Dr. Fima Inabuy Diminta Mendesain Program Surveillance Berbasis Pool Test di Institusi Pendidikan

Polemik Mengenai Lokasi Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat NTT dan Forum Academia NTT Capai Titik Temu

0 206

Katolikana.com—Menteri Kesehatan RI Budi Sadikin secara resmi meminta Ketua Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT Dr. Fainmarinat Selviani Inabuy, biasa disapa Fima Inabuy, tidak hanya memperhatikan dan bekerja untuk wilayah NTT, tetapi juga mendesain program serupa, khususnya surveillance berbasis pool test di berbagai institusi pendidikan untuk wilayah Republik Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan dalam pertemuan dengan Forum Akademika NTT (FAN) yang didampingi 20-an pakar kesehatan, Jumat (27/3/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Fima Inabuy PhD, Alfredo Kono PhD, dan Elcid Li PhD mempresentasikan peran Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT sebagai ‘laboratorium percontohan’ tingkat nasional kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Metode pool test sebagai teknik surveillance yang dikembangkan oleh para ahli biomolekuler di lab ini merupakan strategi yang dirancang oleh para ahli kesehatan masyarakat dan ahli biomolekuler yang tergabung dalam FAN.

Menteri Kesehatan menjanjikan untuk memberi bantuan alat tambahan untuk mengembangkan Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT.

Fainmarinat (Fima) Inabuy, Ph.D, Ketua Tim Lab Biokesmas Provinsi NTT. Foto: Istimewa

Polemik Laboratorium

Polemik terkait keberadaan Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT akhirnya menemui titik temu.

Pertemuan yang difasilitasi oleh Komisi V DPRD Provinsi NTT dan dihadiri perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dinas Kesehatan Kota Kupang, Universitas Nusa Cendana dan Forum Academia NTT memutuskan, lokasi laboratorium tetap akan dipindahkan ke lokasi baru milik Pemerintah Provinsi NTT yang sementara dipersiapkan.

Hal ini disampaikan dalam siaran pers yang ditanda tangani oleh Fima Inabuy PhD, Alfredo Kono PhD, Emmy Sahertian, M.Th., Dr. Hyron Fernandez, Ermi Ndoen PhD, Dr.Wilson Therik, Jonatan Lassa PhD, dan Elcid Li PhD.

Menurut siaran pers tersebut, keputusan pemindahan ini dipandang perlu untuk memberikan kesempatan bagi Universitas Nusa Cendana untuk lebih fokus mengembangkan laboratorium klinis yang dipimpin oleh dokter patologi klinis. Sementara konsep laboratorium ini membutuhkan tim kerja yang berbeda, karena tujuannya berbeda.

“Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT lebih fokus pada skema pencegahan di masa kedaruratan, sedangkan Universitas Nusa Cendana lebih fokus pada laboratorium klinis,” ujar Fima Inabuy PhD.

Fima menambahkan, selama persiapan lokasi baru laboratorium, pelayanan tetap dijalankan di lokasi lama, hingga lokasi baru selesai dipersiapkan sesuai standar.

“Selama masa persiapan pemindahan lokasi operasional Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT, pelayanan qPCR Pool Test, tetap dijalankan seperti biasa,” ujar Fima.

“Untuk mengakses dan melakukan pemeriksaan, warga silakan melakukan pendaftaran ke Bagian Humas Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT di no WA: 081339195746,” tambahnya.

Pelayanan diberikan sesuai dengan prinsip kedaruratan dan diprioritaskan bagi yang paling membutuhkan.

Forum Academia NTT berterima kasih atas pernyataan Rektor Undana, Prof. Fred Benu yang menegaskan siapa pun yang melaporkan penanggungjawab Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT kepada pihak Poresta Kupang untuk segera mencabutnya.

“Kami menganggap insiatif ini merupakan sebuah langkah baik demi kerja sama yang lebih optimal di masa pandemi.”

“Forum Academia NTT tetap mempertahankan nama Laboratorium Biomoluker Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT, sebagai nama yang sah dan bersejarah sejak pertama kali diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 16 Oktober 2020,” tulis siaran pers tersebut.**

Memilih menjadi diri sendiri lebih baik dibanding menjadi orang lain demi sebuah pujian. Pencinta fotografi, asal Surabaya. Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.