Suster CB Jadikan Asrama Syantikara untuk Shelter Isoman Gratis

0 464

Katolikana.com – Asrama Syantikara, Yogyakarta, yang selama pandemi tampak kosong, tak terpakai, kini diubah menjadi tempat isolasi mandiri bagi penyintas Covid-19. Kasus Covid-19 yang melonjak di Yogyakarta, menggugah kongregasi suster-suster Carolus Boromeus (CB) mengubah asrama menjadi shelter isoman.

Provinsial Carolus Boromeus Suster Yustiana CB menginisiasi dan mewujudkan shelter isolasi mandiri bagi warga yang terpapar Covid-19 ini dengan mengajak Pimpinan Yayasan Panti Rapih (YPR), Ir. Ambrosius Koesmargono, Pimpinan Yayasan Syantikara Didit Krisnadewara, Sr Krispiani Sukarwati CB bersama para pimpinan unit karya rumah sakit di bawah Yayasan Panti Rapih. Lalu, dibentuklah juga panitia, terdiri Direktur RS Panti Rapih Drg. Triputro Nugroho, M.Kes sebagai Ketua I dan Dirut RS Panti Rini dr Y. Agus Wijanarko, M.Kes sebagai Ketua II.

Shelter Syantikara berlokasi di Jl.Kolombo CT VII/001, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY. Shelter ini mulai beroperasi menerima pasien isoman pada 1 Agustus 2021 dan tanpa dipungut biaya.

Tujuan Shelter Syantikara dibuat untuk memisahkan warga yang sehat dan sakit, mengurangi beban rumah sakit, terutama tenaga kesehatan yang memerlukan tempat isolasi mandiri dalam lingkungan jejaring rumah sakit CB di DIY dan masyarakat sekitar yang memiliki keterbatasan fasilitas dan sarana untuk isolasi mandiri di rumah dan keterbatasan sosial ekonomi.

Persiapan Shelter Syantikara diawali dengan ibadat singkat yang dipimpin oleh Romo Adrianus Maradiyo, Pr (Romo Vikep Yogyakarta Timur) pada 20 Juli 2021, dihadiri undangan terbatas. Dalam homilinya, Romo Adrianus Maradiyo mengungkapkan bahwa kondisi kecemasan dan suasana duka saat ini dialami oleh kita semua, maka mesti mesti ada tindakan nyata.

“Kita tidak akan lumpuh dengan keadaan ini tapi hendak bangkit bersama-sama. Sehingga, Shelter Syantikara ini menjadi salah satu jawaban kepada warga masyarakat yang membutuhkan, terlebih yang lemah, kecil, miskin, dan tersingkir.  Mereka bisa menempati Shelter Syantikara ini dengan harapan kita semua ikut memutus mata rantai penyebaran covid-19,” kata Romo Maradiyo.

Pada tanggal 20 Juli 2021, Persiapan shelter diawali dengan ibadat singkat yang dipimpin oleh Romo Adrianus Maradiyo,Pr ( Romo Vikep Yogyakarta Timur) serta tamu undangan terbatas. Dalam Homili Singkatnya, Beliau mengatakan bahwa Pembukaan Shelter Syantikara ini adalah Penyelenggaraan Allah. Kita semua menjadi perpanjangan tangan Allah.

Kasus Covid-19 di Indonesia masih fluktuatif dan penyebarannya semakin meluas di berbagai daerah. Bertambahnya kasus menyebabkan kondisi rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 penuh. Akses layanan kesehatan di rumah sakit semakin sulit diperoleh, begitu juga tempat-tempat isolasi mandiri.

Dalam sambutan singkatnya, Sr Yustiana CB merasa bersyukur mendapat kesempatan ambil bagian untuk Indonesia sehat. Situasi penyebaran covid-19 yang tak terkendali membuat hatinyanya terketuk dan tersentuh, terutama bagi masyarakat yang tak punya tempat isoman.

 

Salah satu kamar di Paviliun Yohanes, terdiri dua bed tempat tidur. Total ada 164 bed di Shelter Syantikara ini. (Foto: cb.berbagiberkat.org)

 

Shelter Syantikara berkapasitas 82 kamar. Setiap kamar dapat digunakan untuk dua orang. Sirkulasi  udara masing-masing paviliun cukup baik, dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi, area mencuci dan menjemur pakaian, alat pemantau kesehatan mandiri, berupa pengukur tekanan darah digital, thermometer dan oksimeter termasuk pemenuhan asupan dan gizi. Pasien bisa berkonsultasi pada penanngung jawab layananan melalui WhatsApp.

Ketua Gugus Tugas Shelter Syantikara, drg. Triputro Nugroho,M.Kes berharap agar keberadaan Shelter Syantikara dapat menjawab kebutuhan tempat isolasi mandiri yang aman, penanganan yang lebih baik bagi pasien terpapar civid-19 dengan gejala ringan yang masih bisa beraktifitas secara normal.

Sejak dibentuk pada awal Juli 2021, Tim Gugus Tugas Shelter Syantikara telah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait antara lain Padukuhan Sagan, Padukuhan Samirono, Puskesamas Depok, Koramil Depok, Kapolsek Bulaksumur, Kecamatan Depok, serta Kelurahan Caturtunggal. Shelter Syantikara ini telah mendapatkan ijin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.

Prosedur Pasien yang akan menghuni Shelter Syantikara diharapkan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas Depok 1, Puskesmas Depok 2 atau Puskesmas Depok 3. Jika hasil pemeriksaan menyatakan bahwa pasien termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG) atau gejala ringan dan masih bisa beraktivitas normal, mengalami kendala dan keterbatasan isolasi mandiri di rumah, maka pihak puskesmas akan menghubungi Shelter Syantikara.

Jika terjadi penurunan kondisi selama menjalani isolasi mandiri, pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan Covid-19 untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Minimal waktu menjalani isolasi mandiri selama sepuluh hari atau sudah dinyatakan oleh dokter berupa penerbitan Surat Keterangan Selesai Isolasi Mandiri.

Untuk menunjang pelayanan yang baik dan aman, Shelter Syantikara juga mengundang para relawan untuk bergabung dan menjalankan misi belarasa ini dengan melibatkan jejaring CB yang ada. Para relawan yang secara pribadi bergabung ini berasal dari berbagai institusi jejaring CB lintas batas dan lintas Iman, yaitu Srikandi Lintas Iman, Gusdurian, Solidaritas Perempuan, UIN, UNY, UAJY, USD, dan para Alumni. Ada sekitar 125 orang relawan yang telah bergabung.

Mereka disatukan dalam keprihatinan yang sama untuk berbelarasa dan ambil bagian untuk Indonesia Sehat. Tim Gugus Tugas dan Relawan menerima pembekalan serta bimbingan teknis secara luring dan daring yang dilakukan sejak 15 Juli 2021. Pembekalan dilakukan oleh RS Panti Rapih Yogyakarta dan SONJO.

Informasi selengkapnya tentang Shelter Syantikara dapat diakses http://cb.berbagiberkat.org/

Editor: Basilius Triharyanto

Kontributor Katolikana di Jember, Keuskupan Malang. Ia aktif menulis di media komunitas gerejani, seperti Majalah Paroki Santo Yusup Jember, Renungan Harian Anak Pelangi Kasih, Utusan. IG: yolandaaprilia.w

Leave A Reply

Your email address will not be published.