Alumni de Britto: Hormati Hukum, Etika, dan Moral dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Tuntaskan cita-cita reformasi 1998.

0 121

Katolikana.com, Yogyakarta — Jelang hari pemungutan suara Pemilu 2024, sejumlah alumnus SMA Kolese de Britto ikut serta menyuarakan keprihatinan mereka terhadap situasi terkini perpolitikan tanah air. Mereka yang menamakan diri Komunitas Pecinta Negeri Alumni SMA Kolese De Britto Yogyakarta mengeluarkan seruan moral. Dalam seruan moral tersebut, mereka mendorong semua pihak “memperkokoh fondasi ke-Indonesia-an” serta “menuntaskan dan menyempurnakan cita-cita reformasi 1998”.

Rilis ini ditandatangani oleh 120 orang alumnus de Britto dari berbagai angkatan. Seruan moral ini dikeluarkan bertepatan dengan momen perayaan Pesta Nama Santo Yohanes de Britto yang jatuh pada 4 Februari 2024. Dalam seruan moral tersebut, para lulusan sekolah yang terkenal dengan rambut gondrongnya ini menyinggung pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).

Mereka juga mengajak semua pihak untuk menghormati hukum, etika, dan moral. Khusus bagi penyelenggara negara, mereka menghimbau agar penyelenggara negara memajukan kehidupan demokrasi, salah satunya dengan berkomitmen menghilangkan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pada akhirnya, segala komitmen dan upaya itu diharapkan akan membawa masyarakat Indonesia menyongsong hidup yang sejahtera, adil, dan makmur, serta senantiasa beroleh berkat dan rahmat Tuhan.

Secara lengkap, lima poin seruan moral itu berbunyi sebagai berikut:

  1. Mendukung upaya semua pihak untuk memperkokoh fondasi ke-Indonesia-an kita yang berlandaskan Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Tahun 1945, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Mendorong semua pihak untuk menuntaskan dan menyempurnakan cita-cita reformasi tahun 1998 dalam koridor demokrasi demi menjunjung tinggi penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, dengan dilandasi prinsip ‘man for others‘ dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.
  3. Mengajak semua pihak untuk menghormati hukum, etika, dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  4. Mengimbau segenap penyelenggara negara untuk memajukan kehidupan demokrasi di Indonesia dengan senantiasa memulihkannya ketika terjadi gerusan kepentingan kekuasaan, yang di antaranya adalah dengan menghilangkan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
  5. Mengajak segenap elemen bangsa untuk bergandengan tangan bahu-membahu mewujudkan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang segenap warganya hidup sejahtera, adil dan makmur, serta senantiasa berada dalam lindungan dan berkat rahmat Allah yang mahakuasa.

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Leave A Reply

Your email address will not be published.