Jepang, membawa pesan perdamaian dan iman ke panggung global.

Dengan kehadiran dalam event internasional, Luce tidak hanya menjadi maskot simbolis, tetapi juga cerminan misi Katolik yang universal: menyampaikan pesan kasih, harapan, dan keberanian kepada dunia, melintasi batas budaya dan agama.

Lebih dari sekadar maskot, Luce hadir sebagai simbol yang menawarkan pesan mendalam bagi generasi muda Katolik. Dalam konteks tantangan sosial saat ini, mulai dari tekanan budaya hingga individualisme, Luce menjadi representasi keberanian untuk tetap berpegang pada iman di tengah tantangan zaman.

Jaket hujan kuningnya melambangkan perlindungan iman di tengah ‘badai’ kehidupan, sementara tongkat peziarahnya mengingatkan bahwa setiap perjalanan iman harus dijalani dengan kesetiaan. Sorotan matanya yang berbentuk cangkang kerang mengajak anak muda melihat dunia dengan harapan dan optimisme, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.

Spiritualitas yang Inklusif

Kehadiran Luce di Gereja Santo Paulus, Kota Depok, pada perayaan keluarga kudus membuktikan bahwa Gereja mulai terbuka terhadap cara-cara baru dalam menyampaikan pesan iman. Melalui figur yang dekat dengan budaya populer, Gereja berusaha menjangkau kaum muda dengan lebih efektif tanpa kehilangan esensi spiritualitas Katolik.

Romo yang memimpin perayaan Natal tersebut menutup dengan pesan yang sangat relevan: “Luce bukan sekadar maskot, melainkan simbol harapan dan keberanian bagi generasi muda Katolik. Dalam setiap langkah kehidupan, tetaplah berpegang teguh pada iman, seperti yang diilustrasikan melalui filosofi Luce.”

Dengan hadirnya Luce, Gereja mengirimkan pesan kuat bahwa spiritualitas dapat dihidupkan dengan cara yang relevan dan menarik bagi anak muda, membuktikan bahwa iman, harapan, dan cinta kasih tetap menjadi nilai yang tak lekang oleh waktu, bahkan dalam dunia modern yang sarat akan simbol dan budaya populer.

Kontributor: Nick Irwan

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.