6 Sisi Positif Bergabung di Orang Muda Katolik (OMK)

OMK merupakan wadah yang diperlukan oleh gereja agar orang muda mampu mengembangkan dirinya.

0 5,733

Katolikana.com—Orang Muda Katolik merupakan generasi muda potensial yang dapat diandalkan oleh Gereja dan sesama.

Orang Muda Katolik (OMK) merupakan wadah yang dapat menghimpun orang muda Katolik untuk berkumpul, berdialog dan membantu pelayanan di gereja serta membentuk pengalaman iman di dalam program-program seperti, retret, rekoleksi, koor, jambore dan pertemuan rutin.

Lewat OMK, orang muda bisa mencurahkan hal-hal positif yang ada dalam dirinya untuk pengembangan dirinya baik secara fisik maupun spiritualitas.

Pengurus Kelompok Orang Muda Katolik (OMK) Minomartani Yogyakarta Genoveva Sekar Jemparing. Foto: Istimewa

Seseorang yang terlibat dalam komunitas ini juga dapat mengisi waktu luang mereka untuk saling interaksi bersama dengan anggota OMK yang lain.

Pengurus OMK Paroki Minomartani Yogyakarta Genoveva Sekar Jemparing  (21 tahun) mengaku bergabung di OMK sejak SMA dan juga organisasi di luar OMK. Apa alasannya?

“Sebisa mungkin aku memilih dua-duanya jalan seiring, biar berimbang,” ujar Jemparing.

Anggota OMK Paroki Cipanas Anastasia Lavenzky atau Kiki (21 tahun) mengaku bergabung di OMK sejak SMP. Awalnya, Kiki mengikuti OMK karena diajak oleh teman-temannya.

Namun ia merasa nyaman dengan dinamika OMK Cipanas, sehingga tetap mengikuti dan berkontribusi aktif dengan OMK Cipanas.

Sisi Positif Mengikuti OMK

OMK merupakan wadah yang diperlukan oleh gereja agar orang muda mampu mengembangkan dirinya. OMK memiliki dampak positif untuk mengembangkan iman dan potensi, sehingga orang muda harus mampu memanfaatkan OMK sebagai wadah untuk berproses.

Anggota OMK Paroki Cipanas Anastasia Lavenzky atau Kiki. Foto: Istimewa

Berikut enam sisi positif yang bisa didapatkan oleh orang muda yang bergabung di OMK:

  1. Menambah pertemanan atau relasi. “Jadi lebih banyak kenalan. Lama-lama menjadi seperti keluarga,” ujar Kiki.
  2. Penguatan iman. “Bisa dekat dan berkontribusi di gereja dan untuk umat. Namun, dengan caraku, cara anak muda,” ujar Jemparing.
  3. Kreativitas makin terasah dan terlatih.
  4. Meningkatnya rasa simpati dan empati. “Menghargai, memahami orang yang beda-beda. Aku jadi paham arti dari itu semua,” ujar Jemparing.
  5. Menjadi basis pembinaan dan sumber motivasi untuk keterlibatan dalam proses pembangunan diri, kehidupan bergereja, dan membangun persaudaraan di antara OMK.
  6. Mempererat hubungan persaudaraan sehingga dapat saling mendukung dalam proses pengembangan diri sebagai orang muda Katolik.

OMK diharapkan makin sadar bahwa mereka memiliki tanggung jawab dalam perkembangan gereja di masa yang akan datang.

Di Balik Nama Orang Muda Katolik. Infografis: Tim

Kontributor: Rustiningsih Dian, Ignasia Dyah, Jack Silaban (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.